Kenali 5 Rasio Keuangan Dasar untuk Mengukur Kesehatan Bisnis UMKM

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Friday, 18 July 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Mengelola bisnis, terutama di level UMKM, tidak cukup hanya dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran.

Untuk mengetahui seberapa sehat bisnis Anda, penting sekali memahami dan menggunakan rasio keuangan.

Rasio ini memberikan gambaran objektif tentang kondisi keuangan usaha, efisiensi operasional, hingga kemampuan membayar kewajiban.

Dengan kata lain, rasio keuangan membantu pemilik usaha mengambil keputusan yang lebih tepat dan strategis.

Berikut adalah lima rasio keuangan dasar yang wajib diketahui oleh pelaku UMKM:

1. Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin)

Rumus:
Laba Bersih / Pendapatan x 100%

Rasio ini menunjukkan seberapa besar keuntungan bersih yang didapat dari setiap penjualan.

Semakin tinggi nilainya, semakin efisien bisnis dalam menghasilkan laba.

Baca Juga :  Blue Ocean Strategy untuk UMKM: Strategi Menang Tanpa Perang

Misalnya, jika rasio laba bersih Anda 20%, berarti dari setiap Rp100 penjualan, Rp20 adalah keuntungan bersih.

Fungsinya: Mengukur profitabilitas usaha. Cocok digunakan untuk evaluasi harga jual, efisiensi biaya, atau strategi promosi.

2. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rumus:
Aset Lancar / Kewajiban Lancar

Current ratio menunjukkan kemampuan bisnis untuk membayar kewajiban jangka pendek menggunakan aset lancar seperti kas, piutang, atau persediaan.

Rasio idealnya adalah 1 atau lebih.

Fungsinya: Menilai likuiditas bisnis. Jika rasio terlalu rendah, bisa jadi usaha Anda kesulitan membayar utang jangka pendek.

3. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Rumus:
Harga Pokok Penjualan / Rata-rata Persediaan

Rasio ini mengukur seberapa cepat persediaan barang habis terjual dalam periode tertentu.

Baca Juga :  Platform Jurnal Riset Khusus: Menyediakan Akses Mudah ke Artikel dan Jurnal Berkualitas untuk Profesional

Semakin tinggi angkanya, semakin efisien bisnis dalam mengelola stok barang.

Fungsinya: Menghindari kelebihan stok atau kekurangan stok. Rasio ini penting bagi UMKM di sektor perdagangan dan makanan.

4. Rasio Utang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio)

Rumus:
Total Utang / Total Aset x 100%

Rasio ini menunjukkan proporsi aset yang dibiayai oleh utang.

Jika terlalu tinggi, artinya bisnis sangat bergantung pada utang dan bisa berisiko jika terjadi krisis keuangan.

Fungsinya: Menilai tingkat risiko dan struktur modal bisnis. Idealnya, utang tidak mendominasi struktur aset.

5. Rasio Perputaran Piutang (Receivables Turnover)

Rumus:
Pendapatan Kredit / Rata-rata Piutang

Rasio ini berguna untuk melihat seberapa cepat piutang dikumpulkan dari pelanggan. Jika piutang sulit tertagih, bisa berdampak negatif pada arus kas.

Baca Juga :  Cara Efektif Mengurangi Biaya Produksi Tanpa Mengorbankan Kualitas

Fungsinya: Membantu mengatur kebijakan kredit dan penagihan kepada pelanggan agar bisnis tidak kekurangan likuiditas.

Mengetahui rasio keuangan dasar sangat penting bagi pemilik UMKM.

Bukan hanya untuk memenuhi laporan keuangan, tetapi juga sebagai alat ukur performa bisnis yang lebih objektif dan terukur.

Dengan rutin memantau rasio keuangan, Anda dapat membuat strategi yang lebih cerdas dan menghindari risiko yang tidak perlu.

Jangan ragu untuk menggunakan spreadsheet sederhana atau aplikasi keuangan agar penghitungan rasio ini lebih mudah dilakukan secara berkala.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Strategi Omnichannel: Menyatukan Offline dan Online untuk Pengalaman Belanja Terpadu
Harga Cabai Rawit Merah di Kediri Terus Merangkak Naik, Pasokan Menipis
Remote Working: Dampaknya terhadap Model Bisnis Tradisional
Pentingnya Branding Digital untuk Memenangkan Persaingan Pasar
Big Data dan AI: Senjata Rahasia Perusahaan Besar dalam Membuat Keputusan Bisnis
Tren E-Commerce 2025: Strategi Adaptasi Pebisnis di Tengah Pertumbuhan Pesat
Transformasi Digital UMKM: Strategi Bertahan dan Berkembang di Era Modern
Transformasi Menuju Negara Industri: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Stabil 5 Persen

Berita Terkait

Monday, 8 September 2025 - 07:00 WIB

Strategi Omnichannel: Menyatukan Offline dan Online untuk Pengalaman Belanja Terpadu

Sunday, 7 September 2025 - 21:00 WIB

Harga Cabai Rawit Merah di Kediri Terus Merangkak Naik, Pasokan Menipis

Sunday, 7 September 2025 - 16:00 WIB

Remote Working: Dampaknya terhadap Model Bisnis Tradisional

Sunday, 7 September 2025 - 14:00 WIB

Pentingnya Branding Digital untuk Memenangkan Persaingan Pasar

Sunday, 7 September 2025 - 11:00 WIB

Big Data dan AI: Senjata Rahasia Perusahaan Besar dalam Membuat Keputusan Bisnis

Berita Terbaru

Berita

Kemeriahan Maulid Nabi di Sampang, Membawa Berkah Ekonomi

Sunday, 7 Sep 2025 - 19:38 WIB