UMKMJATIM.COM – Dalam dunia usaha, terutama skala UMKM, manajemen utang dan piutang memegang peranan penting dalam menjaga kelangsungan operasional.
Banyak usaha kecil menengah yang tumbang bukan karena tidak laku, tetapi karena arus kas terganggu akibat pengelolaan utang-piutang yang buruk.
Oleh sebab itu, memahami dan mengelola komponen ini dengan tepat sangat krusial bagi pertumbuhan bisnis.
Berikut ini adalah panduan praktis untuk mengatur utang dan piutang agar keuangan UMKM tetap sehat dan terkendali.
1. Pahami Perbedaan Utang dan Piutang
Utang adalah kewajiban yang harus dibayar oleh bisnis, baik kepada pemasok, bank, maupun pihak lain.
Sementara piutang adalah tagihan yang dimiliki UMKM kepada pelanggan yang belum melunasi pembayaran.
Keduanya harus dicatat secara terpisah dan akurat dalam pembukuan usaha.
2. Catat Semua Transaksi Secara Rinci
Langkah dasar manajemen utang dan piutang yang baik adalah pencatatan.
Gunakan sistem pembukuan, baik manual maupun digital, untuk mencatat tanggal transaksi, jumlah, jatuh tempo, dan pihak yang terlibat.
Dengan pencatatan yang lengkap, Anda dapat mengetahui kondisi keuangan usaha secara real-time dan menghindari keterlambatan pembayaran maupun penagihan.
3. Kelola Piutang secara Proaktif
Sering kali pelaku UMKM mengalami kendala piutang macet karena kurang aktif dalam melakukan penagihan.
Pastikan Anda memiliki sistem pengingat atau follow-up terhadap pelanggan yang berutang.
Anda bisa mengatur tenggat waktu pembayaran dan memberikan insentif berupa potongan harga untuk pelunasan lebih awal.
4. Hindari Utang Konsumtif
Utang bisa menjadi alat bantu untuk pertumbuhan bisnis, tetapi juga bisa menjadi beban jika tidak dikelola dengan baik.
Hindari berutang hanya untuk kebutuhan jangka pendek yang tidak produktif.
Sebaliknya, pastikan utang yang Anda ambil memiliki tujuan yang jelas dan memberikan imbal hasil untuk usaha.
5. Analisa Kemampuan Bayar Sebelum Berutang
Sebelum mengajukan pinjaman, lakukan analisis terhadap kondisi keuangan usaha Anda.
Perhitungkan kemampuan membayar cicilan, bunga, dan jangka waktu pembayaran.
Jangan sampai kewajiban tersebut justru mengganggu arus kas bisnis Anda.
6. Tentukan Batas Kredit untuk Pelanggan
Jika Anda menjual produk secara kredit, tentukan batas maksimal kredit untuk masing-masing pelanggan berdasarkan rekam jejak pembayaran mereka.
Hal ini penting untuk mengurangi risiko piutang macet yang bisa berdampak buruk terhadap likuiditas usaha.
7. Evaluasi Utang Piutang Secara Berkala
Setiap bulan, lakukan evaluasi terhadap seluruh utang dan piutang yang tercatat. Cek apakah ada keterlambatan pembayaran, pelanggan bermasalah, atau utang yang sudah mendekati jatuh tempo.
Dengan begitu, Anda dapat mengambil tindakan lebih cepat untuk mencegah risiko keuangan.
Manajemen utang piutang yang baik tidak hanya menjaga arus kas tetap stabil, tetapi juga memberikan rasa aman dan profesionalisme dalam menjalankan bisnis UMKM.
Dengan pencatatan yang rapi, sistem penagihan yang tertib, serta evaluasi berkala, Anda bisa membawa bisnis kecil Anda tumbuh lebih besar dengan pondasi keuangan yang kokoh.***