Program OPLAH 2025 di Jember Genjot Produktivitas Lahan dan Dorong Target Produksi Padi 1 Juta Ton

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Thursday, 27 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian melalui Program Optimalisasi Lahan (OPLAH) 2025.

Program ini digagas sebagai langkah nyata untuk mengaktifkan kembali lahan-lahan tidak produktif yang selama bertahun-tahun tidak tersentuh pembangunan, sekaligus meningkatkan indeks pertanaman petani di seluruh wilayah Jember.

Upaya tersebut menjadi bagian dari strategi besar Bupati Jember, Muhammad Fawait, dalam mengokohkan posisi Jember sebagai salah satu lumbung pangan utama di Jawa Timur.

Program OPLAH 2025 dikelola oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Jember, dengan total cakupan lahan mencapai 4.410 hektare.

Pelaksanaannya melibatkan 107 kelompok tani yang tersebar di berbagai kecamatan.

Berkat kerja bersama antara pemerintah dan petani, progres fisik hingga akhir November telah mencapai 80 persen, sementara serapan anggaran berada di angka 72 persen.

Baca Juga :  Lahan Tembakau di Bojonegoro Meluas Hingga 15.959 Hektare pada 2024, Ini Penyebabnya

Capaian tersebut menjadikan OPLAH sebagai salah satu program pertanian dengan realisasi tertinggi pada tahun berjalan.

Bupati Fawait menjelaskan bahwa keberhasilan OPLAH tidak lepas dari sistem swakelola tipe IV yang digunakan dalam pelaksanaannya.

Sistem ini memungkinkan kelompok tani mengelola anggaran secara mandiri, sesuai kebutuhan dan kondisi lapangan.

Dana program disalurkan langsung ke rekening kelompok, memberikan fleksibilitas bagi petani untuk menentukan jenis pembangunan infrastruktur yang paling dibutuhkan.

Banyak wilayah terpencil yang sebelumnya tidak mendapatkan perhatian pembangunan kini mulai berkembang.

Perbaikan jaringan air menjadi fokus utama, meliputi normalisasi aliran, pembenahan saluran, hingga pencarian sumber air baru.

Beberapa kelompok tani bahkan membangun jaringan pipanisasi sepanjang 6 kilometer secara swadaya.

Baca Juga :  Gerakan Pemuda Pandiyangan Hidupkan Kembali Tradisi Batik Lewat Program Edukasi Sekolah

Dengan peningkatan akses irigasi tersebut, lahan yang selama ini hanya dapat ditanami sekali setahun mulai bertransformasi menuju indeks pertanaman IP 2, dan bahkan berpotensi mencapai IP 3.

Kepala DTPHP Jember, Ir. Mochamad Sigit Boedi Ismoehartono, memastikan bahwa seluruh anggaran diterima penuh oleh kelompok tani tanpa adanya potongan.

Pengawasan dilakukan secara ketat oleh tim teknis dan tim pengawas agar setiap pekerjaan berjalan sesuai pedoman.

Ia menegaskan bahwa transparansi dan akuntabilitas tetap menjadi prioritas.

Selain pembangunan infrastruktur air, OPLAH 2025 juga memberikan dukungan olah tanah dan bantuan pupuk urea non-subsidi sebanyak 30 kilogram per hektare.

Seluruh bantuan tersebut telah tersalurkan kepada kelompok tani sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesuburan lahan dan produktivitas tanaman.

Baca Juga :  Dispaperta Sidoarjo Alokasikan Rp 966 Juta untuk Pengadaan Bibit Padi dan Jagung

Sigit menyebut bahwa Pemkab Jember memasang target ambisius pada 2026, yaitu mencapai produksi padi 1 juta ton.

Saat ini, produksi padi Jember berada pada angka sekitar 602 ribu ton dan menempati peringkat keempat di Jawa Timur.

Ia meyakini bahwa pelaksanaan OPLAH 2025 akan menjadi katalis penting bagi lonjakan produksi tersebut.

Dengan berbagai upaya strategis ini, Pemkab Jember berharap OPLAH mampu menciptakan perubahan signifikan dalam peningkatan hasil pertanian, memperluas lahan produktif, dan mendorong kesejahteraan petani secara menyeluruh.

Program ini diharapkan tidak hanya berdampak jangka pendek, tetapi juga menjadi landasan bagi sistem pangan berkelanjutan yang kuat di masa mendatang.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

BMKG Sumbar: Info Cuaca, Peringatan Dini, dan Update Gempa Terkini Sumatera Barat
Sumenep Kembangkan Tumpang Sari Padi–Siwalan untuk Optimalkan Lahan Marginal dan Perkuat Ketahanan Pangan
Empat UKM Jawa Timur Raih Kontrak Ekspor Rp3,95 Triliun dengan Malaysia di Festival Ekspor 2025
Dekranasda Bojonegoro dan Jepara Perkuat Kolaborasi: Dorong Inovasi Kerajinan di Era Digital
Cara Lengkap Cek Saldo PIP 2025 Lewat ATM: Praktis, Cepat, dan Tanpa Ribet
Kriteria Lengkap Penerima KPDJ DKI Jakarta: Syarat, Ketentuan, dan Cara Memastikannya
4 Alasan Utama Bantuan KAJ Dihentikan: Wajib Tahu Agar Hak Bantuan Tetap Aman
Syarat Baru Penerima PKD DKI Jakarta 2025: Ketentuan Lengkap Setelah DTSEN Berlaku

Berita Terkait

Thursday, 27 November 2025 - 22:07 WIB

BMKG Sumbar: Info Cuaca, Peringatan Dini, dan Update Gempa Terkini Sumatera Barat

Thursday, 27 November 2025 - 20:30 WIB

Program OPLAH 2025 di Jember Genjot Produktivitas Lahan dan Dorong Target Produksi Padi 1 Juta Ton

Thursday, 27 November 2025 - 20:00 WIB

Sumenep Kembangkan Tumpang Sari Padi–Siwalan untuk Optimalkan Lahan Marginal dan Perkuat Ketahanan Pangan

Thursday, 27 November 2025 - 19:30 WIB

Empat UKM Jawa Timur Raih Kontrak Ekspor Rp3,95 Triliun dengan Malaysia di Festival Ekspor 2025

Thursday, 27 November 2025 - 19:00 WIB

Dekranasda Bojonegoro dan Jepara Perkuat Kolaborasi: Dorong Inovasi Kerajinan di Era Digital

Berita Terbaru