UMKMJATIM.COM – Dalam menjalankan usaha ternak lele, salah satu komponen penting yang wajib diperhatikan sejak awal adalah pemilihan benih.
Benih lele yang sehat dan unggul akan sangat memengaruhi keberhasilan proses budidaya, baik dari segi pertumbuhan, ketahanan terhadap penyakit, hingga hasil panen yang maksimal.
Berikut ini adalah beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang modal dan strategi dalam memilih benih ikan lele berkualitas.
1. Estimasi Modal untuk Pembelian Benih
Untuk skala usaha kecil hingga menengah, kebutuhan benih umumnya berkisar antara 2.000 hingga 3.000 ekor.
Berdasarkan estimasi harga pasar saat ini, benih lele dengan ukuran 5–7 cm dibanderol sekitar Rp400–Rp450 per ekor.
Maka, jika seorang peternak ingin membeli sebanyak 3.000 ekor benih, modal yang perlu disiapkan berkisar Rp1,32 juta.
Angka ini tentunya bisa sedikit berbeda tergantung lokasi dan reputasi penjual.
2. Pentingnya Memilih Benih dari Sumber Terpercaya
Peternak lele disarankan untuk tidak sembarangan dalam memilih penyedia benih.
Benih sebaiknya dibeli dari peternak atau pembenih yang sudah memiliki reputasi baik dan terbukti menghasilkan benih unggulan.
Benih dari sumber terpercaya umumnya memiliki tingkat keberlangsungan hidup (survival rate) yang lebih tinggi, sehingga risiko kerugian pun bisa ditekan.
Tidak sedikit kasus kegagalan budidaya yang terjadi akibat benih yang kurang sehat atau terkena penyakit sejak awal.
Maka, membeli dari tempat terpercaya bukan sekadar soal kualitas, tetapi juga investasi jangka panjang untuk kelangsungan usaha.
3. Ciri-ciri Benih Lele Berkualitas
Benih lele yang ideal memiliki ciri-ciri fisik yang mudah dikenali. Gerakannya aktif, berenang lincah melawan arus, serta tidak tampak lesu.
Warna tubuh benih cenderung cerah dan seragam.
Selain itu, tubuh benih tidak cacat dan memiliki ukuran yang relatif sama agar pertumbuhannya merata saat dibesarkan di kolam.
Konsistensi ukuran ini penting karena perbedaan ukuran benih dapat memicu kanibalisme, di mana ikan yang lebih besar memakan yang lebih kecil.
4. Waktu Terbaik untuk Menebar Benih
Waktu penebaran benih juga berpengaruh pada keberhasilan budidaya. Idealnya, benih ditebar pada pagi atau sore hari ketika suhu air berada dalam kondisi stabil.
Hal ini dapat membantu benih beradaptasi lebih baik dengan lingkungan baru dan mengurangi tingkat stres.
Sebelum ditebar, benih juga perlu diaklimatisasi terlebih dahulu dengan cara mencampur sebagian air kolam dengan air dari wadah benih secara perlahan.
5. Maksimalkan Pertumbuhan dengan Manajemen Pakan dan Lingkungan
Setelah benih ditebar, tahap berikutnya adalah menjaga kualitas air dan pemberian pakan secara teratur.
Benih yang sehat akan tumbuh lebih cepat jika didukung oleh lingkungan yang bersih dan pakan bernutrisi tinggi.
Biasanya, benih lele siap panen dalam waktu 2,5–3 bulan, tergantung pola perawatan dan manajemen budidaya.
Modal awal sebesar Rp1,32 juta untuk pembelian benih lele bisa menjadi investasi yang menguntungkan jika dilakukan dengan strategi yang tepat.
Memilih benih dari sumber tepercaya, memperhatikan kualitas fisiknya, dan mengelola proses budidaya dengan baik adalah kunci sukses dalam bisnis ternak lele jangka panjang.***