Inovasi Stik Bayam Brazil: Perjuangan Anik Pujiastutik dalam Mengembangkan UMKM Desa

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Monday, 10 February 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Anik Pujiastutik, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, berhasil mengembangkan usaha stik bayam Brazil yang berawal dari kegiatan kelompok Dasawisma RW 5.

Kelompok yang telah berdiri selama satu tahun ini melaksanakan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L), yang bertujuan memanfaatkan hasil panen sayuran menjadi produk olahan bernilai ekonomi tinggi.

Salah satu hasil utama dari program ini adalah stik dan keripik yang dibuat dari bayam Brazil.

Dalam program P2L, kelompok ini menanam berbagai jenis sayuran, termasuk bayam Brazil, yang masih tergolong langka dan belum banyak dikenal masyarakat luas.

Karena budidayanya yang belum umum, risiko gagal panen cukup tinggi.

Namun, Anik telah mengantisipasi kemungkinan tersebut dengan memanfaatkan lahan di sepanjang pinggiran sungai untuk menanam bayam Brazil.

Dengan metode ini, tanaman mendapatkan pengairan alami langsung dari sungai,

sehingga dapat mencegah gangguan aliran air serta mengurangi risiko kekeringan yang sering dihadapi para petani.

Anik menjelaskan bahwa pemanfaatan lahan yang sebelumnya tidak digunakan ini merupakan bagian dari strategi untuk mengoptimalkan hasil pertanian.

Baca Juga :  Proses Pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM: Tahapan dan Persyaratan

Dalam pengolahan hasil panennya, kelompok Dasawisma RW 5 dibagi menjadi dua bagian, yaitu tim yang bertanggung jawab dalam budidaya tanaman dan tim yang mengolah hasil panen menjadi makanan ringan.

Proses pembuatan stik dan keripik bayam Brazil ini tidak jauh berbeda dari pembuatan stik pada umumnya, hanya saja ditambahkan bayam Brazil sebagai bahan utamanya.

Produk yang dihasilkan juga dibuat tanpa bahan pengawet, sehingga hanya dapat bertahan selama dua hingga tiga bulan dalam kondisi penyimpanan yang baik.

Anik melihat potensi besar dalam usaha ini karena bayam Brazil jarang digunakan sebagai bahan dasar makanan ringan.

Hal ini menjadi keunggulan utama produknya dibandingkan dengan camilan lain yang sudah lebih dulu ada di pasaran.

Saat ini, stik bayam Brazil tersedia dalam tiga varian rasa, yaitu original, keju, dan pedas.

Dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp 6.000 per bungkus, produk ini berhasil menarik perhatian masyarakat sekitar.

Meskipun usahanya masih tergolong baru dan baru berjalan selama tiga bulan, Anik mengungkapkan bahwa permintaan terhadap stik dan keripik bayam Brazil cukup tinggi.

Baca Juga :  Optimisme OJK Malang: Sektor Keuangan Diproyeksikan Tetap Tumbuh Positif di 2025

Dalam sebulan, produksinya telah mencapai sekitar 15 kg. Saat ini, produk yang dihasilkan dijual dalam sistem stok siap, tanpa pre-order (PO).

Mayoritas pembelinya berasal dari lingkungan sekitar, terutama para tetangga yang sudah mulai mengenal dan menyukai produk tersebut.

Ke depannya, ia berencana untuk memperluas jangkauan pemasaran dengan memanfaatkan media sosial.

Namun, sebelum melangkah ke tahap promosi yang lebih luas, ia ingin memastikan bahwa produk yang dihasilkannya telah memiliki legalitas yang sesuai dengan standar usaha makanan ringan.

Sebagai Ketua TP PKK Desa Bunut Wetan, Anik memiliki visi yang lebih besar dalam pengembangan usaha mikro di desanya.

Ia berencana membentuk paguyuban UMKM yang akan menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk berbagi ilmu, pengalaman, serta saling memberikan evaluasi terhadap produk masing-masing.

Dengan adanya paguyuban ini, ia berharap para pelaku UMKM di Desa Bunut Wetan dapat terus berkembang dan meningkatkan daya saing produk mereka.

Baca Juga :  UMKM: Pilar Tangguh Penopang Ekonomi di Tengah Krisis

Selain itu, ia juga menaruh harapan agar produk UMKM di desanya dapat mengisi rest area yang direncanakan akan dibangun sesuai dengan wacana dari Bupati Malang.

Baginya, produk-produk lokal harus mampu bersaing dengan oleh-oleh khas daerah lain yang sudah memiliki nama besar di pasaran.

Anik juga berpesan kepada para pelaku UMKM untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk mereka.

Menurutnya, fokus utama dalam usaha bukan hanya sekadar menghasilkan produk, tetapi juga memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas terbaik dan mampu memberikan kepuasan bagi pelanggan.

Ia berharap semangat para pelaku UMKM tetap terjaga dan mereka terus berusaha mengembangkan usaha yang telah dirintis.

Melalui usaha stik dan keripik bayam Brazil, Anik tidak hanya membangun bisnis pribadi, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat sekitar untuk turut serta dalam usaha berbasis pertanian berkelanjutan.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, ia optimis bahwa UMKM di Desa Bunut Wetan dapat berkembang lebih besar dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pembiayaan Modal Ventura: Solusi Pendanaan Berbasis Investasi untuk Pertumbuhan Bisnis
Pembiayaan Multiguna: Solusi Keuangan Fleksibel untuk UMKM
Mendapatkan Pembiayaan UMKM dari Koperasi: Kemudahan, Keuntungan, dan Hal yang Perlu Diperhatikan
Harga Cabai di Bondowoso Meroket Awal Ramadan, Pedagang dan Konsumen Mengeluh
Lonjakan Permintaan Perlengkapan Salat di Lamongan Awal Ramadan: Pedagang Raup Keuntungan Besar
Ketersediaan Daging Sapi di Kota Batu Jelang Ramadan 2025 Dipastikan Aman
Pentingnya Penyulaman dalam Budidaya Tebu untuk Meningkatkan Produktivitas Gula
Harga Bahan Pokok Melonjak di Sumenep Awal Ramadhan: Ibu Rumah Tangga Mengeluh, Pedagang Beri Penjelasan

Berita Terkait

Tuesday, 4 March 2025 - 11:00 WIB

Pembiayaan Modal Ventura: Solusi Pendanaan Berbasis Investasi untuk Pertumbuhan Bisnis

Tuesday, 4 March 2025 - 09:00 WIB

Pembiayaan Multiguna: Solusi Keuangan Fleksibel untuk UMKM

Tuesday, 4 March 2025 - 07:00 WIB

Mendapatkan Pembiayaan UMKM dari Koperasi: Kemudahan, Keuntungan, dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Monday, 3 March 2025 - 21:00 WIB

Harga Cabai di Bondowoso Meroket Awal Ramadan, Pedagang dan Konsumen Mengeluh

Monday, 3 March 2025 - 20:30 WIB

Lonjakan Permintaan Perlengkapan Salat di Lamongan Awal Ramadan: Pedagang Raup Keuntungan Besar

Berita Terbaru

Bisnis

Pembiayaan Multiguna: Solusi Keuangan Fleksibel untuk UMKM

Tuesday, 4 Mar 2025 - 09:00 WIB