UMKMJATIM.COM – Disebutkan, menjelang perayaan Lebaran 1446 Hijriah, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memastikan bahwa ketersediaan pangan di wilayahnya dalam kondisi aman.
Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan kunjungan ke Pelabuhan Jangkar, Kabupaten Situbondo, dalam rangka memantau arus mudik dan balik gratis tahun ini.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menegaskan bahwa persediaan bahan pangan tidak mengalami kendala yang berarti.
Ia juga mengimbau kepada pihak terkait untuk segera berkoordinasi apabila ditemukan indikasi terjadinya penipisan stok di suatu daerah.
Menurutnya, kesiapan pangan bukan hanya sekadar memastikan ketersediaannya, tetapi juga mengawasi kelancaran distribusinya agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh kebutuhan pokok.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa stok pangan di Jawa Timur telah terjamin sejak awal Ramadhan hingga setelah Lebaran 2025.
Namun, yang perlu diwaspadai adalah sistem distribusinya agar tidak terjadi hambatan yang dapat menyebabkan kelangkaan di beberapa wilayah.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pengawasan terhadap jalur distribusi agar semua daerah mendapatkan pasokan secara merata.
Sementara itu, pemantauan terhadap stok pangan juga dilakukan oleh Perum Bulog Cabang Bondowoso, yang turut bertanggung jawab dalam memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat di wilayah Situbondo.
Pemimpin Bulog Cabang Bondowoso, Hesti, mengonfirmasi bahwa stok pangan utama seperti beras, minyak goreng, dan tepung berada dalam kondisi yang cukup hingga perayaan Lebaran berakhir.
Menurutnya, ketersediaan beras cadangan pemerintah yang dikelola oleh Bulog Bondowoso mencapai lebih dari 20 ribu ton atau sekitar 20.095.750 kilogram.
Jumlah tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam beberapa bulan ke depan.
Selain itu, stok minyak goreng dan tepung juga dipastikan dalam kondisi aman dan terkendali, sehingga tidak ada alasan untuk terjadi lonjakan harga akibat kelangkaan.
Hesti menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan rutin untuk memastikan distribusi bahan pokok berjalan dengan baik.
Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pelaku usaha, terus dilakukan guna menghindari potensi kendala dalam distribusi.
Ia juga menambahkan bahwa kesiapan stok ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan serta menghindari kepanikan masyarakat menjelang hari raya.
Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah provinsi dalam menjaga pasokan bahan pokok ini merupakan langkah strategis untuk mengantisipasi lonjakan permintaan yang biasanya terjadi saat mendekati hari raya.
Dengan adanya pemantauan yang ketat serta distribusi yang terkoordinasi, diharapkan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi tanpa hambatan yang berarti.
Selain itu, Gubernur Jawa Timur juga menyoroti pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menjaga stabilitas harga di pasaran.
Ia mengingatkan bahwa meskipun stok pangan tersedia dalam jumlah cukup, fluktuasi harga tetap harus diawasi agar tidak memberatkan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi.
Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan pasar.
Pemerintah daerah juga telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi jika terjadi gangguan dalam distribusi pangan.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan memastikan stok cadangan selalu tersedia di gudang-gudang Bulog di berbagai daerah.
Dengan demikian, jika terjadi lonjakan permintaan secara tiba-tiba, pasokan tambahan dapat segera didistribusikan ke wilayah yang membutuhkan.
Dalam situasi menjelang hari raya, peningkatan kebutuhan pangan memang menjadi fenomena yang tidak dapat dihindari.
Namun, dengan adanya perencanaan yang matang dan pengawasan yang ketat, kelangkaan dapat dihindari dan harga tetap stabil.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan pembelian dalam jumlah berlebihan atau panic buying, karena pemerintah telah memastikan bahwa stok akan tetap terjaga.
Selain menjaga ketersediaan bahan pokok, pemerintah juga berupaya memastikan kelancaran arus distribusi dengan menyiapkan berbagai fasilitas pendukung.
Infrastruktur transportasi menjadi salah satu faktor penting yang turut berpengaruh dalam pendistribusian bahan pangan, terutama ke daerah-daerah terpencil.
Untuk itu, koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten terus dilakukan guna memastikan tidak ada hambatan yang berarti dalam proses pengiriman bahan pangan ke berbagai wilayah.
Dengan adanya kepastian bahwa stok pangan dalam kondisi aman, masyarakat diharapkan dapat menyambut perayaan Lebaran dengan tenang tanpa khawatir akan kelangkaan bahan pokok.
Pemerintah pun terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas pangan agar seluruh warga dapat merayakan hari raya dengan nyaman dan tanpa beban terkait ketersediaan kebutuhan sehari-hari.
Melalui berbagai langkah yang telah diterapkan, diharapkan distribusi bahan pangan dapat berjalan lancar, harga tetap terkendali, dan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pelaku usaha dan masyarakat, sangat diperlukan untuk memastikan bahwa kebijakan ini berjalan efektif demi kesejahteraan bersama.***