Penurunan Harga Cabai di Pasar Induk Pare, Pasokan dan Distribusi Tetap Berjalan

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Thursday, 13 March 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Diberitakan, harga cabai merah besar (CMB) dan cabai merah keriting (CMK) di Pasar Induk Pare mengalami penurunan berdasarkan laporan dari Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri pada Rabu, 12 Maret 2025.

Penyesuaian harga ini terjadi di tengah dinamika pasokan yang terus berubah, baik untuk kebutuhan pasar lokal maupun distribusi ke berbagai wilayah di Indonesia.

Dalam laporan tersebut, harga cabai merah besar (CMB) mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Varietas Gada MK yang sebelumnya dihargai Rp33.000 per kilogram turun sebesar Rp3.000 menjadi Rp30.000 per kilogram.

Sementara itu, varietas Imola yang awalnya dijual dengan harga Rp31.000 per kilogram kini mengalami penurunan yang sama sebesar Rp3.000, sehingga menjadi Rp28.000 per kilogram.

Baca Juga :  Bupati Kediri Salurkan Bantuan Benih untuk Petani Terdampak Banjir, Dorong Ketahanan Pangan Daerah

Penurunan harga juga terjadi pada cabai merah keriting (CMK). Varietas Boos Tavi yang sebelumnya dijual Rp32.000 per kilogram kini mengalami penyesuaian harga sebesar Rp4.000, sehingga turun menjadi Rp28.000 per kilogram.

Begitu pula dengan varietas Sibad yang mengalami penurunan harga dari Rp30.000 per kilogram menjadi Rp26.000 per kilogram setelah mengalami penurunan sebesar Rp4.000.

Suyono, selaku Ketua APCI Kabupaten Kediri, menyampaikan bahwa meskipun pasokan pada hari tersebut mengalami penurunan, harga cabai rawit merah (CRM) tetap tidak berubah. Sementara itu, harga CMB dan CMK mengalami sedikit kenaikan.

Berdasarkan data yang dirilis, harga cabai rawit merah (CRM) masih stabil dengan varietas Ori 212 dan Brengos 99 yang dijual dengan harga Rp77.000 per kilogram. Sementara itu, varietas Asmoro 043 serta cabai lokal Kediri dijual dengan harga Rp75.000 per kilogram.

Baca Juga :  Baznas Bondowoso Dorong Ekonomi Desa Berbasis Gotong Royong  dengan Menyalurkan 55 Ekor Domba

Cabai Bhaskara, yang termasuk dalam kategori cabai rawit merah, berada pada harga Rp70.000 per kilogram.

Distribusi cabai ke berbagai wilayah juga tetap berjalan sesuai dengan permintaan pasar.

Pengiriman cabai merah besar ke wilayah Jabodetabek mencapai 3 ton, sementara cabai merah keriting yang dikirim ke wilayah yang sama sebanyak 1 ton.

Untuk cabai rawit merah, pengiriman ke Jabodetabek mencapai 7 ton.

Selain untuk konsumsi masyarakat, industri juga menyerap cabai dalam jumlah besar, dengan total serapan cabai merah besar mencapai 6 ton dan cabai rawit merah sebanyak 10 ton.

Namun, distribusi cabai ke wilayah Kalimantan pada hari tersebut tidak dilakukan.

Pasokan cabai dari berbagai daerah juga terpantau cukup tinggi.

Baca Juga :  Tahu Kuning Kediri Diserbu Pemudik, Jadi Primadona Oleh-oleh Lebaran

Cabai rawit merah yang masuk ke Pasar Induk Pare berasal dari Kediri dan Blitar dengan jumlah total mencapai 26 ton.

Sementara itu, cabai merah besar didatangkan dari Kediri, Jombang, dan Tuban dengan total pasokan sebanyak 12 ton.

Untuk cabai merah keriting, pasokan berasal dari Kediri, Nganjuk, dan Blitar dengan jumlah sekitar 3 ton.

Dengan adanya dinamika harga dan pasokan ini, petani dan pedagang cabai diharapkan dapat menyesuaikan strategi distribusi mereka agar tetap mendapatkan keuntungan yang optimal.

Pemerintah dan asosiasi petani juga diharapkan terus memantau pergerakan harga agar stabilitas pasokan dan harga cabai tetap terjaga, terutama menjelang momen-momen tertentu yang dapat mempengaruhi permintaan pasar.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

18 Desa di Sampang Terima Bantuan Rp 10,15 Miliar dari Pemprov Jatim untuk Infrastruktur dan Layanan Publik
Program Sehari Ngantor di Kecamatan Dorong Pemerataan Layanan Publik dan Kemandirian Ekonomi di Lumajang
Pasar Hewan Aeng Sareh Butuh Revitalisasi, Pemkab Sampang Harap Dukungan Pemprov Jatim
Pertumbuhan Ekonomi Sampang Turun 1,3 Persen, Cuaca dan Daya Beli Jadi Penyebab Utama
Panen Tembakau di Sampang Dihantui Ketidakpastian Harga Akibat Gudang Belum Beroperasi
PLN Wujudkan Ketahanan Pangan dan Akses Air Bersih di Ponorogo dan Probolinggo Sambut HUT RI ke-80
Pasar Sukodono Jadi Contoh Nasional, Bambang Haryo Apresiasi Pasar Berstandar SNI di Sidoarjo
Jawa Timur Perkuat Kerja Sama dengan Australia, Fokus pada Ketahanan Pangan, Energi Terbarukan, dan UKM

Berita Terkait

Wednesday, 6 August 2025 - 21:00 WIB

18 Desa di Sampang Terima Bantuan Rp 10,15 Miliar dari Pemprov Jatim untuk Infrastruktur dan Layanan Publik

Wednesday, 6 August 2025 - 20:30 WIB

Program Sehari Ngantor di Kecamatan Dorong Pemerataan Layanan Publik dan Kemandirian Ekonomi di Lumajang

Wednesday, 6 August 2025 - 20:00 WIB

Pasar Hewan Aeng Sareh Butuh Revitalisasi, Pemkab Sampang Harap Dukungan Pemprov Jatim

Wednesday, 6 August 2025 - 19:30 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Sampang Turun 1,3 Persen, Cuaca dan Daya Beli Jadi Penyebab Utama

Wednesday, 6 August 2025 - 19:00 WIB

Panen Tembakau di Sampang Dihantui Ketidakpastian Harga Akibat Gudang Belum Beroperasi

Berita Terbaru