Harga Cabai Rawit Turun di Pasar Induk Pare: Industri Mulai Serap, Pasokan Melimpah dari Kediri dan Sekitarnya

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Wednesday, 9 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Tren harga cabai di wilayah Kediri dan sekitarnya mengalami penurunan signifikan menjelang pertengahan April 2025.

Penurunan ini tercermin dari data terbaru Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri yang dirilis pada Selasa, 8 April 2025.

Berdasarkan laporan harga aneka cabai di Pasar Induk Pare, turunnya harga dipicu oleh dua faktor utama, yakni meningkatnya pasokan dan mulai pulihnya serapan dari sektor industri.

Harga cabai rawit merah (CRM), yang sebelumnya sempat melonjak, kini berangsur turun.

Varietas unggulan seperti Ori 212 dan Brengos 99 yang sebelumnya dijual di harga Rp80.000 per kilogram kini mengalami penurunan sebesar Rp8.000, menjadi Rp72.000 per kilogram.

Demikian pula dengan varietas Asmoro 043 yang turun dari Rp75.000 menjadi Rp68.000 per kilogram, atau turun Rp7.000.

Penurunan harga juga terjadi pada cabai lokal Kediri yang sebelumnya berada di level Rp75.000 per kilogram, kini berada di angka Rp66.000, mencatatkan penurunan sebesar Rp9.000.

Sementara itu, cabai Prentol atau Tumi 99 yang semula dihargai Rp60.000 kini dijual seharga Rp55.000 per kilogram, setelah turun Rp5.000.

Baca Juga :  OJK Malang: Waspada Investasi Bodong dan Pinjol Ilegal Menjelang Lebaran

Ketua APCI Kabupaten Kediri, Suyono, menyampaikan bahwa penurunan harga ini bukan hanya disebabkan oleh melimpahnya pasokan, tetapi juga karena aktivitas industri pengolahan cabai mulai menunjukkan pemulihan.

Menurutnya, kondisi tersebut membuat pasar kembali stabil setelah sempat mengalami lonjakan harga pasca-Ramadhan.

Sementara itu, harga cabai merah besar (CMB) juga menunjukkan tren penurunan. Varietas Gada MK yang sebelumnya dibanderol Rp33.000 per kilogram kini turun menjadi Rp27.000, mencatat penurunan sebesar Rp6.000.

Hal serupa terjadi pada varietas Imola yang turun dari Rp31.000 menjadi Rp25.000 per kilogram.

Untuk jenis cabai merah keriting (CMK), harga pasar juga cukup kompetitif.

Varietas Boos Tavi saat ini berada di harga Rp35.000 per kilogram, sedangkan varietas Sibad dijual seharga Rp33.000 per kilogram.

APCI juga mencatat data distribusi dan pasokan cabai dari sejumlah wilayah. Untuk cabai rawit, pasokan lokal berasal dari daerah Kediri dan Blitar, dengan total distribusi mencapai 26 ton.

Baca Juga :  Menjelang Ramadan 2025, AHPP Sidoarjo Desak Pemerintah Perketat Pengawasan Harga Pasar

Pasokan cabai merah besar datang dari berbagai wilayah seperti Kediri, Jombang, Tuban, dan Malang, dengan total volume mencapai 8 ton.

Sementara cabai merah keriting yang masuk ke Pasar Induk Pare berasal dari Kediri dan Blitar, dengan volume sekitar 0,7 ton.

Dari sisi distribusi ke luar daerah, pengiriman cabai rawit ke wilayah Jabodetabek tercatat mencapai 3 ton, sedangkan untuk kebutuhan industri tercatat serapan mencapai 6 ton.

Pengiriman cabai merah besar untuk industri dan pasar luar daerah mencapai 5 ton, meski belum ada aktivitas pengiriman ke Kalimantan.

Kondisi cuaca yang mulai stabil setelah musim hujan turut memperlancar panen di sentra produksi seperti Kediri, Blitar, dan Jombang.

Hal ini berdampak positif terhadap ketersediaan pasokan di pasar.

Selain itu, sinyal pemulihan dari sektor industri pengolahan cabai juga menjadi indikator membaiknya rantai distribusi dan permintaan produk olahan cabai seperti sambal botolan, saus, dan produk bumbu masak lainnya.

Baca Juga :  Pemkab Tuban Selenggarakan Gelar Gerakan Pangan Murah Menjelang Lebaran

Dengan membaiknya serapan industri, petani cabai diharapkan mendapatkan kepastian pasar yang lebih baik dalam beberapa bulan ke depan.

Terlebih, sektor pertanian hortikultura seperti cabai sangat sensitif terhadap fluktuasi harga.

Dalam beberapa bulan terakhir, banyak petani mengeluhkan biaya produksi yang tinggi akibat harga benih, pupuk, dan distribusi pascapanen yang meningkat selama musim penghujan.

Tren penurunan harga ini diharapkan mampu menstabilkan pasar dan menjaga keterjangkauan harga di tingkat konsumen.

Namun demikian, APCI mengimbau agar distribusi tetap diawasi secara ketat agar tidak terjadi over supply yang justru merugikan petani.

Penguatan peran koperasi petani, gudang penyimpanan, dan akses ke pasar industri menjadi penting untuk mencegah fluktuasi harga yang ekstrem.

Ke depan, koordinasi antara petani, pelaku usaha, dan pemerintah daerah diharapkan terus ditingkatkan untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan.

Dengan pasokan yang terjaga dan permintaan yang mulai kembali pulih, harga cabai diyakini akan tetap stabil dalam waktu dekat.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Penjualan Kambing Kurban di Surabaya Anjlok hingga 50 Persen, Faktor Ekonomi Jadi Penyebab
Sapi Kurban Surabaya untuk Iduladha 2025, Wali Kota Imbau Gunakan Kemasan Ramah Lingkungan
DPRD Kabupaten Malang Dukung Penyaluran Gaji PPPK Lewat BPR Artha Kanjuruhan, Dorong Kemandirian BUMD
Harga Jagung Tinggi, Petani Tuban Diuntungkan Kebijakan Pemerintah Pusat
BRI Salurkan Rp489 Miliar KUR di Ponorogo: Dorong UMKM Tumbuh dan Naik Kelas
Panen Raya Jagung Serentak: Kolaborasi Forkopimda Batu Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Presiden Prabowo Berikan Sapi Kurban Hampir 1 Ton untuk Ponorogo di Idul Adha 1446 H
PT RPH Surabaya Siap Layani Hewan Kurban Iduladha 2025, Pastikan Sehat dan Bebas Penyakit

Berita Terkait

Friday, 6 June 2025 - 20:30 WIB

Penjualan Kambing Kurban di Surabaya Anjlok hingga 50 Persen, Faktor Ekonomi Jadi Penyebab

Friday, 6 June 2025 - 20:00 WIB

Sapi Kurban Surabaya untuk Iduladha 2025, Wali Kota Imbau Gunakan Kemasan Ramah Lingkungan

Friday, 6 June 2025 - 19:30 WIB

DPRD Kabupaten Malang Dukung Penyaluran Gaji PPPK Lewat BPR Artha Kanjuruhan, Dorong Kemandirian BUMD

Friday, 6 June 2025 - 19:19 WIB

Harga Jagung Tinggi, Petani Tuban Diuntungkan Kebijakan Pemerintah Pusat

Thursday, 5 June 2025 - 21:00 WIB

BRI Salurkan Rp489 Miliar KUR di Ponorogo: Dorong UMKM Tumbuh dan Naik Kelas

Berita Terbaru