UMKMJATIM.COM – Kodim 0812 Lamongan mengambil langkah strategis dalam mendukung program swasembada pangan nasional yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Melalui kerjasama dengan Universitas Islam Lamongan (UNISLA), Kodim menggagas adanya pengembangan varietas padi unggulan,
khususnya Padi Malai Jumbo (PMJ), guna memperkuat ketahanan pangan serta mendorong peningkatan kesejahteraan petani di wilayah Lamongan.
Langkah ini bukan sekadar wacana, namun telah diwujudkan dalam berbagai kegiatan nyata, termasuk panen perdana PMJ yang menunjukkan hasil menggembirakan.
Varietas ini dikenal memiliki tingkat produktivitas yang tinggi, dengan potensi hasil panen antara 400 hingga 500 butir per malai.
Keunggulan lainnya adalah masa panen yang relatif singkat, yaitu berkisar antara 70 hingga 90 hari.
Karakteristik ini dianggap sangat menguntungkan dalam menghadapi tantangan iklim dan cuaca yang semakin tidak menentu.
Komandan Kodim 0812 Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mengubah lahan-lahan tidur menjadi kawasan produktif.
Fokus utama tidak hanya pada sektor pertanian, tetapi juga mencakup peternakan dan perikanan sebagai bentuk pendekatan holistik dalam penguatan ketahanan pangan daerah.
Kodim Lamongan juga mengapresiasi dukungan dari UNISLA yang turut berperan aktif dalam pengembangan PMJ.
Salah satu bentuk dukungan nyata adalah keterlibatan UNISLA dalam proses pengajuan hak paten terhadap varietas tersebut, sebagai bentuk perlindungan hak kekayaan intelektual dan pengakuan ilmiah terhadap inovasi lokal.
Rektor UNISLA, Abdul Ghofur, menyampaikan bahwa institusinya secara penuh mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Ia menjelaskan bahwa UNISLA memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki, termasuk fakultas pertanian, perikanan, dan peternakan untuk mendukung pengembangan sektor pangan berkelanjutan.
Tak hanya itu, UNISLA juga sedang mengembangkan pupuk organik cair yang melibatkan Fakultas Kesehatan Lingkungan, sebagai bagian dari solusi ramah lingkungan dalam peningkatan hasil pertanian.
Dalam waktu dekat, UNISLA berencana mendaftarkan hasil-hasil penelitian mereka untuk mendapatkan pengakuan melalui HAKI dan paten resmi.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat legalitas dan daya saing hasil riset lokal, sekaligus membuka peluang lebih luas untuk penerapan teknologi pertanian yang lebih maju di masyarakat.
Sinergi antara Kodim 0812 dan UNISLA ini diharapkan menjadi model kolaborasi antara sektor militer dan akademisi dalam membangun ketahanan pangan daerah.
Tujuan utamanya adalah tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan hasil produksi pertanian dan kesejahteraan petani.
Dengan inisiatif ini, Kabupaten Lamongan diharapkan mampu menjadi pionir dalam pelaksanaan program swasembada pangan nasional.
Keberhasilan kolaborasi ini bisa menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi pertanian lokal secara berkelanjutan dan berbasis inovasi.***