UMKMJATIM.COM – Pada sektor UMKM, keberadaan sumber daya manusia atau SDM yang kompeten menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan usaha.
Namun, tidak jarang pelaku bisnis menemukan adanya kekurangan dalam performa SDM yang dimilikinya.
Beberapa pengusaha menyampaikan bahwa kondisi ini merupakan hal yang wajar, terutama pada tahap-tahap awal pertumbuhan bisnis.
Langkah pertama yang perlu dilakukan ketika menghadapi situasi tersebut adalah melakukan analisis menyeluruh terhadap kemampuan dan kinerja SDM yang ada.
Banyak pelaku usaha berpengalaman menyarankan untuk mengidentifikasi secara spesifik kekurangan atau kesenjangan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan.
Pendekatan ini penting agar keputusan yang diambil tidak bersifat reaktif, melainkan berdasarkan data dan kebutuhan aktual perusahaan.
Setelah analisis dilakukan, pelaku usaha perlu mempertimbangkan dua opsi utama, yakni mempertahankan atau memberhentikan karyawan tersebut.
Beberapa pemilik bisnis menekankan bahwa keputusan ini tidak bisa diambil secara emosional, tetapi harus didasarkan pada evaluasi yang objektif terhadap potensi dan keinginan karyawan untuk berkembang.
Jika diputuskan untuk mempertahankan SDM yang ada, maka langkah selanjutnya adalah merancang program pengembangan keterampilan yang relevan.
Dalam hal ini, pelatihan menjadi salah satu metode paling efektif untuk meningkatkan kapasitas karyawan sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Banyak pemilik UMKM menilai bahwa investasi dalam pelatihan SDM memberikan dampak positif jangka panjang terhadap produktivitas dan efisiensi kerja.
Pelatihan yang diberikan bisa disesuaikan dengan bidang usaha yang dijalankan, baik itu dalam bentuk pelatihan teknis, pengembangan soft skill, maupun peningkatan pemahaman terhadap produk dan layanan.
Beberapa pakar menyarankan agar pelatihan dilakukan secara berkelanjutan dan terukur, sehingga perkembangan karyawan dapat dipantau dengan baik.
Selain pelatihan formal, pemberdayaan juga dapat dilakukan melalui mentoring dan coaching langsung dari pemilik usaha atau supervisor.
Interaksi ini diyakini mampu membangun komunikasi yang lebih terbuka dan mempercepat proses adaptasi serta peningkatan kompetensi SDM.
Pemberdayaan SDM bukan hanya bermanfaat bagi kelangsungan bisnis, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan loyalitas dan motivasi kerja.
Karyawan yang merasa diperhatikan dan diberi kesempatan untuk berkembang cenderung akan lebih berdedikasi dan terlibat dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Pelaku usaha UMKM sangat dianjurkan untuk tidak langsung mengambil keputusan ekstrem saat menemukan kekurangan pada SDM.
Alih-alih memberhentikan, ada baiknya mempertimbangkan opsi pemberdayaan melalui pelatihan yang terarah.
Dengan strategi ini, bukan hanya performa individu yang meningkat, tetapi juga daya saing bisnis secara keseluruhan akan semakin kuat.***