UMKMJATIM.COM – Petani di tiga kecamatan di Kabupaten Probolinggo, yakni Kotaanyar, Pakuniran, dan Paiton, kini tengah dihadapkan pada tantangan serius akibat serangan hama wereng coklat.
Serangan hama ini telah mengakibatkan kerusakan cukup parah pada tanaman padi, sehingga memicu kekhawatiran akan terjadinya gagal panen.
Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh para petani, tetapi juga berpotensi mengganggu ketahanan pangan dan perekonomian lokal.
Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo merespons cepat kondisi ini dengan melakukan berbagai langkah strategis untuk mencegah meluasnya serangan hama tersebut.
Arif Kurniadi, Kepala Dinas Pertanian setempat, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuan insektisida ke daerah terdampak, terutama di Kecamatan Pakuniran dan Kotaanyar.
Bantuan ini diberikan sekitar dua minggu sebelumnya sebagai upaya awal dalam mengatasi penyebaran wereng coklat.
Selain penyediaan insektisida, Dinas Pertanian juga memperkuat langkah pengendalian dengan melakukan edukasi kepada petani.
Melalui peran aktif Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), para petani diharapkan dapat lebih waspada terhadap serangan hama, terutama karena kondisi cuaca yang lembab semakin memperbesar peluang berkembangnya wereng.
Arif menekankan pentingnya pemantauan rutin dan intensif di lahan pertanian, guna mendeteksi gejala awal serangan sebelum kondisi semakin parah.
Diperta juga telah merumuskan sejumlah rekomendasi penting yang ditujukan kepada para petani, antara lain anjuran untuk segera melakukan panen pada tanaman padi yang telah berusia lebih dari 85 hari.
Langkah ini dianggap dapat meminimalisir risiko kerusakan lebih lanjut akibat hama.
Di samping itu, petani juga disarankan untuk membakar sisa jerami dan tanaman yang telah terserang, dengan tujuan mencegah penyebaran hama ke pertanaman yang masih muda atau sehat.
Pada 8 April mendatang, pihak Dinas Pertanian berencana melakukan surveilans awal sebagai bagian dari strategi pengendalian.
Selain itu, insektisida akan kembali dibagikan, dan gerakan pengendalian hama secara serentak akan digalakkan di wilayah yang rentan.
Tujuan dari langkah ini adalah untuk menahan laju penyebaran wereng ke area yang belum terdampak.
Arif menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Probolinggo berkomitmen penuh dalam mendukung petani menghadapi ancaman ini.
Melalui program pengendalian hama yang terstruktur dan kolaboratif, diharapkan hasil panen tetap bisa dipertahankan dan stabilitas pangan daerah tetap aman.
Ia juga mengingatkan pentingnya kemampuan petani dalam melakukan deteksi dini terhadap serangan hama.
Ciri-ciri seperti daun padi yang mulai menguning dan mengering serta ditemukannya wereng dalam jumlah besar di batang tanaman, perlu segera ditindaklanjuti.
Dengan adanya kerja sama antara pemerintah dan petani, Arif optimis risiko gagal panen akibat wereng coklat bisa ditekan seminimal mungkin.***