UMKMJATIM.COM – Pemkab Bojonegoro menunjukkan komitmennya dalam mendukung modernisasi sektor pertanian dengan memperkenalkan program digitalisasi melalui pemanfaatan teknologi drone penyemprot pestisida.
Inovasi ini disediakan secara gratis untuk para petani sebagai upaya meningkatkan efisiensi kerja sekaligus menjaga kesehatan mereka dari risiko paparan bahan kimia.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk memperkenalkan transformasi teknologi di sektor pertanian yang selama ini masih didominasi oleh metode konvensional.
Ia menjelaskan bahwa penyemprotan pestisida secara manual tidak hanya menyita waktu dan tenaga, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan serius karena paparan langsung terhadap zat kimia berbahaya.
Dalam keterangan resminya, Sabtu (10/5/2025), Bupati Wahono menekankan bahwa penggunaan drone dapat menjadi solusi efektif dalam penanganan hama tanaman.
Teknologi ini dianggap lebih efisien karena mampu menyemprotkan pestisida secara merata dengan jangkauan yang lebih luas dalam waktu singkat.
Menurutnya, alat semprot berbasis drone tersebut memiliki keunggulan dalam kecepatan penyemprotan serta cakupan area yang bisa dijangkau.
Dengan begitu, hasil pertanian diharapkan meningkat karena pengendalian hama dilakukan secara optimal dan merata.
Uji coba perdana program ini telah dilakukan pada 5 Mei 2025 di Desa Sarirejo, Kecamatan Balen.
Dari hasil pengamatan di lapangan, respons para petani cukup positif. Mereka mengakui bahwa teknologi ini sangat membantu dalam meringankan beban kerja serta menghemat waktu penyemprotan.
Bupati Wahono mengungkapkan bahwa antusiasme petani pada uji coba tersebut menjadi indikasi keberhasilan awal program.
Oleh karena itu, pihaknya akan secara resmi meluncurkan program ini pada 26 Mei 2025 mendatang di Desa Sarirejo.
Program itu akan menjadi bagian dari rangkaian kegiatan “Gelar Teknologi Pertanian” yang turut menghadirkan sosialisasi penggunaan drone serta pameran produk lokal unggulan, termasuk beras organik khas Bojonegoro.
Untuk pengembangan selanjutnya, Pemkab Bojonegoro merencanakan ekspansi program ke wilayah tengah dan barat kabupaten.
Penambahan unit drone menjadi bagian dari strategi perluasan layanan, agar lebih banyak petani yang bisa merasakan manfaatnya.
Tak hanya itu, pemerintah daerah juga menyiapkan program pelatihan dan pendampingan teknis agar para petani mampu mengoperasikan drone secara mandiri dan efisien.
Harapannya, teknologi ini bukan sekadar hadir sebagai konsep modernisasi, melainkan benar-benar menjadi solusi nyata bagi berbagai permasalahan pertanian yang selama ini dihadapi masyarakat.
Bupati Wahono optimis bahwa digitalisasi pertanian melalui pemanfaatan drone ini akan berdampak langsung pada peningkatan produktivitas, efisiensi kerja, dan kesejahteraan petani.
Ia berharap, Bojonegoro bisa menjadi daerah percontohan dalam penerapan teknologi di bidang pertanian secara berkelanjutan.***