UMKMJATIM.COM – Pembangunan dan revitalisasi Pasar Kembang Surabaya menunjukkan progres signifikan, di mana penyelesaiannya telah mencapai sekitar 90 persen.
Hal ini disampaikan langsung oleh Komisi B DPRD Kota Surabaya setelah melakukan kunjungan lapangan pada Kamis (8/5/2025).
Ketua Komisi B, Faridz Afif, menyampaikan bahwa sebagian besar pekerjaan di sisi utara pasar telah rampung dan hanya tinggal menunggu proses peresmian resmi oleh Wali Kota Surabaya.
Faridz menyebutkan bahwa beberapa bagian di sisi selatan pasar masih dalam tahap penyelesaian.
Namun, pihaknya memastikan sudah ada langkah lanjutan yang disusun bersama para pemangku kepentingan, termasuk kerja sama dengan Bank Jatim dalam bentuk bantuan pembangunan.
Menurutnya, Pasar Kembang merupakan salah satu ikon kota Surabaya yang harus mendapatkan perhatian serius, baik dari sisi fisik bangunan maupun kelengkapan fasilitas di dalamnya.
Perlu Penataan Fasilitas dan Pengelolaan yang Transparan
Dalam tinjauan tersebut, Komisi B menekankan pentingnya penataan ulang ruang dagang seperti meja pedagang agar tampak lebih tertata dan nyaman.
Faridz Afif menegaskan bahwa pasar modern saat ini tidak hanya mengedepankan fungsi ekonomi, tetapi juga estetika dan kenyamanan bagi pengunjung.
Lebih lanjut, ia menyoroti perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan surat sewa stand agar tidak terjadi penyalahgunaan, seperti perpanjangan sewa yang berlangsung hingga puluhan tahun tanpa kontrol.
Hal ini dianggap sebagai masalah klasik yang sering ditemui dan perlu ditertibkan.
Faridz menegaskan bahwa praktik sewa menyewa yang terlalu panjang harus diatur kembali agar lebih adil dan legal, sehingga tidak merugikan pihak lain yang juga ingin mendapatkan akses ke unit kios di pasar tersebut.
Proyek Senilai Rp7,9 Miliar Didampingi Kejaksaan Negeri
Proyek revitalisasi Pasar Kembang ini didukung dengan anggaran sekitar Rp7,9 miliar, dan seluruh proses pembangunannya mendapatkan pendampingan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Perak,
sebagai bentuk pengawasan hukum agar proyek berjalan sesuai aturan dan bebas dari praktik penyimpangan.
Pihak PD Pasar Surya, selaku pengelola pasar, juga memberikan sejumlah pembaruan terkait kerja sama yang dijalin dengan Bank Jatim.
Direktur Utama PD Pasar Surya, Agus Priyo, menyampaikan bahwa kerja sama ini bukan berbentuk Corporate Social Responsibility (CSR), melainkan mengusung konsep business to business (B2B).
Melalui kemitraan ini, PD Pasar berencana mengelola beberapa titik reklame yang keuntungannya akan digunakan untuk membiayai pembangunan lanjutan pasar, sehingga tidak sepenuhnya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kapasitas Bertambah, Permintaan Pedagang Meningkat
Setelah proses revitalisasi selesai, kapasitas pasar mengalami peningkatan signifikan, khususnya di lantai dua yang kini menyediakan 260 unit kios.
Menurut Agus, permintaan dari pedagang sangat tinggi.
Bahkan, melalui kerja sama tambahan bersama Bank Jatim, total kapasitas yang bisa ditampung mencapai 400 pedagang.
Hal ini menunjukkan bahwa animo masyarakat terhadap Pasar Kembang sangat besar.
Agus juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan penataan ulang sistem ekonomi pasar, termasuk pembenahan dokumen legalitas pemilik stand, agar pengelolaan lebih tertib dan tidak ada penyewaan ilegal atau jangka panjang tanpa kejelasan hukum.
Fasilitas Umum Ditingkatkan, Parkir dan Keamanan Jadi Perhatian
Dari segi fasilitas umum, PD Pasar telah mempersiapkan area parkir mobil berkapasitas 40 hingga 50 unit, serta tempat parkir motor yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Meski sebagian lahan parkir terpakai untuk pembangunan tangki air darurat, Agus menegaskan bahwa tangki tersebut merupakan infrastruktur penting untuk antisipasi bencana seperti kebakaran.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari peningkatan keamanan dan kesiapsiagaan dalam pengelolaan pasar modern.
Bukan hanya itu saja, komisi B DPRD juga menyoroti pentingnya menjaga kebersihan dan juga ketertiban, terutama pada area luar pasar yang kerap ditemukan masih terdapat banyak tumpukan sampah dan juga di beberapa bagian interior pasar yang harus dibenahi.
Pasar Kembang Disiapkan Jadi Ikon Ekonomi Baru
Komisi B DPRD berharap bahwa revitalisasi ini bukan sekadar pembaruan fisik, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mendorong roda ekonomi lokal.
Dengan tampilan yang lebih rapi, fasilitas lengkap, serta pengelolaan profesional, Pasar Kembang diharapkan mampu menjadi sentra perdagangan modern yang menarik bagi warga dan wisatawan, sekaligus memperkuat identitas kota sebagai pusat ekonomi yang inklusif.
Faridz Afif mengajak semua pihak untuk terus mengawal proses revitalisasi ini hingga tuntas,
agar hasil akhirnya benar-benar dapat dinikmati oleh masyarakat secara luas dan tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.***