UMKMJATIM.COM – Bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), mengelola keuangan dengan tepat adalah kunci utama agar bisnis bisa tumbuh dan bertahan dalam jangka panjang.
Sayangnya, masih banyak pelaku UMKM yang tanpa sadar melakukan kesalahan finansial yang bisa berakibat fatal terhadap kelangsungan usaha.
Berikut ini adalah tujuh kesalahan keuangan yang paling sering dilakukan UMKM, lengkap dengan cara menghindarinya agar bisnis Anda tetap sehat secara finansial.
1. Mencampur Keuangan Pribadi dan Bisnis
Ini adalah kesalahan paling umum yang sering terjadi, terutama di tahap awal usaha. Ketika dana pribadi digunakan untuk operasional bisnis atau sebaliknya,
Anda akan kesulitan memantau arus kas dan menghitung keuntungan yang sebenarnya.
Solusi: Gunakan rekening bank terpisah untuk bisnis dan pribadi. Catat semua transaksi dengan rapi agar lebih mudah dianalisis.
2. Tidak Membuat Laporan Keuangan
Banyak UMKM mengabaikan pentingnya pencatatan keuangan karena dianggap merepotkan.
Padahal, tanpa laporan keuangan, Anda tidak akan tahu apakah usaha Anda untung atau rugi.
Solusi: Mulailah mencatat pemasukan dan pengeluaran secara rutin. Gunakan aplikasi akuntansi sederhana atau spreadsheet untuk mempermudah prosesnya.
3. Mengabaikan Arus Kas (Cash Flow)
Beberapa pelaku usaha hanya fokus pada omzet, tanpa memperhatikan arus kas.
Akibatnya, meski penjualan tinggi, mereka tetap kesulitan membayar tagihan karena uang tidak tersedia secara tunai.
Solusi: Pantau cash flow setiap minggu atau bulan, dan pastikan pemasukan cukup untuk menutup pengeluaran rutin.
4. Belanja Tanpa Perencanaan
Banyak UMKM yang tergoda membeli perlengkapan usaha atau stok barang dalam jumlah besar tanpa memperhitungkan kebutuhan dan kondisi keuangan.
Solusi: Buat anggaran belanja dan evaluasi secara rutin. Prioritaskan pengeluaran yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.
5. Tidak Menyisihkan Dana Darurat
Kondisi tak terduga seperti penurunan penjualan atau kerusakan alat kerja bisa terjadi kapan saja.
Tanpa dana darurat, bisnis bisa lumpuh hanya karena masalah kecil.
Solusi: Sisihkan sebagian keuntungan bulanan untuk dana cadangan, minimal sebesar biaya operasional selama 1–3 bulan.
6. Salah Mengelola Piutang dan Utang
Menunda penagihan piutang atau terlalu bergantung pada utang tanpa perencanaan dapat memperburuk kondisi keuangan bisnis.
Solusi: Tetapkan sistem penagihan yang jelas, dan kelola utang dengan disiplin. Jangan mengambil utang baru jika belum menyelesaikan yang lama.
7. Tidak Menggaji Diri Sendiri Secara Tepat
Beberapa pemilik UMKM mengambil keuntungan seenaknya tanpa perhitungan. Ini bisa membuat keuangan usaha tidak stabil.
Solusi: Tetapkan gaji tetap untuk diri sendiri, sesuai kemampuan usaha. Ambil keuntungan tambahan hanya jika kondisi keuangan memungkinkan.
Mengelola keuangan usaha dengan benar bukanlah pilihan, tapi keharusan bagi UMKM yang ingin berkembang dan bertahan.
Hindari tujuh kesalahan di atas dengan menerapkan sistem keuangan yang lebih disiplin dan terstruktur.
Dengan keuangan yang sehat, bisnis Anda akan lebih siap menghadapi tantangan dan tumbuh lebih pesat di masa depan.***