UMKMJATIM.COM – Sebanyak 79 mahasiswa dari Program Studi Manajemen Agribisnis (MNA) Politeknik Negeri Jember (Polije) menjalani kegiatan kunjungan lapang sekaligus bimbingan teknis (bimtek) di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo.
Kegiatan ini merupakan bagian dari praktik langsung Mata Kuliah Produksi Perikanan yang dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2024/2025.
Dengan mengusung tema “Mengelola Kesehatan Udang: Kunci Sukses Panen Pasti Cuan”, kegiatan ini berfokus pada budidaya udang vannamei secara intensif.
Mahasiswa tidak hanya mendapatkan materi teoritis, namun juga berkesempatan melakukan praktik langsung di lokasi budidaya yang telah dikenal sukses dan berorientasi ekspor.
Kegiatan lapangan ini merupakan bentuk penerapan pendidikan vokasi berbasis kompetensi yang menekankan pada penggabungan antara teori dan praktik.
Melalui pengalaman di tambak langsung, para mahasiswa diharapkan mampu memahami secara mendalam sistem budidaya udang yang efisien, berkelanjutan, dan ekonomis.
Ida Adha Anrosana Pongoh, S.Pi., M.P., selaku dosen pengampu mata kuliah sekaligus pendamping kegiatan, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk menanamkan pemahaman riil kepada mahasiswa.
Ia menekankan bahwa pengalaman belajar langsung di tambak intensif akan membantu mahasiswa menganalisis dan memahami manajemen budidaya udang vannamei secara menyeluruh.
Materi teknis yang diberikan oleh tim ahli dari BPBAP Situbondo mencakup berbagai aspek penting dalam budidaya udang, mulai dari manajemen kualitas air, kesehatan udang, efisiensi penggunaan pakan, hingga penanganan penyakit.
Selain itu, mahasiswa juga belajar langsung proses penebaran benih, pemeliharaan harian, hingga tahap panen dan pascapanen.
Salah satu mahasiswa peserta bimtek, Dhani Mas Ahmad Ilyasa, menyampaikan pengalamannya yang sangat berkesan.
Ia menjelaskan bahwa selama kegiatan, para peserta dibekali dengan ilmu mulai dari tahap persiapan kolam, pemilihan benur unggul, teknik pengelolaan pakan, hingga strategi pemasaran hasil panen.
Ia juga menyebut bahwa mahasiswa diajarkan cara menghitung Feed Conversion Ratio (FCR), yang merupakan salah satu indikator efisiensi dalam budidaya.
Ilyasa berharap bahwa kegiatan semacam ini bisa menjadi pemicu lahirnya wirausaha muda di bidang perikanan, khususnya budidaya udang.
Menurutnya, prospek bisnis udang vannamei sangat menjanjikan, baik untuk pasar lokal maupun ekspor.
Kegiatan kolaboratif antara Polije dan BPBAP Situbondo ini menjadi contoh sinergi antara institusi pendidikan dan lembaga teknis yang mampu memberikan pengalaman belajar yang relevan dengan kebutuhan industri.
Ke depan, kolaborasi ini diharapkan tidak hanya berhenti di tahap pelatihan, tetapi berkembang ke arah penelitian bersama dan program magang industri.
Melalui pendekatan pendidikan berbasis praktik seperti ini, Polije berkomitmen mencetak lulusan yang kompeten, inovatif, dan siap bersaing di dunia kerja, khususnya di sektor perikanan yang semakin strategis di era global.***