Ekspansi Digital UMKM: Pilih Marketplace atau Website Sendiri?

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Saturday, 26 July 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Di era digital saat ini, kehadiran online menjadi kunci pertumbuhan bisnis, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Namun, banyak pelaku UMKM masih bingung harus memulai dari mana—apakah sebaiknya bergabung di marketplace yang sudah ramai pengunjung atau membangun website sendiri yang bisa dikontrol penuh?

Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan.

Memahami perbedaan antara marketplace dan website pribadi akan membantu UMKM menentukan strategi digital terbaik sesuai dengan kapasitas dan tujuan bisnis.

Keuntungan Berjualan di Marketplace

Marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Lazada menjadi pilihan populer bagi UMKM.

Platform ini menyediakan infrastruktur lengkap untuk jual beli, mulai dari sistem pembayaran, logistik, hingga layanan pelanggan.

Kelebihan:

Traffic tinggi: Marketplace sudah memiliki jutaan pengguna aktif setiap hari, memudahkan produk Anda ditemukan oleh calon pembeli.

Baca Juga :  Kisah Inspiratif Farah Dila: Ibu Tiga Anak Sukses Bangun Bisnis Kuliner dari Rumah Lewat Media Sosial

Mudah digunakan: Tanpa perlu kemampuan teknis, UMKM bisa langsung berjualan hanya dengan membuat akun dan mengunggah produk.

Promosi internal: Ada fitur iklan dan flash sale yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan visibilitas.

Kekurangan:

Persaingan ketat: Banyak penjual menjual produk serupa, sehingga harus bersaing harga.

Ketergantungan platform: Perubahan kebijakan atau algoritma dapat langsung memengaruhi penjualan.

Kurangnya identitas brand: Konsumen lebih mengingat nama marketplace dibanding nama toko Anda.

Manfaat Memiliki Website Sendiri

Website pribadi memungkinkan UMKM memiliki kendali penuh atas tampilan, pengalaman pengguna, hingga strategi pemasaran.

Kelebihan:

Kontrol penuh atas branding: Website memberi kebebasan menampilkan identitas merek secara maksimal, dari desain hingga cerita bisnis.

Baca Juga :  Legalitas Bisnis Online: Fondasi Penting untuk Keamanan dan Kepercayaan Konsumen

Kredibilitas lebih tinggi: Website profesional meningkatkan kepercayaan pelanggan, apalagi bila dilengkapi dengan testimoni dan portofolio.

Data pelanggan milik sendiri: Anda bisa mengumpulkan email, insight pengunjung, dan data transaksi yang berguna untuk strategi jangka panjang.

Potensi SEO: Dengan optimasi yang tepat, website bisa muncul di hasil pencarian Google secara organik.

Kekurangan:

Butuh investasi awal: Biaya pembuatan dan pemeliharaan website bisa lebih tinggi dibanding bergabung di marketplace.

Perlu promosi mandiri: Tanpa strategi digital marketing seperti SEO, iklan Google, atau media sosial, traffic tidak datang dengan sendirinya.

Manajemen teknis: Perlu sedikit keterampilan digital atau bekerja sama dengan pihak ketiga.

Jadi, Pilih Marketplace atau Website Sendiri?

Baca Juga :  UMKM Kota Batu Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Wamen Helvi Y Moraza Dukung Akselerasi Bisnis Lokal

Jawabannya tergantung pada kebutuhan dan sumber daya UMKM.

Bila baru mulai dan ingin cepat menjangkau pasar, marketplace adalah pilihan praktis.

Namun, jika ingin membangun merek jangka panjang dan memiliki kendali penuh atas bisnis digital, website pribadi sangat disarankan.

Idealnya, UMKM bisa menggabungkan keduanya.

Mulai dari marketplace untuk menjaring pembeli dan mengenalkan produk, lalu secara bertahap mengarahkan mereka ke website pribadi sebagai pusat brand.

Marketplace dan website masing-masing punya peran penting dalam strategi ekspansi digital UMKM.

Kunci sukses ada pada kemampuan mengelola keduanya secara seimbang dan konsisten.

Dengan pendekatan yang tepat, UMKM bisa memperluas pasar sekaligus membangun identitas merek yang kuat di dunia digital.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Panen Raya Ikan Nila di Desa Mulyoarjo: Bukti Keberhasilan Budidaya Perikanan Warga
FESyar 2025 di Surabaya: Jawa Timur Siap Jadi Pusat Ekonomi Syariah Nasional
AI Chatbot: Solusi Layanan Pelanggan 24/7 untuk Era Digital
Leadership Adaptif di Era Disrupsi Teknologi: Kunci Menghadapi Perubahan Cepat
Social Commerce: Masa Depan Belanja Online di Era Digital
Privasi Data di Era Digital: Tantangan Besar dan Kunci Kepercayaan Konsumen
Growth Hacking untuk Startup: Strategi Kreatif Meraih Pertumbuhan Cepat
Polije Dorong Desa Selobanteng Jadi Percontohan Agriculture Based Tourism di Situbondo

Berita Terkait

Wednesday, 10 September 2025 - 21:00 WIB

Panen Raya Ikan Nila di Desa Mulyoarjo: Bukti Keberhasilan Budidaya Perikanan Warga

Wednesday, 10 September 2025 - 20:30 WIB

FESyar 2025 di Surabaya: Jawa Timur Siap Jadi Pusat Ekonomi Syariah Nasional

Wednesday, 10 September 2025 - 14:00 WIB

Leadership Adaptif di Era Disrupsi Teknologi: Kunci Menghadapi Perubahan Cepat

Wednesday, 10 September 2025 - 11:00 WIB

Social Commerce: Masa Depan Belanja Online di Era Digital

Wednesday, 10 September 2025 - 09:00 WIB

Privasi Data di Era Digital: Tantangan Besar dan Kunci Kepercayaan Konsumen

Berita Terbaru