UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mengambil langkah konkret dalam mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan dengan mendirikan bank sampah di lingkungan kantor pemerintahan.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya menyukseskan Program Bangkalan Bherse Onggu’ yang telah dicanangkan oleh Bupati Lukman Hakim.
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Bangkalan, dr. Nunuk Kristiani, menjelaskan bahwa keberadaan bank sampah ini bukan hanya sekadar tempat penampungan sementara.
Menurutnya, bank sampah tersebut juga berfungsi sebagai pusat pengelolaan dan pemilahan sampah organik maupun nonorganik.
Langkah ini, lanjutnya, ditujukan untuk mengedukasi aparatur sipil negara (ASN) agar memiliki kesadaran lebih tinggi terhadap pentingnya pengelolaan sampah di lingkungan kerja.
Dalam penjelasannya, Nunuk menyampaikan bahwa sampah nonorganik yang berhasil dipilah akan dikumpulkan dan dijual kembali,
sementara sampah organik akan langsung ditanam ke dalam lubang tanah untuk menghindari pencemaran lingkungan.
Hasil dari penjualan sampah nonorganik, tambahnya, dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan positif, sehingga memberikan nilai ekonomi dari limbah yang sebelumnya dianggap tidak berguna.
Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari pendirian bank sampah ini adalah untuk mendorong perubahan pola pikir masyarakat,
khususnya ASN, bahwa sampah bukan lagi menjadi beban, melainkan dapat menjadi sumber daya yang bernilai.
Itulah sebabnya fasilitas ini disebut sebagai bank sampah—karena memberi manfaat finansial sekaligus lingkungan.
Pengelolaan fasilitas ini nantinya akan menjadi tanggung jawab petugas kebersihan yang bertugas di masing-masing kantor.
Mereka akan mendapatkan pelatihan khusus mengenai teknik pemilahan sampah yang benar serta standar pengelolaan yang telah disusun oleh pihak Pemkab.
Nunuk juga menambahkan bahwa pendirian bank sampah dilakukan bertepatan dengan pelaksanaan kegiatan rutin Jumat Bersih, agar seluruh ASN dapat menyaksikan langsung prosesnya dan diharapkan terinspirasi untuk menerapkan praktik serupa.
Dalam kegiatan tersebut, selain membersihkan lingkungan kantor, para pegawai juga mengikuti senam pagi bersama yang digelar di halaman kantor Bupati Bangkalan.
Tradisi Jumat Bersih dan Sehat ini diharapkan dapat menjadi budaya kerja yang mencerminkan kepedulian ASN terhadap kesehatan, lingkungan, dan kebersamaan.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Bangkalan ingin menanamkan nilai-nilai kolaboratif dalam membangun lingkungan kerja yang bersih, hijau, dan produktif.
Tak hanya berhenti di lingkup kantor pusat, Pemkab Bangkalan berencana memperluas sistem bank sampah ini ke seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Rencana itu mencakup upaya pengelolaan sampah organik secara mandiri melalui pembuatan biopori atau lubang resapan di tiap-tiap kantor.
Dengan komitmen ini, Pemerintah Kabupaten Bangkalan berharap dapat menjadi pelopor pengelolaan sampah produktif di tingkat daerah,
sekaligus memberikan inspirasi bagi instansi lainnya dalam menerapkan konsep lingkungan berkelanjutan.***