UMKMJATIM.COM – Perayaan Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Desa Senduro, Kabupaten Lumajang, membawa dampak besar tidak hanya secara spiritual, tetapi juga secara ekonomi bagi masyarakat setempat.
Disebutkan bahwa selama 11 hari, dari 10 hingga 21 Juli 2025, kegiatan keagamaan umat Hindu tersebut menarik lebih dari 15.000 pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Bali, Banyuwangi, hingga luar Pulau Jawa.
Lonjakan jumlah pengunjung ini menciptakan geliat ekonomi yang terasa langsung di tingkat desa, terutama bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan pemilik homestay lokal.
Selama berlangsungnya rangkaian upacara suci, peningkatan omzet dirasakan hampir merata di seluruh sektor usaha warga.
UMKM Lokal Rasakan Dampak Positif
Salah satu pelaku UMKM, Supri, yang sehari-hari berjualan camilan khas seperti keripik dan ting-ting jahe, mengungkapkan bahwa omzet penjualannya mengalami lonjakan signifikan selama acara berlangsung.
Biasanya ia memperoleh hasil antara Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per hari, namun selama Piodalan, angka tersebut meningkat drastis hingga menembus Rp2 juta per hari. Bila dihitung selama 11 hari penuh, total pendapatannya melebihi Rp20 juta.
Produk-produk lokal lain seperti kerajinan tangan, minuman herbal, hingga pakaian adat pun turut mencuri perhatian para peziarah.
Stan-stan UMKM yang berjejer di sekitar kawasan pura tampak dipadati pembeli dari pagi hingga malam.
Banyak warga juga membuka lapak dadakan, menjual makanan, minuman, bahkan menawarkan jasa parkir dan penitipan kendaraan, yang semuanya ikut meramaikan perputaran ekonomi selama acara berlangsung.
Homestay Jadi Incaran Peziarah
Minimnya hotel atau penginapan formal di kawasan Senduro membuat homestay milik warga menjadi pilihan utama bagi ribuan peziarah.
Salah satu pemilik homestay, Riki, menginformasikan bahwa semua kamar yang dimilikinya terisi penuh sepanjang 11 hari.
Ia menyediakan sekitar 20 kamar dengan tarif sewa berkisar antara Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per malam.
Selama periode tersebut, total pendapatan dari jasa akomodasi yang dikelolanya mencapai sekitar Rp35 juta.
Fenomena ini menunjukkan bahwa Piodalan bukan hanya momentum religius, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa, terutama melalui sektor informal dan pariwisata berbasis budaya.
Dukungan dan Apresiasi
Pihak pengurus harian Pura Mandhara Giri Semeru Agung menyatakan rasa terima kasih serta apresiasinya kepada seluruh warga Desa Senduro yang sudah berperan aktif dalam menyukseskan acara tahunan tersebut.
Kolaborasi antara panitia dan masyarakat dianggap sebagai kunci utama keberhasilan acara yang tidak hanya memperkuat nilai-nilai spiritual, tetapi juga memperkokoh ekonomi lokal.
Dengan pencapaian positif ini, Desa Senduro diharapkan dapat terus mengembangkan potensi wisata religius dan budaya, serta memberdayakan warganya melalui kegiatan ekonomi berbasis tradisi dan kearifan lokal.***