UMKMJATIM.COM – Berdirinya hotel Aston Inn di Kabupaten Lumajang membawa semangat baru dalam dunia pariwisata dan juga ekonomi lokal.
Dalam pemaparannya kepada pemerintah daerah dan stakeholder terkait, pihak manajemen Aston menegaskan bahwa hotel ini tidak hanya dirancang sebagai akomodasi modern,
tetapi juga sebagai pusat perhotelan yang menjunjung tinggi nilai budaya lokal, berorientasi pada kelestarian lingkungan, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Manajemen Aston menjelaskan bahwa komitmen mereka tidak berhenti pada pelayanan hotel semata.
Pengelolaan yang profesional, jaringan promosi berskala nasional, serta pendekatan yang menghargai kearifan lokal menjadi fondasi utama dalam menjalankan operasional hotel.
Dengan cara ini, Aston Inn Lumajang diharapkan mampu menjadi contoh nyata kolaborasi produktif antara sektor swasta dan pemerintah daerah.
Salah satu tokoh penting yang hadir dalam agenda sinergi ini adalah Bunda Indah, yang turut menyampaikan harapannya terhadap keberlangsungan kemitraan ini.
Ia menilai bahwa komitmen yang telah terjalin harus terus dijaga agar memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Lumajang.
Menurutnya, keberadaan Aston Inn akan menjadi lebih bermakna jika manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh warga, baik dari segi ekonomi maupun sosial.
Lebih jauh, Bunda Indah juga menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam sinergi pembangunan.
Ia menyampaikan bahwa pelibatan masyarakat lokal dalam rantai pasok hotel, pemberdayaan UMKM sekitar,
serta pelestarian budaya melalui program-program hospitality bisa menjadi elemen penting dalam mendukung visi pembangunan daerah yang inklusif dan partisipatif.
Aston Inn Lumajang sendiri membawa visi yang menyatu dengan arah pembangunan Lumajang ke depan.
Tidak hanya menghadirkan layanan perhotelan yang berkelas, tetapi juga menjadi pionir dalam penerapan prinsip-prinsip ramah lingkungan.
Hal ini tercermin dari desain bangunan yang mengutamakan efisiensi energi, penggunaan bahan lokal, serta sistem pengelolaan limbah yang terintegrasi.
Di sisi lain, sinergi antara Aston Inn dan pemerintah daerah diharapkan dapat memperkuat ekosistem pariwisata Lumajang.
Dengan promosi yang terstruktur, berbagai potensi wisata alam, budaya, dan kuliner di wilayah ini bisa lebih dikenal luas oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Peningkatan jumlah kunjungan wisata tentunya akan berdampak langsung pada sektor-sektor lain, seperti transportasi, kuliner, hingga kerajinan tangan lokal.
Lebih dari sekadar pembangunan fisik, Aston Inn Lumajang dipandang sebagai simbol arah baru pembangunan daerah: membumi, berkelas, serta memiliki visi jangka panjang.
Lewat kerjasama yang solid antara pemerintah dan pihak swasta, Lumajang dinilai memiliki potensi besar untuk bisa menjadi destinasi unggulan berbasis kesejahteraan rakyat.***