UMKMJATIM.COM – Situasi harga komoditas cabai di Kabupaten Kediri menunjukkan kestabilan.
Berdasarkan laporan terbaru dari Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri, harga cabai di Pasar Induk Pare pada Jumat (19/9/2025) relatif stabil dibandingkan periode sebelumnya.
Selain itu, distribusi ke berbagai daerah di luar Jawa juga dilaporkan telah kembali normal setelah sempat mengalami hambatan.
Ketua APCI Kediri, Suyono, menjelaskan bahwa kondisi pasokan yang normal dari berbagai wilayah penghasil cabai menjadi salah satu faktor utama harga tetap terkendali.
Pasokan utama berasal dari Kediri, Malang, Jember, Blitar, Jombang, serta beberapa daerah di Jawa Tengah.
Rincian Harga Cabai Terbaru
Untuk jenis Cabai Rawit Merah (CRM), harga di pasar induk tercatat stabil. Varietas Brengos 99 berada di angka Rp29.000 per kilogram, sedangkan varietas Asmoro 043 dijual seharga Rp27.000 per kilogram.
Adapun varietas Prentol/Tumi 99 terpantau lebih rendah, yakni Rp22.000 per kilogram.
Sementara itu, pada kategori Cabai Merah Keriting (CMK), harga juga relatif terjaga. Varietas Boos Tavi dihargai Rp37.000 per kilogram, dan varietas Sibad bertahan di angka Rp35.000 per kilogram.
Untuk Cabai Merah Besar (CMB), harganya cukup bersaing di pasar. Varietas Gada MK tercatat Rp32.000 per kilogram, varietas Imola di angka Rp30.000 per kilogram, dan varietas Sandi 08 berada di Rp29.000 per kilogram.
Distribusi dan Pengiriman Cabai
Selain harga, distribusi cabai dari Pasar Induk Pare juga berjalan lancar.
Suyono menyebutkan bahwa pengiriman ke wilayah Jabodetabek meliputi cabai keriting sebanyak 0,5 ton dan cabai rawit merah sekitar 1,5 ton.
Untuk kebutuhan industri, penyerapan cabai juga cukup besar.
Data terbaru menunjukkan serapan cabai merah besar sebanyak 4 ton dan cabai rawit merah sekitar 3 ton.
Sementara itu, pengiriman ke Kalimantan kembali berjalan dengan lancar dengan jumlah cabai rawit merah sekitar 1,5 ton.
Pasokan dari Berbagai Daerah
Pasokan cabai merah besar yang masuk ke Pasar Induk Pare mencapai 8 ton per hari, mayoritas berasal dari wilayah Kediri, Malang, Blitar, dan Jember.
Untuk cabai merah keriting, total pasokan sekitar 1,2 ton dengan dominasi dari Kediri. Sedangkan cabai rawit merah yang mencapai 14 ton per hari berasal dari Kediri, Malang, Jombang, dan Jawa Tengah.
Dengan pasokan yang cukup melimpah dan distribusi yang lancar, stabilitas harga cabai di Kediri dapat terus terjaga.
Hal ini sekaligus menjadi kabar baik bagi konsumen maupun pelaku usaha yang bergantung pada komoditas tersebut.
Kestabilan harga cabai di Kediri pada September 2025 menjadi bukti pentingnya kelancaran pasokan dan distribusi antarwilayah.
Dengan dukungan dari berbagai daerah penghasil serta peran aktif asosiasi petani, harga cabai bisa tetap terkendali meskipun permintaan tinggi.
Situasi ini diharapkan dapat terus berlanjut, sehingga petani tetap sejahtera, industri kuliner tidak terbebani, dan masyarakat tetap bisa menikmati cabai dengan harga yang wajar.***