UMKMJATIM.COM – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang menunjukkan keseriusannya dalam menjaga stabilitas harga melalui berbagai langkah kolaboratif sepanjang Agustus 2025.
Beragam kegiatan dilaksanakan sebagai bentuk strategi pengendalian inflasi, mulai dari program edukasi hingga intervensi langsung di pasar.
Program unggulan yang diusung, salah satunya adalah pelatihan smart farming yang melibatkan PKK Kota Malang.
Inisiatif ini bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dalam mengelola pertanian secara modern, efisien, dan berkelanjutan. Harapannya, produksi pangan dapat lebih stabil sehingga tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi harga.
Tidak hanya itu, TPID juga mendorong masyarakat untuk mengurangi ketergantungan pada beras melalui lomba cipta resep makanan berbahan alternatif.
Langkah ini sejalan dengan kebijakan diversifikasi pangan, yang diharapkan bisa memperkaya pilihan konsumsi sekaligus mengurangi tekanan permintaan pada beras saat pasokan terbatas.
Selain kegiatan berbasis edukasi, TPID menggelar pasar murah di lima titik strategis di Kota Malang.
Program tersebut menjadi salah satu upaya menekan harga pangan pokok agar tetap terjangkau, terutama bagi masyarakat berpendapatan menengah ke bawah.
Pasar murah juga disertai dengan pemantauan ketersediaan beras SPHP medium serta pengawasan ketat terhadap praktik peredaran beras oplosan.
Pemantauan harga bahan pangan pokok dilakukan secara rutin sebagai bagian dari langkah antisipasi.
Dengan demikian, potensi gejolak harga dapat terdeteksi lebih cepat dan segera ditindaklanjuti melalui kebijakan yang tepat sasaran.
Koordinasi juga menjadi salah satu aspek penting dalam strategi pengendalian inflasi. TPID Kota Malang secara intens melaksanakan rapat mingguan bersama Kementerian Dalam Negeri.
Pertemuan rutin itu bisa menjadi sarana untuk menyamakan langkah antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga kestabilan harga di tingkat regional.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Febrina, menilai bahwa sinergi lintas sektor sangat penting dalam menjaga inflasi tetap terkendali.
Ia menekankan pentingnya penguatan program 4K, yakni Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif.
Program nasional pengendalian inflasi pangan juga terus diperkuat agar capaian inflasi tetap berada dalam kisaran yang ditargetkan.
Dengan berbagai upaya tersebut, inflasi di Kota Malang diharapkan tetap terjaga dalam rentang sasaran 2,5 ± 1 persen sepanjang tahun 2025.
Stabilitas harga pangan dianggap menjadi kunci dalam menopang daya beli masyarakat sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
TPID juga menilai keberhasilan pengendalian inflasi tidak hanya ditentukan oleh kebijakan pemerintah, tetapi juga partisipasi aktif masyarakat.
Dengan adanya edukasi mengenai pangan alternatif dan penerapan pertanian cerdas, masyarakat diharapkan lebih siap menghadapi potensi gejolak harga yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Konsistensi program, koordinasi lintas sektor, serta inovasi dalam menjaga pasokan pangan disebut sebagai fondasi utama dalam membangun ketahanan ekonomi lokal.
Kota Malang pun menargetkan inflasi tetap terkendali sepanjang 2025 agar kesejahteraan masyarakat dapat terus ditingkatkan.***