UMKMJATIM.COM – Program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah dalam membantu keluarga berpenghasilan rendah memenuhi kebutuhan pokok.
Bantuan ini disalurkan setiap bulan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan dapat digunakan untuk membeli bahan pangan di e-warong atau agen resmi yang telah bekerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos).
Namun, di tengah banyaknya penerima bantuan, tidak sedikit masyarakat yang belum mengetahui status pencairan dana mereka.
Akibatnya, sebagian warga kehilangan kesempatan untuk mencairkan bantuan karena keterlambatan pengecekan atau informasi yang tidak valid.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk rutin mengecek status pencairan BPNT, terutama pada periode Oktober 2025.
1. Mengetahui Status Kepesertaan di Periode Terbaru
Salah satu alasan utama melakukan pengecekan adalah untuk memastikan apakah nama Anda masih tercantum sebagai penerima bantuan pada periode terbaru.
Pemerintah melakukan verifikasi dan pembaruan data secara berkala, melalui sistem Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Penerima yang sudah tidak memenuhi kriteria miskin atau rentan miskin bisa saja dikeluarkan dari daftar.
Sebaliknya, masyarakat yang baru terdata bisa masuk ke daftar penerima berikutnya.
Dengan rutin memeriksa status melalui situs resmi cekbansos.kemensos.go.id, Anda bisa mengetahui posisi terkini dan menghindari kesalahpahaman terkait penyaluran bantuan.
2. Memastikan Jadwal dan Besaran Dana Bantuan
Melalui pengecekan status, masyarakat juga dapat mengetahui jadwal pencairan serta nominal bantuan yang diterima.
Untuk periode Oktober 2025, penyaluran BPNT dilakukan secara bertahap, menyesuaikan jadwal dari masing-masing daerah.
Besaran bantuan biasanya mencapai Rp200.000 per bulan, yang dapat digunakan untuk membeli kebutuhan pangan seperti beras, telur, dan minyak goreng.
Dengan mengetahui jadwal pencairan, penerima bisa menyiapkan diri lebih awal dan memastikan bantuan digunakan sesuai peruntukannya.
3. Menghindari Informasi Hoaks dan Penipuan
Banyaknya informasi beredar di media sosial sering kali menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat.
Tidak jarang, muncul pesan palsu yang mengatasnamakan Kemensos atau lembaga penyalur, meminta data pribadi seperti NIK dan nomor rekening.
Dengan rutin mengecek status bantuan melalui situs resmi pemerintah, penerima bisa menghindari penipuan dan memastikan keaslian informasi.
Pemerintah tidak pernah meminta biaya, data sensitif, atau transfer uang dalam proses pencairan BPNT.
4. Segera Memperbarui Data Jika Belum Terdaftar
Apabila hasil pengecekan menunjukkan bahwa nama Anda belum terdaftar sebagai penerima BPNT, jangan langsung panik.
Kondisi tersebut bisa terjadi karena data belum tersinkronisasi antara Dukcapil dan DTKS.
Solusinya, Anda dapat segera melakukan pembaruan data melalui desa atau kelurahan setempat dengan membawa dokumen pendukung seperti KTP, KK, dan surat keterangan penghasilan.
Dengan begitu, peluang untuk masuk ke daftar penerima berikutnya akan lebih besar.
Melakukan pengecekan status pencairan BPNT bukan hanya soal memastikan bantuan cair, tetapi juga langkah penting dalam menjaga keakuratan data dan mencegah penipuan.
Dengan memantau informasi melalui situs resmi Kemensos, penerima dapat mengetahui status terkini, jadwal pencairan, serta jumlah bantuan yang akan diterima.
Pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada tautan atau pesan mencurigakan.
Selalu gunakan sumber informasi resmi dan aktif berkoordinasi dengan pihak desa agar hak bantuan sosial Anda tidak terlewat.***