UMKMJATIM.COM – Dalam menjalankan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), penjualan kredit atau pembayaran tempo kerap menjadi strategi penting untuk meningkatkan volume transaksi.
Meski menawarkan kemudahan bagi pelanggan, sistem ini bisa menjadi pedang bermata dua jika tidak dikelola dengan cermat.
Salah kelola, arus kas usaha bisa terganggu, dan bahkan mengarah pada kerugian.
Oleh karena itu, UMKM perlu memahami strategi pengelolaan penjualan kredit yang bijak agar tetap aman dan stabil.
Apa Itu Penjualan Kredit?
Penjualan kredit adalah sistem transaksi di mana pelanggan menerima barang atau jasa terlebih dahulu dan membayar pada waktu yang telah disepakati di kemudian hari.
Praktik ini umum diterapkan dalam transaksi B2B (business-to-business), misalnya antara distributor dan pengecer, atau juga kepada konsumen loyal.
Tantangan Penjualan Kredit untuk UMKM
Beberapa tantangan utama dalam penjualan kredit antara lain:
Risiko keterlambatan pembayaran yang berdampak langsung pada arus kas.
Sulitnya melakukan penagihan jika pelanggan tidak kooperatif.
Pencatatan yang tidak rapi menyebabkan kesalahan dalam menghitung piutang.
Jika dibiarkan, masalah-masalah ini bisa mengganggu operasional harian dan merusak keberlanjutan bisnis.
Strategi Mengelola Penjualan Kredit secara Efektif
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan UMKM dalam mengelola penjualan kredit dengan aman:
1. Buat Kebijakan Kredit yang Jelas
Sebelum menawarkan sistem pembayaran tempo, buat aturan tertulis mengenai siapa saja yang bisa mendapatkan fasilitas ini.
Misalnya, hanya pelanggan yang sudah bertransaksi minimal 3 kali, atau yang memiliki reputasi baik dalam pembayaran.
2. Tetapkan Batas Kredit dan Jangka Waktu
Tentukan batas maksimal nilai kredit dan berapa lama jatuh temponya. Untuk UMKM, sebaiknya jangka waktu tidak lebih dari 30 hari.
Batas ini penting untuk menjaga keseimbangan antara penjualan dan pemasukan.
3. Lakukan Pemeriksaan Kelayakan Pelanggan
Cek latar belakang pelanggan, histori transaksi, dan kemampuan membayar sebelum menyetujui kredit.
Tidak ada salahnya meminta referensi atau data pendukung yang relevan.
4. Gunakan Sistem Pencatatan Digital
Manfaatkan aplikasi kasir atau akuntansi yang bisa mencatat piutang secara otomatis.
Ini akan membantu memantau tagihan jatuh tempo dan memudahkan dalam proses penagihan.
5. Sediakan Insentif untuk Pembayaran Cepat
Berikan diskon kecil atau bonus khusus bagi pelanggan yang membayar sebelum jatuh tempo.
Strategi ini terbukti mendorong mereka untuk menyelesaikan kewajibannya lebih cepat.
6. Tindak Tegas Penunggak Pembayaran
Bila pelanggan telat membayar, lakukan pendekatan secara profesional. Bila perlu, kirimkan surat peringatan atau gunakan jasa pihak ketiga untuk penagihan.
Hal ini untuk menunjukkan bahwa bisnis Anda serius dalam menjaga sistem keuangan.
Penjualan kredit bisa menjadi strategi penjualan yang efektif jika dijalankan dengan pengelolaan yang tepat.
Kunci utamanya terletak pada kebijakan yang jelas, pemantauan yang disiplin, dan komunikasi yang baik dengan pelanggan.
Dengan strategi ini, UMKM tetap bisa menjaga arus kas sehat tanpa mengorbankan peluang pertumbuhan penjualan.***