UMKMJATIM.COM – Tradisi bersih dusun di bulan Suro bukan hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga membawa berkah ekonomi bagi masyarakat.
Di Dusun Krajan, Desa Darungan, acara pagelaran wayang kulit klasik yang menjadi bagian dari ritual bersih dusun terbukti memberi dampak positif terhadap geliat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar lokasi kegiatan.
Para pelaku UMKM lokal terlihat antusias memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Antusiasme masyarakat yang hadir untuk menonton pertunjukan wayang kulit turut menciptakan peluang ekonomi baru, terutama bagi pedagang makanan dan minuman yang membuka lapak di area sekitar panggung pertunjukan.
Rofiq, seorang pedagang minuman ringan, menyampaikan bahwa pendapatannya mengalami peningkatan signifikan saat mengikuti kegiatan wayangan di Dusun Krajan.
Ia menyebut bahwa selama dua kali mengikuti acara serupa di dua lokasi berbeda dalam beberapa hari terakhir, pendapatannya meningkat hingga 150 persen dibandingkan hari biasa.
Ia mengungkapkan bahwa dalam kondisi normal, keuntungan kotor yang ia peroleh berkisar Rp80 ribu per hari. Namun, saat acara budaya berlangsung, pendapatannya bisa mencapai sekitar Rp150 ribu.
Rofiq juga menuturkan bahwa ia merasa bersyukur meskipun hanya berjualan minuman ringan.
Menurutnya, keberkahan datang dari keramaian yang tercipta akibat antusiasme warga terhadap kegiatan budaya lokal yang digelar setiap bulan Suro.
Hal senada juga disampaikan oleh Rohman, pedagang pentol yang baru pertama kali menjajakan dagangannya di acara wayangan Dusun Krajan.
Meski baru pertama kali mengikuti acara di lokasi tersebut, ia mengaku cukup sering ikut berdagang di berbagai acara serupa di wilayah lainnya.
Pada kesempatan kali ini, ia membawa sekitar 500 biji pentol dan sebagian besar dagangannya telah habis terjual sebelum pertunjukan usai.
Rohman memperkirakan bahwa apabila seluruh dagangannya habis, ia akan memperoleh pendapatan bersih sekitar Rp200 ribu, jauh lebih tinggi dibandingkan hari biasa yang hanya berkisar antara Rp80 hingga Rp90 ribu.
Ia mengapresiasi antusiasme masyarakat yang menghadiri acara tradisi tersebut karena secara tidak langsung juga memberi dampak positif terhadap keberlangsungan usahanya.
Tradisi bersih dusun memang telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Jawa Timur.
Namun, di balik nilai spiritual dan pelestarian budaya yang terkandung dalam setiap rangkaian acaranya, terdapat pula nilai ekonomi yang bisa dimaksimalkan oleh warga, khususnya para pelaku UMKM.
Dengan semakin seringnya penyelenggaraan acara tradisional seperti ini, pelaku usaha kecil di desa-desa pun memiliki peluang yang lebih luas untuk berkembang.
Tradisi budaya yang dikemas dalam format pertunjukan rakyat terbukti tidak hanya mempererat ikatan sosial, namun juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara langsung.***