UMKMJATIM.COM – Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah dalam mendukung pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Bantuan ini membantu siswa dari tingkat SD hingga SMA agar tetap bisa bersekolah tanpa harus terbebani oleh biaya pendidikan.
Namun, masih banyak kasus di mana penerima PIP mengalami kendala, seperti status data tidak ditemukan, rekening tidak aktif, atau penyaluran bantuan tertunda.
Masalah tersebut seringkali disebabkan oleh data yang tidak valid atau belum diperbarui di sistem pendidikan.
Oleh karena itu, menjaga keamanan dan keakuratan data penerima menjadi hal yang sangat penting agar proses pencairan bantuan berjalan lancar.
1. Rutin Memperbarui Data Siswa di Sekolah
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa sekolah secara rutin memperbarui data siswa di sistem Dapodik (Data Pokok Pendidikan).
Data inilah yang digunakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menentukan calon penerima bantuan PIP setiap tahunnya.
Perubahan informasi seperti alamat, nomor telepon, status keluarga, hingga tingkat pendidikan harus segera dilaporkan dan diperbarui.
Dengan begitu, sistem dapat memverifikasi bahwa siswa tersebut masih aktif bersekolah dan layak mendapatkan bantuan.
2. Gunakan NISN dan Nama Sesuai Dokumen Resmi
Banyak penerima yang gagal diverifikasi karena data NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) atau nama siswa tidak sesuai dengan dokumen resmi seperti akta kelahiran atau kartu keluarga.
Pastikan nama yang tercatat di sekolah sama persis dengan yang tertera di dokumen identitas.
Jika terdapat kesalahan penulisan, segera ajukan perbaikan melalui pihak sekolah agar data sinkron dengan Dapodik dan sistem PIP.
Keakuratan data ini menjadi kunci utama agar pencairan bantuan tidak bermasalah.
3. Simpan Bukti Penerimaan PIP Sebelumnya
Bagi siswa yang sudah pernah menerima bantuan PIP, sangat penting untuk menyimpan semua bukti pencairan sebelumnya, baik berupa slip bank maupun notifikasi dari sekolah.
Bukti ini dapat digunakan sebagai arsip sekaligus dasar validasi jika di kemudian hari muncul permasalahan terkait kelanjutan penerimaan bantuan.
4. Pastikan Rekening PIP Masih Aktif
Masalah pencairan yang paling sering terjadi adalah rekening penerima sudah tidak aktif atau diblokir.
Oleh karena itu, penerima disarankan untuk rutin mengecek saldo dan memastikan rekening PIP tetap aktif.
Jika rekening sudah tidak bisa digunakan, segera lapor ke pihak sekolah atau bank penyalur (seperti BNI atau BRI) untuk melakukan aktivasi ulang.
5. Tetap Tenang Jika Data Tidak Ditemukan
Ketika muncul keterangan “data tidak ditemukan” di situs resmi pip.kemdikbud.go.id, hal ini tidak berarti penerima otomatis gagal mendapatkan bantuan.
Biasanya, kendala ini hanya bersifat sementara akibat pembaruan sistem atau sinkronisasi data antar instansi.
Penerima cukup bersabar dan terus memantau situs resmi secara berkala. Selain itu, pastikan juga data di sekolah sudah lengkap dan valid agar proses verifikasi berjalan cepat.
Menjaga keamanan dan validitas data penerima PIP merupakan tanggung jawab bersama antara siswa, orang tua, dan pihak sekolah.
Dengan rutin memperbarui data, memastikan rekening aktif, serta menyimpan bukti penerimaan, maka peluang mendapatkan bantuan pendidikan akan semakin besar.
Jangan lupa, selalu pantau informasi resmi dari Kemendikbudristek agar tidak tertipu oleh situs atau pesan palsu yang mengatasnamakan program PIP.***