Wonosalam Mantapkan Posisi sebagai Sentra Salak dan Hortikultura Unggulan Jombang

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Sunday, 26 October 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Kecamatan Wonosalam kembali membuktikan diri sebagai salah satu pusat hortikultura utama di Kabupaten Jombang.

Kawasan berhawa sejuk yang terletak di lereng Gunung Anjasmoro ini tidak hanya terkenal sebagai penghasil durian unggulan, tetapi juga menjadi daerah penyumbang terbesar produksi buah salak di kabupaten tersebut.

Data terbaru dari Dinas Pertanian Kabupaten Jombang menunjukkan bahwa produksi salak pada tahun 2024 mencapai 61.156 kuintal.

Angka ini melonjak signifikan dibandingkan tahun 2023 yang hanya sebesar 24.161 kuintal.

Sementara hingga September 2025, jumlah produksi telah tercatat mencapai 5.454 kuintal dan masih berpotensi bertambah seiring dengan proses pendataan yang belum sepenuhnya rampung.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, M. Rony, menjelaskan bahwa capaian tersebut menjadi indikator kuat bahwa potensi komoditas salak di wilayah Wonosalam masih sangat besar untuk terus dikembangkan.

Baca Juga :  Pemkab Jombang Gelar Operasi Pasar Tekan Harga Beras dan Stabilkan Pasokan

Ia menilai hasil panen yang meningkat menunjukkan komitmen petani serta efektivitas berbagai program pendukung yang dijalankan oleh pemerintah daerah.

Dari total 21 kecamatan di Kabupaten Jombang, Wonosalam tercatat sebagai wilayah dengan kontribusi terbesar terhadap produksi salak daerah.

Setelah Wonosalam, posisi berikutnya ditempati oleh Kecamatan Tembelang, Bareng, dan Diwek.

Kondisi agroklimat yang ideal serta kemampuan petani dalam mengelola lahan menjadi faktor penting yang mendukung tingginya produktivitas tersebut.

Rony menuturkan bahwa meskipun luas area tanam mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir, kualitas dan kuantitas hasil panen masih tetap stabil.

Luas tanam salak yang semula mencapai 171.887 hektare pada 2023 kini berkurang menjadi sekitar 117.210 hektare pada 2025.

Baca Juga :  Harga Pupuk Subsidi Turun, Petani Jombang Semringah Sambut Musim Tanam 2025

Namun, dengan penerapan teknik budidaya yang lebih efisien, produktivitas tanaman tidak ikut menurun.

Dinas Pertanian Jombang, lanjut Rony, terus menjalankan berbagai program strategis guna mempertahankan sekaligus meningkatkan hasil produksi hortikultura, khususnya untuk komoditas salak.

Program-program tersebut meliputi pelatihan sekolah lapang hortikultura bagi petani, pemberian bantuan bibit unggul, penyediaan alat pertanian modern, serta pendampingan teknis dalam pengelolaan pascapanen.

Selain itu, pemerintah daerah juga tengah mengupayakan pengajuan sertifikasi Indikasi Geografis (IG) untuk komoditas khas Wonosalam seperti salak dan kopi excelsa.

Upaya ini diharapkan dapat memperkuat daya saing produk hortikultura lokal di pasar nasional maupun internasional dengan memberikan identitas khusus yang diakui secara hukum.

Rony menambahkan bahwa pengembangan hortikultura di Wonosalam tidak hanya berfokus pada peningkatan hasil produksi, tetapi juga pada nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat.

Baca Juga :  Tren Hijab Lukis Tangan Jadi Peluang Emas bagi UMKM Surabaya di Tahun 2025

Dengan adanya pelatihan dan dukungan berkelanjutan, petani diharapkan mampu mengelola hasil panen menjadi produk olahan bernilai jual tinggi, seperti salak manisan, keripik salak, dan minuman fermentasi berbasis buah lokal.

Pemerintah Kabupaten Jombang menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi petani dalam mengembangkan sektor hortikultura yang berkelanjutan.

Melalui dukungan kebijakan, teknologi, dan akses pasar yang lebih luas, Wonosalam diharapkan mampu mempertahankan reputasinya sebagai ikon pertanian unggulan di Jawa Timur.

Dengan potensi yang terus meningkat, salak Wonosalam kini tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat setempat, tetapi juga simbol keberhasilan pertanian rakyat yang mandiri dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

OJK Malang Rayakan Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025, BRI Raih Penghargaan Bank Implementasi KEJAR Terbaik
Babinsa Koramil Balong Turun ke Sawah, Dampingi Petani Jaga Tanaman Jagung dari Serangan Hama
Jumlah Penerima Bansos di Jombang Turun, Dampak Peralihan dari DTKS ke DTSEN
Pemerintah Salurkan 116 Ton Jagung Subsidi untuk Peternak Ayam Petelur Jombang
Syarat Penerima dan Besaran Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk Siswa SD hingga SMA
Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp298.000, Simak Syarat dan Langkah Klaimnya
Kriteria Penerima BSU 2025, Begini Syarat Lengkapnya Agar Bantuan Tepat Sasaran
Simulasi Cicilan KUR BRI 2025, Begini Perkiraan Angsuran Tiap Plafon Pinjaman

Berita Terkait

Sunday, 26 October 2025 - 21:00 WIB

OJK Malang Rayakan Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025, BRI Raih Penghargaan Bank Implementasi KEJAR Terbaik

Sunday, 26 October 2025 - 20:30 WIB

Babinsa Koramil Balong Turun ke Sawah, Dampingi Petani Jaga Tanaman Jagung dari Serangan Hama

Sunday, 26 October 2025 - 20:00 WIB

Jumlah Penerima Bansos di Jombang Turun, Dampak Peralihan dari DTKS ke DTSEN

Sunday, 26 October 2025 - 19:30 WIB

Pemerintah Salurkan 116 Ton Jagung Subsidi untuk Peternak Ayam Petelur Jombang

Sunday, 26 October 2025 - 19:00 WIB

Wonosalam Mantapkan Posisi sebagai Sentra Salak dan Hortikultura Unggulan Jombang

Berita Terbaru