BI Kediri Dorong Panen Raya Cabai Off Season untuk Kendalikan Inflasi dan Jaga Ketahanan Pangan

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Thursday, 6 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan menekan laju inflasi di wilayahnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri menggelar kegiatan Panen Raya Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Cabai Off Season di Kabupaten Kediri.

Acara tersebut dilaksanakan pada Kamis (6/11/2025) sebagai hasil nyata dari program pelatihan dan pendampingan petani cabai yang digagas sejak pertengahan tahun ini.

Kepala Perwakilan BI Kediri, Yayat Cadarajat, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari implementasi strategi BI dalam menjaga stabilitas pangan dari sisi produksi.

Menurutnya, pengendalian inflasi tidak hanya berfokus pada kebijakan harga di tingkat konsumen, tetapi juga melalui peningkatan kapasitas produksi di tingkat petani.

Ia menyampaikan bahwa program cabai off season telah dijalankan sejak Juli 2025 dan bertujuan meningkatkan produksi cabai di luar musim tanam utama.

Baca Juga :  Pantau Harga Cabai hingga Cek Keaslian BerasTPID Ponorogo Gelar Sidak Bapok

Hal ini penting mengingat fluktuasi harga cabai selama musim kering sering menjadi penyebab utama inflasi di sektor pangan.

“Melalui pelatihan dan pendampingan yang kami lakukan, para petani dapat beradaptasi dengan kondisi iklim sekaligus mengelola lahan secara efisien dan ramah lingkungan,” ujar Yayat.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan petani mempertahankan produksi di luar musim akan berdampak langsung pada kestabilan harga di pasar.

Program pelatihan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Balai Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kediri, Yayasan Ansa Semarang, serta BMKG Dhoho Kediri.

Para narasumber memberikan materi seputar penggunaan pupuk organik, pestisida nabati, serta teknik budidaya adaptif terhadap cuaca ekstrem.

Sebagai tindak lanjut pelatihan, BI Kediri bersama Dinas Pertanian Kabupaten Kediri membangun demonstration plot (demplot) seluas 200 Rhu.

Area ini menjadi lokasi praktik langsung penerapan sistem budidaya cabai organik dengan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan.

Baca Juga :  Keju Produksi Kabupaten Malang Capai 1 Ton Setiap Tahun, Dipasarkan ke Kota Besar

Dalam praktiknya, petani dilatih menggunakan NPK berbahan organik, memanfaatkan informasi cuaca dari BMKG, serta menerapkan sistem pertanian presisi agar pola tanam dapat menyesuaikan kondisi iklim.

Semua kegiatan dilakukan dengan pendampingan intensif oleh petugas lapangan dan tenaga ahli.

Menurut Yayat, pendekatan semacam ini terbukti mampu meningkatkan kualitas tanah, produktivitas tanaman, serta ketahanan usaha tani terhadap perubahan iklim.

Ia menambahkan bahwa hasil panen cabai off season kali ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan musim sebelumnya, menandakan keberhasilan metode tersebut.

Kegiatan panen raya ini turut dihadiri sejumlah pejabat Kementerian Pertanian Republik Indonesia, antara lain Mutiara Sari, S.T.P., Ph.D. dari Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat serta Wita Khairia, S.P., M.Si. dari Direktorat Pelindungan Hortikultura. Hadir pula perwakilan dari dinas pertanian dan ketahanan pangan daerah.

Baca Juga :  Hari Pangan Sedunia 2025: Petani Jombang Desak Pemerintah Perkuat Ketahanan dan Kesejahteraan Pangan

Kehadiran berbagai pihak tersebut menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam memperkuat sinergi antara lembaga keuangan, kementerian, dan pemerintah daerah untuk mencapai ketahanan pangan berkelanjutan.

Yayat menegaskan bahwa keberhasilan panen cabai off season menjadi bukti nyata efektivitas kolaborasi lintas sektor.

Ia berharap model pelatihan dan pendampingan ini dapat direplikasi di wilayah lain agar manfaatnya semakin luas.

“Bank Indonesia berkomitmen untuk memperluas program pelatihan serupa di seluruh wilayah kerja Kediri dan sekitarnya. Dengan pendekatan end-to-end, kami ingin memastikan pasokan pangan strategis selalu terjaga dan harga tetap stabil,” jelasnya.

Dengan keberhasilan program ini, BI Kediri optimistis langkah tersebut akan menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara dunia perbankan, pertanian, dan pemerintah daerah mampu mendukung pengendalian inflasi sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Situbondo Usulkan 72 Ribu Ton Pupuk Subsidi Tahun 2026 untuk 79 Ribu Petani
Smart Kopi Kedasih Jadi Ikon Agrowisata Edukatif Lereng Bromo, Dorong Inovasi dan Ekonomi Hijau Desa
Bantuan Tambahan Beras dan Minyak Goreng Subsidi Mulai Disalurkan November 2025
Anak TK yang Berhak Menerima Bantuan PIP 2025, Ini Kriterianya
Panduan Lengkap Cek Penerima PIP 2025 Lewat Situs Resmi Kemendikdasmen
Cara Efektif Mengatasi Kendala Pencairan Bansos November 2025: Panduan Lengkap untuk Penerima PKH dan BPNT
Jadwal Lengkap Pencairan BLT Kesra 2025: Tahapan, Waktu Penyaluran, dan Cara Mengecek Status Penerima
Ansor Jatim dan Bulog Perkuat Sinergi Ketahanan Pangan Lewat Program Rumah Pangan Kita

Berita Terkait

Thursday, 6 November 2025 - 20:00 WIB

Situbondo Usulkan 72 Ribu Ton Pupuk Subsidi Tahun 2026 untuk 79 Ribu Petani

Thursday, 6 November 2025 - 19:30 WIB

Smart Kopi Kedasih Jadi Ikon Agrowisata Edukatif Lereng Bromo, Dorong Inovasi dan Ekonomi Hijau Desa

Thursday, 6 November 2025 - 18:59 WIB

BI Kediri Dorong Panen Raya Cabai Off Season untuk Kendalikan Inflasi dan Jaga Ketahanan Pangan

Thursday, 6 November 2025 - 16:00 WIB

Bantuan Tambahan Beras dan Minyak Goreng Subsidi Mulai Disalurkan November 2025

Thursday, 6 November 2025 - 14:00 WIB

Anak TK yang Berhak Menerima Bantuan PIP 2025, Ini Kriterianya

Berita Terbaru