UMKMJATIM.COM – Diperkirakan perekonomian Jawa Timur pada tahun 2025 menghadapi tantangan global yang cukup kompleks, salah satunya akibat dinamika politik Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea, menyebutkan bahwa situasi geopolitik yang berkembang saat ini berpotensi mempengaruhi stabilitas ekonomi di tingkat nasional, termasuk Jawa Timur.
Dalam sebuah pertemuan di Surabaya pada Sabtu, 8 Februari 2025, ia menjelaskan bahwa kebijakan dan manuver politik di era kepemimpinan Trump yang kedua dapat menciptakan ketidakpastian di pasar global.
Fenomena ini berimbas pada pergeseran preferensi portofolio investasi ke AS, yang jika tidak disikapi dengan baik, dapat memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional maupun regional.
Perekonomian Jawa Timur di Awal 2025
Meskipun menghadapi tantangan global, kondisi makroekonomi di Jawa Timur pada awal tahun 2025 masih menunjukkan kinerja yang relatif baik.
Namun, menurut Erwin, terdapat potensi divergensi ekonomi yang semakin melebar antara Indonesia dan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, yang ekonominya terus menguat.
Ia juga menyoroti bahwa volatilitas pasar keuangan global masih harus diwaspadai, terutama karena faktor ketidakpastian politik yang meningkat.
Berdasarkan pengalaman dari kepemimpinan Trump sebelumnya, berbagai kebijakan luar negeri yang diambil cenderung menciptakan tekanan bagi negara-negara berkembang.
Oleh karena itu, stabilitas ekonomi Jawa Timur perlu dijaga dengan langkah-langkah strategis untuk memitigasi dampak dari kondisi eksternal ini.
Langkah Strategis untuk Menjaga Stabilitas Ekonomi
BI Jawa Timur mengidentifikasi beberapa langkah yang dapat diambil untuk mempertahankan ketahanan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Keberlanjutan proyek pembangunan infrastruktur, pemanfaatan sistem pembayaran digital seperti QRIS, serta peningkatan swasembada pangan dan hilirisasi industri menjadi strategi utama yang diusulkan.
Erwin juga menekankan pentingnya mempromosikan potensi investasi dan memperkuat kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan di Jawa Timur.
Menurutnya, akselerasi pertumbuhan ekonomi dapat dicapai dengan memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, sektor swasta, serta dunia usaha.
Selain itu, dari sisi permintaan domestik, konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor tetap menjadi elemen utama yang mendorong perekonomian Jawa Timur di tahun ini.
Indikator ekonomi, seperti penjualan eceran, tren konsumsi, serta perkiraan kondisi usaha perdagangan dan produksi, menunjukkan sinyal positif yang mencerminkan stabilitas daya beli masyarakat dan pertumbuhan sektor riil.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur di 2025
Berdasarkan analisis BI Jawa Timur, optimisme terhadap perekonomian provinsi ini masih tetap tinggi meskipun dihadapkan pada tantangan global.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur diperkirakan tetap berada dalam rentang 4,7% hingga 5,5% pada tahun 2025.
Provinsi ini masih memainkan peran strategis sebagai salah satu pusat industri pengolahan terbesar di Indonesia, sehingga pertumbuhan sektor manufaktur diprediksi akan menjadi kontributor utama dalam menjaga momentum ekonomi.
Dengan mempertahankan kebijakan yang proaktif serta memperkuat daya saing industri dan perdagangan, Jawa Timur diharapkan dapat terus tumbuh secara berkelanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi global.***