UMKMJATIM.COM – Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kepung, yang berada di bawah naungan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri, terus berupaya mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Setelah memberikan bantuan berupa benih padi pada tahun 2024, pada tahun 2025 ini BPP Kepung berencana mengajukan program bantuan benih jagung melalui skema Calon Petani Calon Lokasi (CPCL).
Supriantoko, S.Pt., selaku Koordinator BPP Kepung, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan terhadap kelompok tani di wilayah binaannya.
Pendataan tersebut meliputi luas lahan yang dikelola oleh masing-masing kelompok, dengan kisaran antara 5 hingga 15 hektar per kelompok.
Menurutnya, tidak semua kelompok tani akan menerima bantuan ini, karena distribusi benih jagung akan disesuaikan dengan potensi lahan yang ada.
Supriantoko menguraikan perhitungannya, di mana setiap satu hektar lahan membutuhkan sekitar 15 kilogram benih jagung.
Dengan rata-rata pengajuan bantuan untuk 10 hektar per kelompok, jumlah benih yang dibutuhkan akan dikalikan dengan jumlah kelompok yang memenuhi syarat.
Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan dapat memberikan hasil yang optimal.
Edukasi Budidaya Padi dan Jagung untuk Meningkatkan Produktivitas
Selain memberikan bantuan benih, BPP Kepung juga fokus pada pemberian edukasi kepada petani terkait budidaya tanaman pangan, khususnya padi dan jagung.
Aris Dwi Santoso, S.P., yang bertugas sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di BPP Kepung, bertanggung jawab atas dua desa binaan, yaitu Desa Krenceng dan Desa Keling.
Menurut Aris, edukasi yang diberikan meliputi berbagai tahapan budidaya, mulai dari pengolahan tanah, perawatan tanaman, hingga pemupukan yang tepat.
Ia menekankan pentingnya pengetahuan dasar ini agar petani dapat meningkatkan produktivitas tanamannya secara optimal.
Selain itu, Aris juga mulai melakukan sosialisasi terkait pascapanen, khususnya pada tanaman padi.
Saat ini, pemerintah melalui Bulog menyediakan fasilitas penyerapan gabah secara langsung dari petani.
Aris mengajak para petani, khususnya di Desa Keling yang memiliki banyak lahan padi, untuk memanfaatkan peluang ini agar mereka bisa mendapatkan harga yang lebih stabil.
Ia menyarankan agar petani tidak menjual gabah di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram.
Dengan menjual kepada Bulog, petani diharapkan dapat menghindari fluktuasi harga yang sering terjadi jika menjual kepada tengkulak.
Fokus Bantuan Benih Jagung untuk 9 Desa di Wilayah Upland
Supriantoko menambahkan bahwa wilayah binaan BPP Kepung termasuk dalam kawasan dataran tinggi (upland) yang terdiri dari 10 desa dengan total 77 kelompok tani, satu Kelompok Wanita Tani (KWT), dan dua kelompok Taruna Tani.
Dari 10 desa tersebut, bantuan benih jagung akan diajukan untuk 9 desa, karena satu desa, yaitu Desa Kebonrejo, mayoritas petaninya lebih fokus pada budidaya hortikultura.
Berdasarkan hasil pendataan, luas total lahan yang akan diajukan untuk bantuan benih jagung di 9 desa tersebut berkisar antara 350 hingga 500 hektar.
Dengan perhitungan kebutuhan benih sekitar 15 kilogram per hektar, BPP Kepung memperkirakan total bantuan benih jagung yang diperlukan mencapai 5 hingga 7,5 ton untuk satu tahun.
Supriantoko menjelaskan bahwa pengajuan bantuan ini bertujuan untuk mendorong diversifikasi tanaman pangan, sehingga petani tidak hanya bergantung pada padi sebagai komoditas utama.
Dengan demikian, ketahanan pangan di wilayah Kepung diharapkan semakin kuat dan stabil.
Tantangan dan Harapan BPP Kepung dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan
Meskipun program bantuan benih jagung ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan, Supriantoko mengakui bahwa masih ada beberapa tantangan yang dihadapi.
Salah satunya adalah dalam hal pendataan yang harus dilakukan secara cermat agar bantuan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok tani.
Selain itu, edukasi kepada petani juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Menurut Aris, petani perlu terus didampingi dalam penerapan teknologi pertanian yang tepat agar hasil panen dapat meningkat.
Ia berharap, dengan adanya bantuan benih serta edukasi yang berkesinambungan, produktivitas jagung di wilayah binaan BPP Kepung akan mengalami peningkatan yang signifikan.
Supriantoko menyatakan bahwa BPP Kepung berkomitmen untuk terus mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah.
Ia berharap, melalui bantuan benih jagung dan edukasi yang diberikan, para petani di wilayah binaan BPP Kepung dapat lebih mandiri dan sejahtera.
Dengan langkah-langkah strategis yang sudah direncanakan, BPP Kepung optimis bahwa program ini akan memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan di Kabupaten Kediri.
Upaya ini tidak hanya membantu meningkatkan produksi pangan lokal, tetapi juga turut serta dalam mewujudkan kemandirian pangan yang berkelanjutan.***