Stabilitas Harga Cabai di Pasar Induk Pare Kediri di Tengah Peningkatan Pasokan

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Sunday, 16 February 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Diberitakan bahwa harga komoditas cabai di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dilaporkan stabil meski terjadi peningkatan pasokan.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri pada Sabtu (15/2/2025), harga aneka jenis cabai menunjukkan konsistensi tanpa adanya perubahan yang signifikan.

Cabai Rawit Merah dipasarkan dalam beberapa varietas dengan harga yang bervariasi.

Varietas Ori 212 dan Brengos 99 masing-masing dijual seharga Rp49.000 per kilogram.

Sementara itu, varietas Asmoro 043 dibanderol dengan harga sedikit lebih rendah, yakni Rp47.000 per kilogram.

Cabai lokal Kediri dipasarkan dengan harga Rp45.000 per kilogram, sedangkan varietas Bhaskara dijual dengan harga termurah di antara jenis CRM lainnya, yaitu Rp40.000 per kilogram.

Ketua Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri, Suyono, menjelaskan bahwa stabilitas harga tetap terjaga meskipun terjadi penambahan pasokan Cabai Rawit Merah.

Menurutnya, peningkatan pasokan tidak memengaruhi harga jual karena permintaan yang relatif stabil.

Selain Cabai Rawit Merah, harga Cabai Merah Besar (CMB) juga menunjukkan kestabilan.

Baca Juga :  Gerakan Pangan Murah di Kediri: Warga Serbu Sembako Murah Jelang Ramadhan

Untuk varietas Gada MK, harganya tercatat sebesar Rp30.000 per kilogram, sementara varietas Imola dijual dengan harga Rp28.000 per kilogram.

Harga Cabai Merah Keriting (CMK) pun tidak mengalami fluktuasi.

Varietas Boos Tavi dijual dengan harga Rp26.000 per kilogram, sedangkan varietas Sibad dipasarkan dengan harga Rp24.000 per kilogram.

Dari sisi distribusi, pengiriman cabai ke wilayah Jabodetabek tercatat cukup tinggi.

Data menunjukkan bahwa pengiriman Cabai Merah Besar ke wilayah tersebut mencapai 3 ton, sedangkan Cabai Merah Keriting juga dikirim sebanyak 3 ton.

Sementara itu, pengiriman Cabai Rawit Merah tercatat paling banyak, yaitu sebanyak 8 ton.

Untuk kebutuhan industri, serapan Cabai Merah Besar mencapai 3 ton, sedangkan Cabai Rawit Merah diserap sebanyak 7 ton.

Namun, pengiriman cabai ke Kalimantan dilaporkan tidak ada.

Pasokan Cabai Rawit Merah yang masuk ke Pasar Induk Pare sebagian besar berasal dari wilayah lokal Kediri dan Blitar dengan total pasokan mencapai 22 ton.

Sementara itu, pasokan Cabai Merah Besar didatangkan dari Kediri, Jombang, dan beberapa daerah di Jawa Tengah dengan total 10 ton.

Baca Juga :  Harga Cabai Rawit Turun di Pasar Induk Pare: Industri Mulai Serap, Pasokan Melimpah dari Kediri dan Sekitarnya

Pasokan Cabai Merah Keriting berasal dari tiga daerah utama, yakni Kediri, Nganjuk, dan Blitar, dengan jumlah pasokan sebesar 5 ton.

Suyono menjelaskan bahwa pasokan dari wilayah-wilayah tersebut berjalan lancar dan mampu memenuhi kebutuhan pasar.

Meskipun terjadi peningkatan pasokan, stabilitas harga cabai di Pasar Induk Pare dinilai cukup baik.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kestabilan harga adalah distribusi yang lancar dan merata ke berbagai wilayah.

Selain itu, keseimbangan antara pasokan dan permintaan turut berperan dalam menjaga stabilitas harga.

Meskipun pasokan Cabai Rawit Merah bertambah, permintaan yang konsisten dari konsumen membantu menjaga harga tetap stabil.

Suyono mengungkapkan bahwa meski harga relatif stabil, para petani tetap berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah dalam hal akses pasar dan stabilitas harga jangka panjang.

Dukungan ini dinilai penting untuk menjaga kesejahteraan petani, terutama dalam menghadapi fluktuasi harga yang kerap terjadi di pasar komoditas.

Baca Juga :  Polres Sumenep Tegas Awasi Pendistribusian Pupuk Bersubsidi Demi Swasembada Pangan

Para petani juga berharap pemerintah dapat membantu dalam hal distribusi agar pengiriman cabai ke berbagai wilayah berjalan lebih efisien.

Dukungan tersebut diharapkan mampu meningkatkan daya saing petani cabai di Kabupaten Kediri dan sekitarnya.

Stabilitas harga cabai di Pasar Induk Pare memberikan dampak positif bagi petani di Kabupaten Kediri.

Dengan harga yang konsisten dan tidak mengalami penurunan, petani dapat merencanakan produksi dengan lebih baik dan mendapatkan keuntungan yang optimal.

Kondisi ini juga memberikan kepastian bagi para pedagang dalam menentukan harga jual ke konsumen akhir.

Di sisi lain, kestabilan harga ini menunjukkan bahwa mekanisme pasar berjalan dengan baik dan didukung oleh distribusi yang efisien.

Ke depan, petani berharap agar harga cabai tetap stabil sehingga mereka dapat terus meningkatkan produksi dan memperluas pasar.

Dukungan dari pemerintah dalam hal akses pasar dan distribusi yang efisien akan sangat membantu dalam menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan petani cabai di wilayah Kediri.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Palotan Pindang: Kuliner Sarapan Khas Dasuk yang Melegenda dan Kaya Gizi
Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan untuk Nelayan, Peternak, dan Buruh Tani Pemkab Tuban
Banyuwangi Makin Dilirik Investor, Ekspor Ikan Kaleng Tembus Puluhan Negara
Harga Bawang Merah di Situbondo Anjlok, Konsumen Senang Petani Panen Raya
Harga Cabai di Kediri Mulai Stabil, Pasokan Lancar dan Serapan Tetap Tinggi
Koperasi Merah Putih Ditargetkan Terbentuk di Seluruh Desa dan Kelurahan pada Juli 2025
Perajin Tempe Ponorogo Mengeluh, Harga Kedelai Impor Naik
Bupati Subandi: May Day Jadi Momentum Perkuat Aspirasi dan Harmoni Buruh di Sidoarjo

Berita Terkait

Friday, 2 May 2025 - 20:45 WIB

Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan untuk Nelayan, Peternak, dan Buruh Tani Pemkab Tuban

Friday, 2 May 2025 - 20:30 WIB

Banyuwangi Makin Dilirik Investor, Ekspor Ikan Kaleng Tembus Puluhan Negara

Friday, 2 May 2025 - 20:16 WIB

Harga Bawang Merah di Situbondo Anjlok, Konsumen Senang Petani Panen Raya

Friday, 2 May 2025 - 20:13 WIB

Harga Cabai di Kediri Mulai Stabil, Pasokan Lancar dan Serapan Tetap Tinggi

Thursday, 1 May 2025 - 21:00 WIB

Koperasi Merah Putih Ditargetkan Terbentuk di Seluruh Desa dan Kelurahan pada Juli 2025

Berita Terbaru