Kebijakan Pajak UMKM: Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Penerimaan Negara

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Thursday, 20 February 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Pemerintah terus berupaya memperkuat struktur perekonomian nasional melalui berbagai kebijakan fiskal, salah satunya dengan menarik pajak dari sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Kebijakan ini ditujukan bagi pelaku usaha dengan omzet tahunan berkisar antara Rp300 juta hingga Rp4 miliar.

Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari strategi pemerintah dalam meningkatkan penerimaan negara, yang nantinya akan digunakan untuk mendukung berbagai proyek infrastruktur di seluruh Indonesia.

Sebagai landasan hukum dari kebijakan ini, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013.

Regulasi ini mengatur tentang Pajak Penghasilan (PPh) yang dikenakan atas pendapatan usaha yang diperoleh wajib pajak dengan peredaran bruto tertentu.

Melalui kebijakan ini, pelaku UKM diwajibkan untuk membayar pajak penghasilan sebesar 1% dari total omzet yang mereka peroleh dalam satu tahun.

Baca Juga :  Ide Bisnis Keripik Buah: Peluang Usaha Camilan Sehat yang Menguntungkan

Kebijakan pajak yang diterapkan terhadap sektor UKM ini diharapkan dapat menciptakan sistem perpajakan yang lebih adil dan berkelanjutan.

Dengan penerapan tarif pajak yang relatif rendah, pemerintah berusaha memastikan bahwa beban pajak yang ditanggung oleh para pelaku usaha tetap dalam batas yang wajar dan tidak menghambat pertumbuhan bisnis mereka.

Di sisi lain, pajak yang dikumpulkan dari sektor UKM akan memberikan kontribusi signifikan terhadap anggaran negara, yang kemudian dapat dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan berbagai program pengembangan ekonomi lainnya.

Meskipun demikian, penerapan pajak terhadap UKM bukan tanpa tantangan. Salah satu kendala utama adalah rendahnya tingkat kepatuhan pajak di kalangan pelaku usaha kecil dan menengah.

Baca Juga :  Jajan Ibuk Sidoarjo: Risol Mayo Aneka Varian yang Laris di Pasaran

Banyak di antara mereka yang belum sepenuhnya memahami kewajiban perpajakan, baik dalam hal perhitungan, pelaporan, maupun pembayaran pajak yang harus dilakukan secara rutin.

Oleh karena itu, pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman pelaku UKM terhadap sistem perpajakan melalui berbagai program edukasi dan sosialisasi.

Selain aspek kepatuhan, kebijakan pajak ini juga menimbulkan berbagai reaksi dari para pelaku UKM.

Sebagian pengusaha menyambut baik kebijakan ini karena dianggap sebagai langkah positif dalam menciptakan ekosistem usaha yang lebih sehat dan transparan.

Namun, ada pula yang mengkhawatirkan dampaknya terhadap keberlanjutan bisnis mereka, terutama bagi usaha yang masih dalam tahap berkembang dan memiliki margin keuntungan yang relatif kecil.

Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap kebijakan perpajakan bagi sektor UKM.

Baca Juga :  Memahami Perhitungan Aset dan Kekayaan: Menentukan Kategori Usaha Mikro dan UKM

Berbagai skema insentif pajak juga mulai diperkenalkan untuk memberikan keringanan bagi usaha yang masih dalam tahap awal pengembangan.

Dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan berbasis pada kondisi riil di lapangan, diharapkan kebijakan ini dapat berjalan dengan lebih efektif tanpa membebani pelaku usaha secara berlebihan.

Secara keseluruhan, penerapan pajak bagi UKM merupakan langkah strategis yang bertujuan untuk meningkatkan penerimaan negara sekaligus menciptakan sistem perpajakan yang lebih inklusif.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha, kebijakan ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian nasional,

baik dalam hal peningkatan investasi, penciptaan lapangan kerja, maupun pembangunan infrastruktur yang lebih merata di berbagai daerah.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kredit Tanpa Agunan (KTA): Solusi Pembiayaan Fleksibel untuk UMKM
Pembiayaan Modal Ventura: Solusi Pendanaan Berbasis Investasi untuk Pertumbuhan Bisnis
Pembiayaan Multiguna: Solusi Keuangan Fleksibel untuk UMKM
Mendapatkan Pembiayaan UMKM dari Koperasi: Kemudahan, Keuntungan, dan Hal yang Perlu Diperhatikan
Harga Cabai di Bondowoso Meroket Awal Ramadan, Pedagang dan Konsumen Mengeluh
Lonjakan Permintaan Perlengkapan Salat di Lamongan Awal Ramadan: Pedagang Raup Keuntungan Besar
Ketersediaan Daging Sapi di Kota Batu Jelang Ramadan 2025 Dipastikan Aman
Pentingnya Penyulaman dalam Budidaya Tebu untuk Meningkatkan Produktivitas Gula

Berita Terkait

Tuesday, 4 March 2025 - 14:00 WIB

Kredit Tanpa Agunan (KTA): Solusi Pembiayaan Fleksibel untuk UMKM

Tuesday, 4 March 2025 - 11:00 WIB

Pembiayaan Modal Ventura: Solusi Pendanaan Berbasis Investasi untuk Pertumbuhan Bisnis

Tuesday, 4 March 2025 - 09:00 WIB

Pembiayaan Multiguna: Solusi Keuangan Fleksibel untuk UMKM

Tuesday, 4 March 2025 - 07:00 WIB

Mendapatkan Pembiayaan UMKM dari Koperasi: Kemudahan, Keuntungan, dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Monday, 3 March 2025 - 21:00 WIB

Harga Cabai di Bondowoso Meroket Awal Ramadan, Pedagang dan Konsumen Mengeluh

Berita Terbaru

Bisnis

Pembiayaan Multiguna: Solusi Keuangan Fleksibel untuk UMKM

Tuesday, 4 Mar 2025 - 09:00 WIB