Dampak Kebijakan Tarif Trump terhadap Ekonomi Lokal Tuban: Industri Besar Tertekan, Daerah Relatif Aman

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Wednesday, 9 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Kebijakan tarif baru yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap Indonesia kembali mengguncang sektor perdagangan dan industri nasional.

Kebijakan proteksionis yang digaungkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump, telah menetapkan tarif timbal balik sebesar 32 persen terhadap berbagai produk dari Indonesia.

Hal ini ditambah dengan melemahnya nilai tukar rupiah yang kini menembus angka Rp 17.000 per dolar AS,

menciptakan tekanan besar terhadap perusahaan-perusahaan eksportir, terutama yang berbasis di kota-kota besar.

Perusahaan besar yang bergerak di sektor ekspor-impor kini harus menanggung beban yang lebih berat, baik dari sisi biaya logistik maupun harga bahan baku yang semakin mahal.

Kenaikan kurs dolar membuat biaya produksi melonjak, sehingga margin keuntungan pun semakin menipis.

Dampaknya cukup terasa di pusat-pusat industri seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, di mana ekspor menjadi salah satu tumpuan utama aktivitas ekonomi.

Namun berbeda halnya dengan kondisi yang terjadi di daerah.

Di wilayah seperti Kabupaten Tuban, kebijakan ekonomi global ini tidak serta-merta menimbulkan dampak signifikan terhadap kehidupan ekonomi masyarakat secara umum.

Baca Juga :  Imigrasi Surabaya Gandeng Polresta Sidoarjo Gelar Semarak Tanam Jagung, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban, Andhie Surya Mustari, menjelaskan bahwa aktivitas ekonomi di daerah ini cenderung lebih lokal.

Ia menyampaikan bahwa mayoritas transaksi jual beli yang dilakukan oleh warga Tuban terjadi dalam lingkup wilayah sendiri atau antar kabupaten di sekitar Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Menurutnya, kondisi ini menjadikan Tuban relatif stabil di tengah tekanan ekonomi global.

Meski demikian, ia mengakui bahwa perusahaan besar yang memiliki keterkaitan dengan pasar internasional tetap mengalami tekanan.

Industri besar, meskipun jumlahnya tidak dominan di Tuban, tetap bersinggungan dengan kebijakan tarif dan fluktuasi nilai tukar. Oleh sebab itu, pengaruh tetap terasa, meski tidak bersifat menyeluruh.

Andhie juga menjelaskan bahwa struktur ekonomi di Tuban masih banyak ditopang oleh industri lokal dan sektor pertanian.

Produk-produk konsumsi harian sebagian besar berasal dari pasar lokal, termasuk pasokan bahan pokok yang datang dari wilayah-wilayah tetangga seperti Jawa Tengah.

Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa gejolak ekonomi internasional, dalam konteks kebijakan tarif dan nilai tukar, tidak terlalu mengguncang pasar domestik di Tuban.

Baca Juga :  Inflasi Kabupaten Sumenep Februari 2025: Kenaikan Tahunan 0,19 Persen, Sektor Perhiasan Emas Beri Andil Besar

Namun demikian, ia tidak menampik bahwa secara makro, kebijakan Trump tetap memberi pengaruh pada daya saing ekspor Indonesia, khususnya terhadap pasar Amerika Serikat.

Dalam skala nasional, peningkatan tarif ini berpotensi menurunkan daya saing produk ekspor, sekaligus mempersempit ruang gerak pelaku usaha dalam mengakses pasar global.

Salah satu sektor yang dianggap memiliki potensi terdampak adalah industri pupuk.

Menurut data yang diungkapkan BPS Tuban, bahan baku pupuk menjadi komoditas yang berkaitan erat dengan aktivitas perdagangan internasional.

Andhie menilai bahwa apabila terjadi lonjakan harga atau keterlambatan distribusi bahan baku, maka efeknya bisa dirasakan oleh petani lokal, terutama dalam aspek biaya produksi pertanian.

Namun demikian, ia juga menyampaikan bahwa risiko tersebut cenderung dapat ditekan karena sebagian besar pupuk yang beredar di Tuban merupakan pupuk subsidi dari pemerintah.

Persentasenya bahkan mencapai 60 persen. Ini menjadi tameng penting bagi para petani agar tetap bisa berproduksi meskipun terjadi tekanan dari luar negeri.

Andhie menyimpulkan bahwa sejauh ini dampaknya belum terlihat secara drastis di tingkat lokal.

Baca Juga :  Krisis Harga Kedelai Impor Ancam Kelangsungan Usaha Tahu Tempe di Banyuwangi

Dari sudut pandang kebijakan ekonomi daerah, situasi ini menunjukkan pentingnya memperkuat ketahanan ekonomi lokal dan memperluas diversifikasi pasar.

Ketika guncangan ekonomi global tidak bisa dihindari, daerah-daerah dengan sistem ekonomi yang lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada ekspor-impor akan memiliki daya tahan yang lebih baik.

Pemerintah daerah diharapkan dapat terus mendorong penguatan sektor lokal dan pemberdayaan ekonomi masyarakat sebagai langkah preventif terhadap ketidakpastian global.

Sebagai catatan tambahan, integrasi ekonomi regional, seperti kerja sama antar daerah dan peningkatan efisiensi logistik domestik, juga perlu ditingkatkan.

Dengan begitu, ketika kebijakan ekonomi global menjadi tidak bersahabat, sistem ekonomi nasional dan daerah masih dapat berdiri tegak.

Secara keseluruhan, kebijakan tarif Trump memang menciptakan tekanan besar di sektor industri nasional, namun tidak serta-merta menggoyang pondasi ekonomi di seluruh daerah.

Kasus Kabupaten Tuban menjadi contoh bagaimana ekonomi lokal yang berorientasi domestik dapat menjadi bantalan alami dari dampak kebijakan global yang penuh ketidakpastian.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Informasi Lengkap BPNT Desember 2025: Total Bantuan, Mekanisme Penyaluran, dan Cara Penerimaan
Panduan Lengkap Cara Cek Penerima Bansos Desember 2025 secara Online
Pemerintah Salurkan Bantuan Beras dan Minyak Goreng untuk 18,3 Juta KPM: Program Ketahanan Pangan Akhir 2025
Update PKH Desember 2025: Besaran Bantuan, Kategori Penerima, dan Mekanisme Penyaluran Terbaru
Simulasi Lengkap Angsuran KUR BRI 2025 untuk UMKM: Pilihan Plafon 10–100 Juta
Harga Cabai di Kediri Melonjak Tajam: Pasokan Menipis dan Cuaca Jadi Penyebab Utama
Progres Pembangunan Koperasi Desa Merah Putih di Slopeng Dipercepat, Babinsa Turun Langsung Kawal Kualitas Proyek
Duta Pengangguran, Ikon Baru Agro-Eduwisata Kota Malang dengan Wisata Petik Anggur dan Edukasi Pertanian Modern

Berita Terkait

Sunday, 7 December 2025 - 16:00 WIB

Informasi Lengkap BPNT Desember 2025: Total Bantuan, Mekanisme Penyaluran, dan Cara Penerimaan

Sunday, 7 December 2025 - 14:00 WIB

Panduan Lengkap Cara Cek Penerima Bansos Desember 2025 secara Online

Sunday, 7 December 2025 - 12:00 WIB

Pemerintah Salurkan Bantuan Beras dan Minyak Goreng untuk 18,3 Juta KPM: Program Ketahanan Pangan Akhir 2025

Sunday, 7 December 2025 - 10:00 WIB

Update PKH Desember 2025: Besaran Bantuan, Kategori Penerima, dan Mekanisme Penyaluran Terbaru

Sunday, 7 December 2025 - 08:15 WIB

Simulasi Lengkap Angsuran KUR BRI 2025 untuk UMKM: Pilihan Plafon 10–100 Juta

Berita Terbaru