Optimalisasi Pekarangan Rumah di Dungkek: Strategi Inovatif Polri dan Warga untuk Wujudkan Ketahanan Pangan Keluarga

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Monday, 14 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Upaya mendukung ketahanan pangan nasional tidak hanya dilakukan melalui kegiatan berskala besar di sektor pertanian, namun juga menyentuh level rumah tangga.

Hal ini tercermin dari inisiatif yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Desa Dungkek, Aiptu Rudianto,

yang secara langsung turun ke lapangan untuk memantau pemanfaatan lahan pekarangan milik warga di wilayah tugasnya.

Pada Senin, 14 April 2025, Aiptu Rudianto mengunjungi kediaman seorang warga bernama Misrawi yang terletak di Desa Dungkek, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep.

Dalam kunjungan tersebut, ia melakukan pengecekan terhadap kegiatan pertanian yang dilakukan di halaman rumah Misrawi,

yang diketahui telah menanam jagung sebagai bagian dari kontribusinya dalam mendukung program ketahanan pangan berbasis rumah tangga.

Pemanfaatan pekarangan rumah ini menjadi salah satu strategi nyata yang dinilai efektif untuk memperkuat ketersediaan pangan di tingkat lokal.

Program tersebut juga selaras dengan arahan Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso,

yang sebelumnya menyampaikan bahwa optimalisasi lahan pekarangan merupakan bentuk konkret dukungan terhadap ketahanan pangan nasional, terutama di masa yang penuh tantangan seperti saat ini.

Baca Juga :  Stok Garam Rakyat Pamekasan Masih Melimpah, Harga Anjlok Akibat Penurunan Daya Serap Pabrikan

Kapolres menjelaskan bahwa kegiatan bercocok tanam di lingkungan rumah sendiri sangat bermanfaat, khususnya dalam meningkatkan kemandirian pangan keluarga.

Menurutnya, ketika masyarakat bisa menghasilkan sebagian kebutuhan pangannya sendiri, maka ketahanan pangan nasional pun akan terbentuk dari level paling dasar, yakni rumah tangga.

Dalam pelaksanaan kunjungan tersebut, Aiptu Rudianto menyampaikan apresiasinya atas langkah inisiatif yang dilakukan oleh Misrawi.

Ia menilai bahwa inisiatif semacam ini patut menjadi contoh bagi warga lain.

Dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah, masyarakat dapat ikut berkontribusi menciptakan ketahanan pangan secara mandiri, tanpa harus bergantung sepenuhnya pada pasokan dari luar daerah.

Lebih lanjut, Aiptu Rudianto mendorong masyarakat untuk mulai menanam tanaman produktif yang bernilai konsumsi maupun ekonomis.

Jagung, cabai, tomat, kangkung, bayam, hingga berbagai tanaman herbal dinilai sebagai pilihan tepat untuk ditanam di pekarangan rumah karena memiliki siklus tumbuh yang relatif cepat serta perawatan yang tidak terlalu rumit.

Ia juga menekankan bahwa kegiatan semacam ini selain bermanfaat untuk ketahanan pangan, juga mampu mempererat interaksi sosial dan kekompakan antarwarga.

Baca Juga :  UMKM dan Industri Kreatif Jadi Tulang Punggung Ekonomi Jatim, Kolaborasi dan Inovasi Jadi Kunci Bertahan di Era Digital

Ketika satu lingkungan saling berbagi benih, hasil panen, serta tips bercocok tanam, maka akan tercipta ekosistem masyarakat yang lebih tangguh dan mandiri.

Dalam konteks yang lebih luas, program pemanfaatan lahan pekarangan sejalan dengan visi pemerintah pusat dalam mewujudkan swasembada pangan nasional yang berkelanjutan.

Strategi ini diharapkan mampu mengatasi berbagai potensi krisis pangan yang mungkin terjadi akibat perubahan iklim, gangguan distribusi pangan, ataupun faktor ekonomi global.

Di Desa Dungkek sendiri, dukungan dari pihak kepolisian melalui peran aktif Bhabinkamtibmas menjadi motivasi tambahan bagi warga untuk terus mengembangkan kegiatan pertanian skala kecil ini.

Pendampingan yang dilakukan oleh aparat keamanan setempat menambah semangat warga dalam menjaga dan mengelola hasil tanamannya dengan lebih baik.

Aiptu Rudianto menyampaikan harapannya agar langkah yang diambil Misrawi bisa menjadi inspirasi luas.

Ia mengajak masyarakat di seluruh Kecamatan Dungkek, bahkan di seluruh wilayah Sumenep, untuk bersama-sama menanam di pekarangan mereka,

tidak hanya demi ketahanan pangan, tapi juga sebagai bentuk kemandirian keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga :  Media Lokal Daring: Wadah Informasi Komunitas yang Aktual dan Mendalam

Lebih jauh lagi, kegiatan seperti ini dinilai mampu memberikan dampak ekonomi yang positif.

Hasil panen dari pekarangan yang dikelola secara serius bisa menjadi tambahan pendapatan keluarga jika dijual ke pasar lokal.

Bahkan, dalam jangka panjang, masyarakat dapat mengembangkan model pertanian rumah tangga berbasis komunitas, seperti kebun bersama atau koperasi tanaman pekarangan.

Dengan adanya perhatian dan dukungan dari institusi seperti Polri, serta kesadaran masyarakat yang terus tumbuh, pemanfaatan pekarangan rumah untuk kegiatan pertanian dipandang sebagai solusi cerdas dan berkelanjutan.

Hal ini juga memperlihatkan bahwa peran aktif aparat keamanan tidak hanya terbatas pada aspek penegakan hukum, tetapi juga mencakup upaya membina masyarakat menuju kehidupan yang lebih mandiri dan sejahtera.

Pemanfaatan pekarangan rumah di Desa Dungkek menjadi bukti nyata bahwa ketahanan pangan dapat dibangun dari lingkungan paling kecil—rumah tangga.

Jika semangat ini terus dijaga dan disebarluaskan, maka cita-cita swasembada pangan nasional akan semakin dekat untuk diwujudkan.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Sinergi Polri dan Masyarakat Wujudkan Ketahanan Pangan di Sumenep Lewat Panen Jagung
Layanan Digital BTN di Jawa Timur, Buka Digital Store di Royal Plaza Surabaya
Jatim Catat Rekor Nasional: Nilai Transaksi Ekonomi KTH Tertinggi Capai Rp497,9 Miliar
Hari Libur Nasional Dinilai Bisa Dorong UMKM dan Ekonomi Daerah
Harga Cabai Naik Saat Iduladha, Petani Libur Panen dan Pasokan Terbatas
Meski Daya Beli Turun, Harga Cabai di Kediri Tetap Stabil: Ini Rinciannya
Penjualan Kambing Kurban di Surabaya Anjlok hingga 50 Persen, Faktor Ekonomi Jadi Penyebab
Sapi Kurban Surabaya untuk Iduladha 2025, Wali Kota Imbau Gunakan Kemasan Ramah Lingkungan

Berita Terkait

Saturday, 7 June 2025 - 21:00 WIB

Sinergi Polri dan Masyarakat Wujudkan Ketahanan Pangan di Sumenep Lewat Panen Jagung

Saturday, 7 June 2025 - 20:30 WIB

Layanan Digital BTN di Jawa Timur, Buka Digital Store di Royal Plaza Surabaya

Saturday, 7 June 2025 - 20:00 WIB

Jatim Catat Rekor Nasional: Nilai Transaksi Ekonomi KTH Tertinggi Capai Rp497,9 Miliar

Saturday, 7 June 2025 - 19:45 WIB

Hari Libur Nasional Dinilai Bisa Dorong UMKM dan Ekonomi Daerah

Saturday, 7 June 2025 - 19:23 WIB

Harga Cabai Naik Saat Iduladha, Petani Libur Panen dan Pasokan Terbatas

Berita Terbaru