Harga Cabai di Sumenep Turun Drastis Pasca Lebaran, Pedagang dan Warga Bernapas Lega

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Tuesday, 15 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Pasca perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah, harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dilaporkan mengalami penurunan signifikan.

Kondisi ini disambut antusias oleh masyarakat setempat yang sebelumnya sempat mengeluhkan lonjakan harga bahan pokok, khususnya cabai, selama bulan Ramadan.

Saat ini, harga cabai rawit di pasaran berada di kisaran Rp 75 ribu per kilogram. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga puncaknya yang sempat menyentuh Rp 200 ribu per kilogram.

Penurunan harga berlangsung secara bertahap, dari Rp 200 ribu turun menjadi Rp 150 ribu, kemudian kembali menurun ke angka Rp 90 ribu, hingga akhirnya mencapai harga saat ini.

Baca Juga :  Petani Milenial Sumenep Kembangkan Pupuk Organik Cair, Kurangi Ketergantungan pada Pupuk Kimia

Turunnya harga ini memberikan angin segar, baik bagi konsumen rumah tangga maupun pelaku usaha kecil seperti warung makan dan pedagang kuliner.

Mereka mengaku lebih leluasa dalam mengatur anggaran belanja harian setelah harga cabai kembali ke level yang lebih terjangkau.

Salah satu pedagang cabai rawit di pasar tradisional Sumenep, Suryanto, menyebutkan bahwa bukan hanya cabai rawit yang mengalami penurunan harga, tetapi juga jenis cabai besar.

Menurutnya, harga cabai besar kini hanya Rp 25 ribu per kilogram.

Padahal, sebelumnya harga cabai besar sempat melonjak hingga Rp 100 ribu per kilogram, lalu menurun ke Rp 80 ribu, dilanjutkan dengan penurunan ke Rp 60 ribu sebelum akhirnya stabil di angka Rp 25 ribu.

Baca Juga :  Harga Cabai Melonjak Drastis Jelang Lebaran, Pasokan Terbatas Jadi Penyebab

Suryanto menjelaskan bahwa tren penurunan ini berlangsung secara perlahan, namun konsisten.

Ia juga menilai bahwa harga cabai merah besar saat ini telah kembali ke harga normal seperti sebelum Ramadan.

Menurutnya, hal ini memberi harapan baru bagi kestabilan pasar pasca masa puncak konsumsi saat Lebaran.

Selain cabai, beberapa komoditas sayuran lain seperti kangkung, sawi, brokoli, dan kembang kol juga mengalami penurunan harga.

Penyesuaian ini dipengaruhi oleh meningkatnya pasokan dari daerah penghasil setelah distribusi logistik kembali lancar usai libur panjang Lebaran.

Pedagang seperti Suryanto berharap agar meskipun harga-harga kebutuhan pokok menurun, daya beli masyarakat tetap bisa terjaga.

Ia mengungkapkan kekhawatiran bahwa meskipun harga turun, jika daya beli ikut menurun, maka omzet pedagang tetap akan terdampak.

Baca Juga :  PLN UID Jawa Timur Dukung Swasembada Pangan Lewat Program Electrifying Agriculture

Oleh karena itu, stabilitas ekonomi masyarakat menjadi perhatian utama bagi pelaku usaha kecil dan pedagang tradisional.

Penurunan harga komoditas pangan, khususnya cabai, menjadi indikasi bahwa distribusi dan suplai kembali normal setelah masa tingginya permintaan selama Ramadan dan Idul Fitri.

Hal ini juga menjadi momen tepat bagi konsumen untuk memanfaatkan harga yang lebih bersahabat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dengan tren penurunan harga yang terjadi saat ini, diharapkan kestabilan harga pangan bisa terus terjaga dan memberi manfaat langsung bagi seluruh lapisan masyarakat,

khususnya mereka yang menggantungkan penghasilan dari sektor pangan dan pertanian.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Meski Luas Panen Menurun, Produksi Padi dan Beras Kota Malang Tahun 2024 Justru Naik
Kodim 0812 Lamongan Gandeng UNISLA untuk Dorong Swasembada Pangan Lewat Varietas Padi Unggul PMJ 02
Rieke Fransisca dan Akademi Mode: Membuka Peluang UMKM Lewat Dunia Fashion
Transformasi Apel Nongkojajar: Dari Buah Segar Menjadi Sari Apel Bernilai Tinggi
Dispaperta Sidoarjo Alokasikan Rp 966 Juta untuk Pengadaan Bibit Padi dan Jagung
Harga Cabai di Pasar Induk Pare Bergerak Dinamis, Penyerapan Tertinggi ke Bali dan Mataram
Sukati Farm Lamongan: Bukti Nyata Keunggulan Smart Screen House IoT dalam Budidaya Melon Premium
Optimalisasi Pekarangan Rumah di Dungkek: Strategi Inovatif Polri dan Warga untuk Wujudkan Ketahanan Pangan Keluarga

Berita Terkait

Tuesday, 15 April 2025 - 20:30 WIB

Kodim 0812 Lamongan Gandeng UNISLA untuk Dorong Swasembada Pangan Lewat Varietas Padi Unggul PMJ 02

Tuesday, 15 April 2025 - 20:00 WIB

Harga Cabai di Sumenep Turun Drastis Pasca Lebaran, Pedagang dan Warga Bernapas Lega

Tuesday, 15 April 2025 - 19:30 WIB

Rieke Fransisca dan Akademi Mode: Membuka Peluang UMKM Lewat Dunia Fashion

Tuesday, 15 April 2025 - 19:07 WIB

Transformasi Apel Nongkojajar: Dari Buah Segar Menjadi Sari Apel Bernilai Tinggi

Monday, 14 April 2025 - 21:00 WIB

Dispaperta Sidoarjo Alokasikan Rp 966 Juta untuk Pengadaan Bibit Padi dan Jagung

Berita Terbaru

Bisnis

5 Peluang Usaha Menjanjikan di Jember yang Masih Jarang Digarap

Wednesday, 16 Apr 2025 - 16:00 WIB

Bisnis

7 Peluang Usaha Menjanjikan di Kota Malang yang Patut Anda Coba

Wednesday, 16 Apr 2025 - 07:20 WIB