Di Pasar Induk Pare Harga Cabai Mengalami Penurunan Akibat Penurunan Penyerapan Saat Cuaca Hujan

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Thursday, 22 May 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Harga aneka cabai di wilayah Kabupaten Kediri mengalami penurunan cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Hal ini disebabkan menurunnya penyerapan pasar, terutama karena kondisi cuaca yang terus diguyur hujan hingga malam hari.

Informasi ini disampaikan oleh Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri melalui rilis resmi yang diterima pada Selasa, 20 Mei 2025.

Ketua APCI Kediri, Suyono, menjelaskan bahwa meskipun pasokan cabai ke pasar tetap stabil, namun kondisi cabai yang basah akibat curah hujan yang tinggi menyebabkan permintaan dari pasar turun.

Karena hal ini, harga di tingkat pasar pun ikut terkoreksi.

Menurut data informasi yang di dapat dari Pasar Induk Pare, harga cabai rawit merah (CRM) varietas Ori 212 dan Brengos 99 sebelumnya berada di angka Rp19.000 per kilogram, kini turun sebesar Rp1.500 menjadi Rp17.500 per kilogram.

Baca Juga :  Lamongan Tempo Dulu 2025 Resmi Ditutup: Perpaduan Nostalgia Budaya dan Penggerak Ekonomi UMKM

Varietas CRM Asmoro 043 juga mengalami penurunan dari Rp17.000 menjadi Rp15.000 per kilogram, atau turun sebesar Rp2.000.

Untuk cabai rawit merah lokal Kediri, harga mengalami koreksi dari Rp15.000 menjadi Rp13.000 per kilogram.

Sementara itu, varietas Prentol atau Tumi 99 kini dijual seharga Rp12.000 per kilogram, turun Rp1.000 dari harga sebelumnya Rp13.000.

Untuk sementara, harga cabai merah besar masih menunjukkan harga yang stabil.

Untuk cabe varietas Gada MK harga di kisaran Rp24.000 per kilogram, sementara varietas Imola berada di harga Rp22.000 per kilogram.

Namun, cabai merah keriting (CMK) menunjukkan tren penurunan. Varietas Boos Tavi kini dijual seharga Rp23.000, turun Rp2.000 dari harga sebelumnya Rp25.000.

Baca Juga :  Harga Cabai di Kediri Mulai Turun, Pasokan Melimpah Bikin Pasar Stabil

Begitu juga dengan varietas Sibad yang turun dari Rp23.000 menjadi Rp21.000 per kilogram.

Dari sisi distribusi, pengiriman cabai dari Pasar Induk Pare ke wilayah Jabodetabek masih cukup aktif.

Tercatat, pengiriman cabai besar sebanyak 3 ton, cabai keriting 1 ton, dan cabai rawit mencapai 7 ton. Selain itu, industri pengolahan juga menyerap cabai rawit sebesar 9 ton.

Untuk pengiriman ke Kalimantan juga masih berlangsung, dengan rincian cabai rawit 6 ton, cabai keriting 0,5 ton, dan cabai besar 0,6 ton.

Pasokan cabai rawit merah ke pasar berasal dari sejumlah daerah di Jawa Timur, termasuk Kediri, Blitar, dan Malang, dengan total suplai mencapai 37 ton.

Sementara itu, pasokan cabai merah besar dari Kediri dan Malang mencapai 5,5 ton, sedangkan cabai merah keriting yang masuk berasal dari wilayah Kediri dengan jumlah sekitar 2 ton.

Baca Juga :  Panen Raya Jagung di Situbondo Disertai Launching Mesin Pengering dan Pasar Murah SPHP

Kondisi pasar saat ini menunjukkan bahwa hujan berkepanjangan tidak hanya berdampak pada kualitas produk pertanian,

tetapi juga secara langsung memengaruhi dinamika harga dan penyerapan di tingkat konsumen dan industri.

Para petani pun diimbau untuk tetap menjaga kualitas panen agar tetap kompetitif di tengah fluktuasi cuaca dan harga.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Panduan Lengkap Mengidentifikasi Informasi Resmi BLT Kesra 2025 agar Terhindar dari Penipuan
Cara Memastikan NIK Tetap Aktif agar Tidak Gagal Menerima BLT Kesra 2025
Pentingnya Mengecek Bansos 2025 Secara Mandiri untuk Memastikan Hak Penerima Terpenuhi
BMKG Sumbar: Info Cuaca, Peringatan Dini, dan Update Gempa Terkini Sumatera Barat
Program OPLAH 2025 di Jember Genjot Produktivitas Lahan dan Dorong Target Produksi Padi 1 Juta Ton
Sumenep Kembangkan Tumpang Sari Padi–Siwalan untuk Optimalkan Lahan Marginal dan Perkuat Ketahanan Pangan
Empat UKM Jawa Timur Raih Kontrak Ekspor Rp3,95 Triliun dengan Malaysia di Festival Ekspor 2025
Dekranasda Bojonegoro dan Jepara Perkuat Kolaborasi: Dorong Inovasi Kerajinan di Era Digital

Berita Terkait

Friday, 28 November 2025 - 12:00 WIB

Panduan Lengkap Mengidentifikasi Informasi Resmi BLT Kesra 2025 agar Terhindar dari Penipuan

Friday, 28 November 2025 - 10:00 WIB

Cara Memastikan NIK Tetap Aktif agar Tidak Gagal Menerima BLT Kesra 2025

Friday, 28 November 2025 - 08:00 WIB

Pentingnya Mengecek Bansos 2025 Secara Mandiri untuk Memastikan Hak Penerima Terpenuhi

Thursday, 27 November 2025 - 22:07 WIB

BMKG Sumbar: Info Cuaca, Peringatan Dini, dan Update Gempa Terkini Sumatera Barat

Thursday, 27 November 2025 - 20:30 WIB

Program OPLAH 2025 di Jember Genjot Produktivitas Lahan dan Dorong Target Produksi Padi 1 Juta Ton

Berita Terbaru