Pemkab Jombang Dorong Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau Melalui DBHCHT 2024

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Thursday, 5 December 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemkab Jombang tingkatkan kelembagaan petani tembakau dengan DBHCHT 2024. Dorong efisiensi usaha tani, pemasaran, dan kesejahteraan petani.

Pemkab Jombang tingkatkan kelembagaan petani tembakau dengan DBHCHT 2024. Dorong efisiensi usaha tani, pemasaran, dan kesejahteraan petani.

UMKMJATIM.COM – Pemkab Jombang, melalui Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024 untuk menggelar pembinaan kelembagaan dan korporasi petani tembakau. Langkah ini bertujuan menguatkan kelembagaan petani sekaligus mendorong pembentukan korporasi berbasis komoditas unggulan.

“Petani harus bersatu agar usaha tani efisien. Oleh sebab itu, penting adanya kelembagaan petani yang mampu mengelola kebutuhan dan harapan petani,” ungkap Agus Purnomo, Sekdakab Jombang.

Menurut Agus, integrasi dari sisi on farm hingga off farm serta pemasaran yang dikelola dengan manajemen baik merupakan kunci keberhasilan. Dengan begitu, hasil panen petani tembakau diharapkan lebih berkualitas, memiliki daya saing, dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Baca Juga :  OJK Jawa Timur Perkuat Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045

Agus juga menambahkan bahwa tembakau merupakan komoditas unggulan di wilayah utara Brantas, seperti di Kecamatan Kabuh, Ploso, Ngusikan, Kudu, dan Plandaan.
“Selain tembakau, petani utara Brantas juga menanam padi. Sistemnya, padi ditanam untuk konsumsi keluarga, sedangkan tembakau dijual atau dipasarkan,” jelasnya.

Meski demikian, Agus menyoroti tantangan dalam penanganan pascapanen dan pemasaran tembakau yang masih menjadi kendala bagi para petani.

Pelatihan dan Pengembangan Kelembagaan Petani

Dinas Pertanian Kabupaten Jombang telah melaksanakan pelatihan kelembagaan ekonomi petani untuk petani tembakau. Pelatihan ini berlangsung pada 11-15 November 2024 di Balai Penyuluhan Pertanian di lima kecamatan tersebut.

Materi yang dibahas meliputi pengembangan kelembagaan ekonomi petani dan perencanaan usaha dengan model bisnis canvas (BMC). Rudi Priono, Kepala UPT Pelaksana Penyuluhan Pertanian dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Jombang, bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut.

Baca Juga :  Pemerintah Kabupaten Tuban Dorong Penyerapan Gabah Petani Lokal dengan Kerja Sama Bersama Bulog

“Kelembagaan petani yang telah terbentuk di Kabupaten Jombang adalah Poktan, Gapoktan, dan Asosiasi Komoditas,” ujar Rudi.

Ia menekankan pentingnya transformasi lembaga petani menjadi lembaga ekonomi petani sebagai respons terhadap perubahan lingkungan yang semakin dinamis.

Peran APTI dan Sinergitas Antar Stakeholder

Agus Purnomo menjelaskan bahwa Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) di Jombang telah membentuk badan usaha koperasi untuk komoditas tembakau.
“Ini membutuhkan sinergitas dari berbagai kecamatan, stakeholder, dan dinas terkait,” tambahnya.

Melalui rencana pengembangan usaha yang relevan, Agus optimistis kestabilan usaha petani dapat terjaga sekaligus meningkatkan profitabilitas. Pendekatan model bisnis canvas diharapkan membantu petani lebih memahami arah pengembangan usaha mereka ke depan.

Baca Juga :  Khofifah Dorong Produk Agrikultur Jatim Masuk Pasar Tiongkok, Potensi Durian dan Salak Jadi Unggulan

“Dengan perencanaan yang matang, petani dapat lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada,” pungkasnya.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Meski Luas Panen Menurun, Produksi Padi dan Beras Kota Malang Tahun 2024 Justru Naik
Kodim 0812 Lamongan Gandeng UNISLA untuk Dorong Swasembada Pangan Lewat Varietas Padi Unggul PMJ 02
Harga Cabai di Sumenep Turun Drastis Pasca Lebaran, Pedagang dan Warga Bernapas Lega
Rieke Fransisca dan Akademi Mode: Membuka Peluang UMKM Lewat Dunia Fashion
Transformasi Apel Nongkojajar: Dari Buah Segar Menjadi Sari Apel Bernilai Tinggi
Dispaperta Sidoarjo Alokasikan Rp 966 Juta untuk Pengadaan Bibit Padi dan Jagung
Harga Cabai di Pasar Induk Pare Bergerak Dinamis, Penyerapan Tertinggi ke Bali dan Mataram
Sukati Farm Lamongan: Bukti Nyata Keunggulan Smart Screen House IoT dalam Budidaya Melon Premium

Berita Terkait

Tuesday, 15 April 2025 - 21:00 WIB

Meski Luas Panen Menurun, Produksi Padi dan Beras Kota Malang Tahun 2024 Justru Naik

Tuesday, 15 April 2025 - 20:30 WIB

Kodim 0812 Lamongan Gandeng UNISLA untuk Dorong Swasembada Pangan Lewat Varietas Padi Unggul PMJ 02

Tuesday, 15 April 2025 - 20:00 WIB

Harga Cabai di Sumenep Turun Drastis Pasca Lebaran, Pedagang dan Warga Bernapas Lega

Tuesday, 15 April 2025 - 19:30 WIB

Rieke Fransisca dan Akademi Mode: Membuka Peluang UMKM Lewat Dunia Fashion

Tuesday, 15 April 2025 - 19:07 WIB

Transformasi Apel Nongkojajar: Dari Buah Segar Menjadi Sari Apel Bernilai Tinggi

Berita Terbaru