UMKMJATIM.COM – Diberitakan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang menyoroti distribusi LPG 3 kg di wilayahnya, terutama di Kecamatan Kedungkandang yang sempat mengalami gangguan distribusi.
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani, mengungkapkan bahwa pendistribusian LPG 3 kg di kecamatan tersebut awalnya mengalami kekosongan di sejumlah pangkalan dan pengecer.
Bahkan, masyarakat harus mencari LPG hingga ke kelurahan lain untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Namun, setelah dua hingga tiga hari, distribusi di wilayah tersebut dilaporkan kembali normal.
Amithya menjelaskan bahwa kondisi pasokan LPG di Kecamatan Kedungkandang telah kembali stabil, sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan memperoleh gas subsidi ini.
Sementara itu, distribusi LPG 3 kg di empat kecamatan lainnya di Kota Malang dilaporkan relatif stabil tanpa kendala yang berarti.
DPRD Kota Malang telah menerima penjelasan dari pihak terkait mengenai pemetaan distribusi LPG 3 kg yang berasal dari pusat.
Amithya menegaskan bahwa DPRD Kota Malang akan terus mengawasi distribusi LPG 3 kg, terutama dalam hal ketepatan sasaran penerima subsidi.
Pengawasan ini akan dilakukan bekerja sama dengan Komisi B DPRD Kota Malang untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan tepat sasaran.
Selain itu, DPRD Kota Malang juga mempertimbangkan untuk merumuskan peraturan daerah (Perda) yang bertujuan memperkuat pengawasan distribusi LPG 3 kg.
Amithya menjelaskan bahwa di beberapa daerah lain sudah ada Perda yang mengatur distribusi LPG bersubsidi.
Oleh karena itu, pihaknya tengah mempertimbangkan agar Kota Malang memiliki regulasi yang lebih jelas dan kuat terkait hal ini.
Menurut Amithya, pembentukan Perda ini penting agar distribusi LPG 3 kg dapat lebih terkontrol dan tepat sasaran, terutama bagi masyarakat yang berhak menerima subsidi.
Ia menyatakan bahwa DPRD akan mengkaji regulasi yang sudah diterapkan di daerah lain sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan Perda di Kota Malang.
Menghadapi bulan Ramadan, DPRD Kota Malang bersama pihak terkait akan melakukan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan ketersediaan LPG 3 kg tetap aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah dengan melakukan pengawasan langsung ke lapangan guna memantau ketersediaan stok LPG 3 kg di setiap kecamatan.
Amithya menjelaskan bahwa pengawasan ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan LPG 3 kg yang biasanya meningkat menjelang dan selama bulan Ramadan.
Apabila ditemukan lokasi yang mulai mengalami kekosongan stok, DPRD Kota Malang akan segera melaporkan hal tersebut kepada pihak terkait agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat.
Selain itu, DPRD juga akan bekerja sama dengan agen dan pangkalan untuk memastikan distribusi LPG 3 kg berjalan lancar dan tidak terjadi penimbunan yang dapat menyebabkan kelangkaan di masyarakat.
Berdasarkan data yang diterima dari Pertamina, stok LPG 3 kg di Kota Malang pada tahun 2025 mencapai lebih dari 34 ribu tabung.
Jumlah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama saat Ramadan yang biasanya mengalami peningkatan konsumsi.
Dengan ketersediaan stok yang memadai, DPRD Kota Malang optimis bahwa tidak akan terjadi kelangkaan LPG 3 kg selama bulan Ramadan.
Namun, pengawasan tetap diperlukan untuk memastikan distribusi berjalan tepat sasaran dan tidak terjadi penyimpangan di lapangan.
Amithya juga mengingatkan masyarakat untuk membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi yang telah ditunjuk oleh Pertamina guna menghindari harga yang tidak wajar di pengecer.
Ia berharap masyarakat turut aktif melaporkan jika menemukan kendala dalam memperoleh LPG 3 kg atau adanya kenaikan harga yang tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Melalui pengawasan yang intensif dan rencana pembentukan Perda, DPRD Kota Malang menunjukkan komitmennya dalam memastikan distribusi LPG 3 kg berjalan lancar dan tepat sasaran.
Amithya menegaskan bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Komisi B dan agen distribusi, untuk mengatasi permasalahan distribusi LPG di Kota Malang.
Langkah ini diharapkan tidak hanya dapat menjamin ketersediaan stok LPG 3 kg menjelang Ramadan, tetapi juga menciptakan sistem distribusi yang lebih transparan dan akuntabel di masa mendatang.
Dengan adanya regulasi yang lebih kuat, distribusi LPG bersubsidi di Kota Malang diharapkan dapat lebih tepat sasaran dan membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan.***