UMKMJATIM.COM – Diberitakan bahwa berdasarkan laporan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep,
inflasi Year on Year (y-o-y) pada bulan Januari 2025 tercatat mencapai 1,06 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,71 persen.
Meskipun terjadi kenaikan harga, angka ini masih dianggap dalam batas wajar dan tidak melebihi target inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kepala BPS Sumenep, Joko Santoso, menjelaskan bahwa kenaikan harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya,
khususnya emas, memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi dengan andil sebesar 0,86 persen.
Selain itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga menjadi faktor pendorong utama dengan kontribusi sebesar 0,88 persen.
Namun, di tengah meningkatnya harga pada beberapa sektor, ada pula kelompok yang mengalami penurunan harga cukup tajam.
Sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami penurunan sebesar 15,34 persen. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh adanya diskon tarif listrik yang berlaku hingga bulan Februari 2025.
Joko menyebutkan bahwa meskipun terjadi kenaikan harga di beberapa sektor, tingkat inflasi 1,06 persen masih tergolong aman.
Angka ini masih berada dalam rentang target yang ditetapkan pemerintah, yaitu antara 1,5 persen hingga 3,5 persen.
Dengan demikian, kondisi ekonomi di Sumenep masih stabil dan tidak mengkhawatirkan.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa inflasi yang tetap terkendali mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Stabilitas ini diharapkan dapat mendorong kesejahteraan masyarakat, terutama dengan tetap terjangkaunya harga barang dan jasa di tengah dinamika ekonomi yang ada.
Meskipun inflasi masih dalam kategori aman, tetap ada dampak yang dirasakan oleh masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada sektor yang mengalami kenaikan harga.
Harga emas dan kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman yang meningkat dapat berpengaruh pada daya beli masyarakat.
Namun, penurunan harga di sektor perumahan dan listrik dapat sedikit meringankan beban pengeluaran rumah tangga.
Pemerintah daerah bersama dengan BPS terus memantau pergerakan harga dan kondisi ekonomi agar inflasi tetap dalam batas wajar.
Dengan menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, diharapkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumenep tetap positif dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, meskipun terjadi inflasi di Sumenep pada Januari 2025, kondisinya masih tergolong stabil dan aman.
Kenaikan harga di sektor tertentu memang memberikan dampak, tetapi penurunan harga di sektor lain turut membantu menjaga keseimbangan ekonomi.
Dengan pengelolaan yang baik serta pemantauan berkelanjutan, diharapkan inflasi di Sumenep tetap terkendali dan tidak berdampak negatif bagi masyarakat.***