Sinergi dengan Petani dan Peternak Lokal: DPKP Jatim Perluas Gerakan Pangan Murah di Ponorogo

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Thursday, 20 February 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Diberitakan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Jawa Timur memperkuat pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Ponorogo dengan melibatkan berbagai elemen lokal, termasuk petani, kelompok tani, dan peternak setempat.

Dalam upaya ini, DPKP Jatim menjalin kerja sama dengan pembudidaya ikan nila guna menyediakan ikan konsumsi dan benihnya untuk masyarakat.

Langkah ini diungkapkan oleh Sukemi, Ketua Tim Kerja Distribusi Pangan DPKP Jatim, saat pelaksanaan GPM di kantor Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Ponorogo, pada Kamis (20/2/2025).

Menurutnya, melibatkan petani dan kelompok lokal dalam GPM bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha di sektor pertanian dan perikanan.

Sukemi menjelaskan bahwa dengan memasukkan ikan nila sebagai salah satu komoditas dalam GPM, diharapkan masyarakat dapat mengakses sumber protein dengan harga yang lebih terjangkau.

Selain itu, melalui kerja sama ini, para pembudidaya ikan lokal diharapkan mampu mengembangkan usahanya secara lebih luas.

Ia menambahkan bahwa tidak semua daerah memiliki potensi yang sama dalam menyediakan komoditas pangan tertentu.

Oleh karena itu, strategi DPKP Jatim dalam setiap pelaksanaan GPM di berbagai daerah akan disesuaikan dengan kondisi dan potensi lokal masing-masing wilayah.

Baca Juga :  Komoditas Kelapa di Desa Bringin Malang: Tanaman Serbaguna yang Memberikan Banyak Manfaat

Keterlibatan ikan nila dalam GPM menjadi salah satu cara untuk mendorong peningkatan konsumsi ikan di kalangan masyarakat.

Pada kegiatan tersebut, ikan nila konsumsi dijual dengan harga Rp30.000 per kilogram, di bawah harga pasar pada umumnya.

Dengan harga yang terjangkau, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses ikan sebagai salah satu sumber nutrisi penting.

Selain itu, upaya ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat melalui konsumsi protein hewani yang lebih tinggi.

Sukemi juga menyebutkan bahwa strategi serupa akan diterapkan di daerah lain dengan komoditas yang disesuaikan dengan potensi lokal.

Sebagai contoh, di Pacitan, DPKP Jatim berencana menggandeng pembudidaya dan kelompok nelayan setempat untuk menyediakan ikan laut dalam GPM yang akan datang.

Pendekatan ini menunjukkan fleksibilitas DPKP Jatim dalam menjalankan programnya,

sehingga tidak hanya membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah tetapi juga mendukung perekonomian lokal.

Gerakan Pangan Murah merupakan bagian dari program Pemprov Jawa Timur untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di pasar.

Baca Juga :  Petani Bluto Lebih Memilih Jagung Hibrida: Hasil Panen Melimpah dan Harga Lebih Menjanjikan

Melalui program ini, masyarakat dapat memperoleh bahan pangan dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga.

Program ini juga diharapkan mampu menjadi solusi bagi fluktuasi harga bahan pokok yang sering terjadi, terutama menjelang momen-momen tertentu seperti bulan Ramadan atau hari besar keagamaan lainnya.

Dengan pasokan yang stabil dan harga yang terjangkau, masyarakat diharapkan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, GPM juga berperan dalam mencegah praktik spekulatif di pasar yang dapat memicu kenaikan harga secara tidak wajar.

Dengan menyediakan bahan pangan langsung dari produsen atau pembudidaya lokal, rantai distribusi menjadi lebih pendek sehingga harga jual dapat lebih dikendalikan.

Tidak hanya memberikan manfaat bagi konsumen, pelibatan petani, kelompok tani, dan pembudidaya lokal dalam GPM juga memberikan dampak positif bagi pelaku usaha di sektor tersebut.

Dengan menjadi bagian dari program ini, mereka memiliki akses pasar yang lebih luas dan stabil.

Bagi para pembudidaya ikan nila di Ponorogo, misalnya, keikutsertaan mereka dalam GPM memberikan kesempatan untuk memasarkan hasil panen secara langsung kepada konsumen.

Baca Juga :  Hanya 0,8% Perusahaan di Pamekasan Terapkan UMK, Dinas Koperasi Jelaskan Kriteria Usaha Mikro dan Kecil

Selain itu, kerja sama ini juga membuka peluang untuk mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari pemerintah guna meningkatkan kualitas dan produktivitas usaha mereka.

Begitu pula di Pacitan, kelompok nelayan yang nantinya terlibat dalam GPM akan mendapatkan kesempatan serupa dalam memperluas jangkauan pemasaran ikan laut.

Dukungan dari DPKP Jatim dalam memfasilitasi kegiatan ini diharapkan mampu mengangkat perekonomian lokal dan menciptakan efek berkelanjutan dalam pembangunan daerah.

Secara keseluruhan, pelaksanaan Gerakan Pangan Murah di Ponorogo dan daerah lainnya di Jawa Timur menunjukkan komitmen DPKP Jatim dalam menciptakan ekosistem pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Melalui sinergi dengan petani dan pelaku usaha lokal, program ini tidak hanya menyentuh aspek konsumsi tetapi juga mendukung produksi dan distribusi pangan secara holistik.

Dengan keberlanjutan program ini, diharapkan masyarakat Jawa Timur dapat terus menikmati bahan pangan dengan harga terjangkau dan berkualitas,

sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan para petani, peternak, dan pembudidaya ikan lokal di berbagai wilayah.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Harga Cabai di Bondowoso Meroket Awal Ramadan, Pedagang dan Konsumen Mengeluh
Lonjakan Permintaan Perlengkapan Salat di Lamongan Awal Ramadan: Pedagang Raup Keuntungan Besar
Ketersediaan Daging Sapi di Kota Batu Jelang Ramadan 2025 Dipastikan Aman
Pentingnya Penyulaman dalam Budidaya Tebu untuk Meningkatkan Produktivitas Gula
Harga Bahan Pokok Melonjak di Sumenep Awal Ramadhan: Ibu Rumah Tangga Mengeluh, Pedagang Beri Penjelasan
Dandim 0802 Ponorogo Tinjau Panen Padi dan Dorong Penyerapan Gabah Petani
Kue Kering Mawar Jadul Blitar Masih Jadi Primadona di Ramadan 2025
Meriahkan Ramadan, Bupati Sumenep Akan Resmikan Bazar Takjil Tahunan

Berita Terkait

Monday, 3 March 2025 - 21:00 WIB

Harga Cabai di Bondowoso Meroket Awal Ramadan, Pedagang dan Konsumen Mengeluh

Monday, 3 March 2025 - 20:30 WIB

Lonjakan Permintaan Perlengkapan Salat di Lamongan Awal Ramadan: Pedagang Raup Keuntungan Besar

Monday, 3 March 2025 - 19:30 WIB

Pentingnya Penyulaman dalam Budidaya Tebu untuk Meningkatkan Produktivitas Gula

Monday, 3 March 2025 - 19:00 WIB

Harga Bahan Pokok Melonjak di Sumenep Awal Ramadhan: Ibu Rumah Tangga Mengeluh, Pedagang Beri Penjelasan

Sunday, 2 March 2025 - 21:00 WIB

Dandim 0802 Ponorogo Tinjau Panen Padi dan Dorong Penyerapan Gabah Petani

Berita Terbaru

Bisnis

Pembiayaan Multiguna: Solusi Keuangan Fleksibel untuk UMKM

Tuesday, 4 Mar 2025 - 09:00 WIB