UMKMJATIM.COM – Menjelang bulan Ramadhan dan Idulfitri tahun 2025, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Madiun memastikan ketersediaan beras dalam kondisi aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Saat ini, stok beras di gudang Bulog Madiun mencapai 18.300 ton.
Jumlah tersebut diproyeksikan tidak hanya cukup untuk kebutuhan selama bulan puasa dan Lebaran, tetapi juga mampu memenuhi kebutuhan hingga enam bulan ke depan.
Pemimpin Cabang Perum Bulog Madiun, Harisun, menjelaskan bahwa dengan jumlah stok yang ada, masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan beras.
Ia menekankan bahwa ketersediaan beras sangat aman dan bahkan bisa mencukupi kebutuhan hingga setelah Lebaran.
Menurut Harisun, stok yang melimpah ini berkat upaya penyerapan beras dari petani di wilayah kerja Bulog Madiun, yang mencakup Kabupaten Madiun, Ngawi, dan Kota Madiun.
Selain itu, Bulog Madiun terus menjalin kerja sama dengan petani dan mitra penggilingan dalam proses penyerapan beras dan gabah.
Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan kelancaran pasokan serta kestabilan harga di pasaran.
Harisun juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan membeli beras sesuai kebutuhan.
Ia berharap tidak terjadi kepanikan yang bisa memicu aksi borong dan mengganggu stabilitas harga di pasaran.
Bulog Madiun menerapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terbaru yang telah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional.
Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan keuntungan yang adil bagi petani sekaligus menjaga kestabilan harga bagi konsumen.
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram.
Sementara itu, harga GKP di penggilingan ditetapkan sebesar Rp 6.700 per kilogram.
Adapun harga gabah kering giling (GKG) di penggilingan dan di gudang Bulog masing-masing ditetapkan sebesar Rp 8.000 dan Rp 8.200 per kilogram.
Dengan penerapan HPP yang jelas, diharapkan tidak terjadi fluktuasi harga yang berlebihan di tingkat petani maupun konsumen.
Langkah ini juga merupakan bentuk dukungan Bulog dalam menjaga kesejahteraan petani di wilayah kerjanya.
Selain beras, Bulog Madiun juga memastikan ketersediaan bahan pokok lain seperti gula pasir dan minyak goreng dalam kondisi mencukupi menjelang bulan puasa dan Lebaran.
Langkah ini diambil untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pangan pokok di tengah masyarakat.
Dengan demikian, masyarakat dapat menjalani bulan suci Ramadhan dan Idulfitri dengan tenang tanpa khawatir kekurangan pasokan bahan pokok.
Kebijakan Bulog dalam menjamin ketersediaan bahan pangan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Selain membantu menjaga kestabilan harga, upaya tersebut juga memberikan rasa aman dan nyaman dalam menghadapi kebutuhan selama bulan puasa dan perayaan Idulfitri.
Dengan stok yang melimpah dan upaya penyerapan yang terus berjalan, Bulog Madiun optimistis dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan.
Stok beras yang dipastikan aman hingga tujuh bulan setelah Lebaran ini diharapkan mampu menjaga kestabilan pasokan dan harga di pasaran.
Upaya Bulog dalam menjaga kestabilan stok dan harga bahan pangan juga menjadi bagian dari komitmen dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Harisun menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga stabilitas ini dengan cara membeli beras sesuai kebutuhan dan tidak melakukan aksi borong yang dapat mengganggu distribusi.
Dengan langkah antisipatif yang dilakukan Bulog Madiun, diharapkan masyarakat dapat menjalani bulan Ramadhan dan Idulfitri tahun 2025 dengan tenang dan nyaman.
Ketersediaan beras yang mencukupi, ditambah dengan kestabilan harga bahan pokok lainnya, akan menjadi faktor penting dalam menjaga kesejahteraan masyarakat selama periode tersebut.***