UMKMJATIM.COM – Diberitakan, ratusan warga berbondong-bondong mendatangi mobil kas keliling Bank Indonesia (BI) di halaman Masjid Agung Ponorogo, Jawa Timur, pada Rabu siang.
Mereka rela mengantre demi memperoleh uang pecahan baru untuk kebutuhan Lebaran.
Layanan penukaran uang ini mulai dibuka pukul 12.30 WIB dan dalam waktu kurang dari dua jam, seluruh paket uang yang disediakan telah habis.
Sebanyak 300 paket pecahan uang baru ditukar oleh masyarakat yang datang dari berbagai daerah, tidak hanya dari Ponorogo tetapi juga dari luar kota.
Salah seorang warga, Kismala, mengungkapkan bahwa dirinya harus antre sekitar dua jam untuk mendapatkan uang pecahan yang diinginkan.
Ia mengaku sengaja datang ke Ponorogo karena layanan penukaran di daerah lain, seperti Madiun, sudah penuh.
Sebelum menukarkan uang, ia juga harus mengisi formulir terlebih dahulu untuk mendapatkan kuota, mengingat jumlah paket yang disediakan BI terbatas.
Setelah menunggu, ia akhirnya berhasil menukar uang sebesar Rp4,3 juta.
Hal serupa juga dialami Vera Novia (32), warga Kecamatan Balong, Ponorogo, yang baru pertama kali menukar uang di mobil kas keliling BI.
Meski tengah hamil, ia tetap antusias mengikuti antrean dan akhirnya berhasil mendapatkan pecahan uang yang dibutuhkan.
Ia menukar pecahan Rp10 ribu dan Rp5 ribu dengan total Rp2 juta. Beruntung, kondisinya yang sedang hamil membuatnya mendapat prioritas dalam antrean.
Bank Indonesia dalam layanan ini menetapkan batas maksimal penukaran sebesar Rp4,3 juta per orang.
Penukaran mencakup enam jenis pecahan, yaitu Rp50 ribu, Rp20 ribu, Rp10 ribu, Rp5 ribu, Rp2 ribu, dan Rp1 ribu.
Antusiasme masyarakat menunjukkan bahwa tradisi membagikan uang baru saat Lebaran masih menjadi bagian penting dalam perayaan Idul Fitri.
Warga rela datang dari berbagai daerah dan mengantre cukup lama demi mendapatkan pecahan uang baru.
Layanan kas keliling dari BI pun menjadi solusi bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan uang baru di tempat lain.***