UMKMJATIM.COM – Bulan Ramadhan selalu menjadi momen istimewa bagi umat Muslim di Indonesia.
Selama satu bulan penuh, umat Islam menjalankan ibadah puasa dari terbit fajar hingga matahari terbenam.
Saat waktu berbuka tiba, hidangan takjil menjadi sajian pertama yang dinikmati untuk mengembalikan energi setelah seharian menahan lapar dan dahaga.
Tradisi berburu takjil pun menjadi bagian dari budaya Ramadhan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Sumenep.
Salah satu tempat yang menjadi pusat perhatian masyarakat selama bulan suci ini adalah Bazar Takjil Ramadhan yang berlokasi di sisi timur Taman Potre Koneng.
Setiap tahunnya, bazar ini menjadi destinasi utama bagi warga yang ingin menikmati beragam kuliner khas Ramadhan.
Bazar ini menawarkan berbagai jenis takjil, mulai dari aneka jajanan pasar, gorengan renyah, hingga hidangan manis seperti kolak dan es buah.
Ramainya pengunjung yang datang setiap sore menunjukkan betapa besarnya antusiasme masyarakat dalam menyambut bulan penuh berkah ini.
Salah seorang pengunjung, Rio, mengungkapkan bahwa ia selalu menantikan momen berburu takjil saat Ramadhan.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi salah satu tradisi yang hanya bisa dilakukan setahun sekali dan memberikan pengalaman tersendiri.
Senada dengan Rio, Alia, pengunjung lainnya, juga menganggap bazar takjil ini sebagai agenda wajib yang tidak boleh dilewatkan setiap tahunnya.
Tidak hanya menjadi surganya para pencinta kuliner, bazar ini juga membawa manfaat ekonomi bagi para pedagang lokal.
Mayoritas penjual yang berpartisipasi merupakan warga sekitar yang memanfaatkan momen Ramadhan untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Koordinator Bazar Takjil Sumenep, Dardaie Zain, menyebutkan bahwa minat masyarakat untuk bergabung dalam bazar ini sangat tinggi.
Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang terus meningkat setiap tahunnya. Pada Ramadhan kali ini, sebanyak 183 pedagang turut serta dalam festival kuliner tersebut.
Ia juga menekankan bahwa bazar ini menjadi salah satu yang paling istimewa, tidak hanya karena jumlah pesertanya yang banyak, tetapi juga karena lokasinya yang strategis sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Moh. Ikhsan, menegaskan bahwa bazar takjil ini bukan sekadar ajang berburu kuliner, tetapi juga berperan sebagai sarana untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Ia berharap bahwa melalui festival ini, para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat semakin berkembang, sementara masyarakat bisa menikmati aneka kuliner khas Ramadhan dengan penuh kebahagiaan dan keberkahan.
Dengan adanya bazar takjil ini, Ramadhan di Sumenep semakin meriah dan memberikan dampak positif bagi berbagai kalangan.
Masyarakat tidak hanya bisa menikmati hidangan lezat untuk berbuka puasa, tetapi juga turut berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian lokal dengan membeli produk dari pedagang setempat.
Ke depannya, diharapkan bazar ini dapat terus berkembang dan menjadi salah satu ikon kuliner Ramadhan di Sumenep.
Dengan jumlah peserta yang semakin bertambah dan antusiasme masyarakat yang tinggi, bazar takjil ini berpotensi menjadi daya tarik wisata kuliner yang bisa menarik lebih banyak pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah.***