UMKMJATIM.COM – Diberitakan, harga beberapa jenis cabai di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri, mengalami sedikit kenaikan berdasarkan laporan terbaru yang dirilis oleh Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri pada Rabu, 19 Maret 2025.
Meskipun harga mengalami peningkatan, pasokan cabai tetap stabil dengan tingkat penyerapan yang masih tinggi, terutama ke wilayah Bali dan Mataram.
Kenaikan harga terlihat pada Cabai Merah Besar (CMB) dan Cabai Merah Keriting (CMK).
Untuk CMB varietas Gada MK, harga sebelumnya yang berada di angka Rp33.000 per kilogram naik sebesar Rp2.000 menjadi Rp35.000 per kilogram.
Hal serupa terjadi pada varietas Imola yang sebelumnya dijual dengan harga Rp31.000 per kilogram, kini meningkat menjadi Rp33.000 per kilogram.
Sementara itu, untuk CMK, varietas Boos Tavi yang sebelumnya dihargai Rp37.000 per kilogram mengalami kenaikan sebesar Rp1.000 menjadi Rp38.000 per kilogram.
Sedangkan varietas Sibad yang sebelumnya dijual seharga Rp35.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp36.000 per kilogram.
Ketua APCI Kabupaten Kediri, Suyono, mengungkapkan bahwa meskipun terjadi kenaikan harga pada CMB, jumlah pasokan tetap stabil.
Penyerapan cabai merah besar ke Bali dan Mataram juga masih cukup tinggi, mencapai sekitar 10 ton.
Selain cabai merah besar dan cabai merah keriting, harga cabai rawit merah (CRM) juga mengalami pergerakan. Beberapa varietas CRM yang beredar di Pasar Induk Pare memiliki harga yang bervariasi.
CRM varietas Ori 212 dan Brengos 99 masing-masing dijual dengan harga Rp82.000 per kilogram. Sementara itu, varietas Asmoro 043 dijual dengan harga Rp79.000 per kilogram.
Cabai rawit merah lokal asal Kediri memiliki harga Rp75.000 per kilogram, dan varietas Bhaskara berada di angka Rp72.000 per kilogram.
Dari sisi distribusi, cabai merah besar sebanyak 3 ton dikirim ke wilayah Jabodetabek, sementara cabai rawit merah yang dikirim ke daerah yang sama mencapai 6 ton.
Untuk kebutuhan industri, cabai merah besar terserap sebesar 1,5 ton, sedangkan cabai rawit merah mencapai 9 ton. Namun, pengiriman ke wilayah Kalimantan dilaporkan tidak ada.
Dalam hal pasokan, cabai rawit merah sebagian besar berasal dari Kediri dan Blitar dengan total jumlah pasokan mencapai 31 ton.
Sedangkan untuk cabai merah besar, pasokan berasal dari Kediri, Jombang, dan Tuban dengan jumlah sekitar 8 ton.
Sementara itu, cabai merah keriting yang beredar di pasar induk berasal dari wilayah Kediri dan Blitar dengan total pasokan sebesar 1 ton.
Meskipun terdapat kenaikan harga, pasokan cabai di Pasar Induk Pare tetap terjaga. Permintaan dari berbagai daerah masih tinggi, terutama untuk wilayah Bali, Mataram, dan Jabodetabek.
Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian cabai masih memiliki peran yang cukup penting dalam memenuhi kebutuhan pasar, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri.
Dengan tren harga yang terus berfluktuasi, petani dan pedagang cabai diharapkan dapat terus memantau perkembangan pasar guna memastikan distribusi cabai berjalan dengan lancar.
Kenaikan harga yang terjadi juga bisa menjadi momentum bagi petani untuk meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan yang terus meningkat.***