Keterlambatan Penyaluran Dana Desa di Ponorogo: Penyebab dan Dampaknya

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Monday, 17 March 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Penyaluran Dana Desa (DD) tahap pertama di Kabupaten Ponorogo belum sepenuhnya tersalurkan.

Hingga pekan lalu, masih terdapat 13 desa yang belum menerima kucuran dana tersebut.

Desa-desa yang mengalami keterlambatan tersebar di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Ngrayun dengan empat desa, Kecamatan Jenangan dengan tiga desa, Kecamatan Pulung dengan tiga desa, serta Kecamatan Slahung dengan dua desa.

Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Ponorogo, Anik Purwani, menyampaikan bahwa kendala dalam pencairan DD kemungkinan besar disebabkan oleh kelengkapan dokumen yang belum terpenuhi.

Ia menjelaskan bahwa setiap desa wajib melengkapi sejumlah persyaratan sebelum mengajukan pencairan dana.

Jika ada dokumen yang belum lengkap, maka pengajuan pencairan DD tahap pertama tidak dapat diproses.

Baca Juga :  Pelatihan HAKI Bantu Pelaku IKM Kota Batu Lindungi Produk Lokal

Ia juga mengakui bahwa pada tahun ini, pencairan DD tahap pertama mengalami keterlambatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada tahun lalu, seluruh desa sudah menerima DD pada bulan Februari.

Sementara itu, untuk tahap pertama tahun ini, pencairannya ditetapkan sebesar 60 persen dari total anggaran yang dialokasikan.

Sedangkan untuk tahap kedua, pencairan baru dapat dilakukan sekitar bulan Juni, dengan syarat realisasi penggunaan DD tahap pertama sudah mencapai 60 persen.

Lebih lanjut, Anik menjelaskan bahwa penyaluran DD dilakukan langsung oleh pemerintah pusat ke rekening kas desa masing-masing.

Jika dana tersebut belum dicairkan, maka program-program yang telah dirancang oleh pemerintah desa tidak dapat dilaksanakan sesuai jadwal.

Baca Juga :  Dandim 0802 Ponorogo Tinjau Panen Padi dan Dorong Penyerapan Gabah Petani

Salah satu sektor yang paling terdampak adalah pembangunan infrastruktur desa.

Selain itu, program ketahanan pangan, upaya penanganan stunting, serta penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari DD juga terhambat akibat keterlambatan pencairan dana ini.

Ia menegaskan bahwa selama DD belum diterima oleh desa, otomatis seluruh kegiatan yang telah direncanakan tidak dapat berjalan.

Hal ini tentu berpotensi menghambat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa.

Sebagai informasi, alokasi DD untuk Kabupaten Ponorogo pada tahun 2025 mencapai Rp261,6 miliar.

Anggaran ini diperuntukkan bagi 281 desa yang tersebar di wilayah tersebut.

Dengan jumlah dana yang cukup besar, kelancaran pencairan dan pemanfaatannya menjadi hal yang sangat penting bagi pembangunan desa.

Baca Juga :  Babinsa Badegan Berperan Aktif dalam Mendukung Ketahanan Pangan Melalui Pendampingan Petani

Melihat situasi ini, pemerintah desa diharapkan dapat segera melengkapi seluruh persyaratan yang dibutuhkan agar pencairan dana bisa segera dilakukan.

Sementara itu, pemerintah daerah perlu memberikan pendampingan dan bimbingan kepada desa-desa yang mengalami kendala agar tidak terjadi keterlambatan lebih lanjut.

Dengan sinergi antara berbagai pihak, diharapkan seluruh desa dapat segera menerima DD dan melaksanakan program pembangunan yang telah direncanakan demi kesejahteraan masyarakat.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Tingkatkan Ketahanan Pangan Melalui Pengawasan Hama Terpadu, Babinsa Bersinergi dengan Petani Desa Sukosari
Sinergi Forkopimda Kota Malang Dorong Pertanian Modern dan Ketahanan Pangan
Belajar dari Rully Clemat Clemut: Kunci Sukses Wirausaha Dimulai dari Mental yang Tangguh
UMKM Wajib Melek Teknologi: Kunci Bertahan dan Berkembang di Era Digital
Pemkab Sidoarjo Gencarkan Edukasi Keamanan Pangan Segar Demi Lindungi Konsumen
Desa Ketindan Menuju Ikon Wisata Kopi Berkeadilan: Potensi Baru dari Limbah dan Kolaborasi Internasional
LTD Lamongan: Perpaduan Budaya, UMKM, dan Semangat Lokal untuk Masa Depan Lebih Cerah
Smart Farming dari Rumah: Langkah Inovatif Kota Batu Menuju Pertanian Modern

Berita Terkait

Friday, 20 June 2025 - 21:00 WIB

Tingkatkan Ketahanan Pangan Melalui Pengawasan Hama Terpadu, Babinsa Bersinergi dengan Petani Desa Sukosari

Friday, 20 June 2025 - 20:30 WIB

Sinergi Forkopimda Kota Malang Dorong Pertanian Modern dan Ketahanan Pangan

Friday, 20 June 2025 - 20:00 WIB

Belajar dari Rully Clemat Clemut: Kunci Sukses Wirausaha Dimulai dari Mental yang Tangguh

Friday, 20 June 2025 - 19:00 WIB

UMKM Wajib Melek Teknologi: Kunci Bertahan dan Berkembang di Era Digital

Friday, 20 June 2025 - 18:00 WIB

Pemkab Sidoarjo Gencarkan Edukasi Keamanan Pangan Segar Demi Lindungi Konsumen

Berita Terbaru