Kue Kering Mawar Jadul Blitar Masih Jadi Primadona di Ramadan 2025

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Sunday, 2 March 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Bulan suci Ramadan 2025/1446 H kembali membawa berkah bagi banyak orang, termasuk bagi para pelaku usaha di berbagai sektor.

Salah satunya adalah Susilorini, seorang produsen kue kering mawar jadul yang telah menjalankan usahanya sejak puluhan tahun lalu di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar.

Di awal Ramadan tahun ini, permintaan terhadap kue kering buatannya mulai mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Hal ini membuktikan bahwa cita rasa khas dari kue mawar jadul yang ia produksi masih menjadi pilihan utama masyarakat setiap tahunnya.

Karena permintaan yang tinggi, ia memutuskan untuk mulai memproduksi kue lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Saat ditemui di kediamannya, ia mengungkapkan bahwa sejak memasuki Ramadan, jumlah pesanan yang diterimanya sudah mencapai 70 kilogram.

Ia menjelaskan bahwa pengalaman tahun lalu membuatnya lebih siap dalam menghadapi lonjakan pesanan.

Pada tahun sebelumnya, ia baru memulai produksi ketika Ramadan tiba, sehingga harus menghadapi kendala dalam memenuhi permintaan pelanggan yang terus meningkat.

Oleh karena itu, pada tahun ini, ia telah memulai proses produksi sejak satu bulan sebelum Ramadan agar tidak kewalahan.

Sebagai seorang ibu dengan tiga orang anak, ia telah menjalankan bisnis ini selama bertahun-tahun dan memiliki dua jenis kue kering yang menjadi favorit pelanggan, yaitu kue mawar jadul orisinal dan kue mawar jadul sagu keju.

Baca Juga :  Melesat Bersama Peluang UMKM di Sektor Otomotif: Lebih dari Sekadar Transportasi

Kedua varian ini selalu menjadi pilihan utama sejak ia pertama kali berjualan.

Namun, untuk tahun ini, Susilorini mencoba melakukan inovasi dengan menciptakan varian baru dari kue kering mawar jadul.

Beberapa varian tambahan yang mulai ia produksi antara lain kue mawar jadul warna-warni dengan berbagai rasa, lidah kucing, bola-bola coklat, dan beberapa jenis kue lainnya.

Ia berharap inovasi ini dapat menarik lebih banyak pelanggan dan memberikan pilihan yang lebih beragam bagi pecinta kue kering.

Untuk memenuhi tingginya permintaan menjelang Lebaran, ia dibantu oleh 20 orang karyawan yang bekerja dalam dua shift setiap harinya.

Shift pertama berlangsung dari pagi hingga siang, sedangkan shift kedua dimulai pada sore hingga malam.

Dengan sistem kerja seperti ini, ia berupaya agar seluruh pesanan dapat diselesaikan tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas produk yang dihasilkan.

Produksi kue kering yang dikerjakannya tidak hanya untuk memenuhi permintaan di Kota Blitar saja, tetapi juga telah menjangkau pelanggan dari luar pulau.

Beberapa pesanan bahkan datang dari daerah yang cukup jauh, seperti Papua.

Baca Juga :  7 Ide Usaha Sampingan Bisa Sambil Kerja, Cocok untuk Karyawan dan Mahasiswa

Hal ini menunjukkan bahwa kue mawar jadul buatannya telah memiliki tempat tersendiri di hati banyak orang, bahkan hingga ke luar daerah.

Dalam hal pemasaran, ia tidak hanya mengandalkan penjualan secara langsung, tetapi juga menggunakan platform online untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

Namun, sebagian besar konsumennya lebih memilih datang langsung ke rumah produksi untuk memesan kue kering secara langsung.

Harga jual kue kering mawar jadul yang diproduksi bervariasi, tergantung pada ukuran dan jenis kue.

Untuk satu kemasan dengan berat 400 gram hingga 500 gram, harga yang ditawarkan berkisar antara Rp45.000 hingga Rp75.000.

Harga tersebut dianggap masih cukup terjangkau bagi masyarakat, mengingat kualitas bahan baku yang digunakan serta cita rasa khas yang tetap terjaga sejak dahulu.

Usaha ini telah dirintis oleh Susilorini sejak tahun 1988, tepat setelah ia menyelesaikan pendidikan di bangku SMA.

Ia menjelaskan bahwa resep yang digunakan untuk membuat kue mawar jadul merupakan warisan dari orang tuanya.

Dengan mempertahankan resep tradisional dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ia mampu menjaga kualitas dan rasa yang menjadi ciri khas dari produknya.

Baca Juga :  Peluang Usaha Menguntungkan di Bulan Ramadan dari Hidangan Sahur Praktis

Menjelang Hari Raya Idulfitri 2025/1446 H, ia memperkirakan jumlah pesanan yang masuk akan terus meningkat.

Saat ini, jumlah pesanan yang diterima telah mencapai sekitar 50 persen dari total perkiraan permintaan menjelang Lebaran.

Dengan tren yang terjadi setiap tahunnya, ia yakin bahwa dalam beberapa pekan ke depan, pesanan akan semakin melonjak seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kue kering sebagai hidangan khas Lebaran.

Melihat tingginya permintaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, ia merasa optimis bahwa usaha yang telah ia jalankan selama puluhan tahun ini akan terus berkembang.

Ia berharap bahwa ke depannya, kue kering mawar jadul buatannya dapat semakin dikenal oleh masyarakat luas dan tetap menjadi salah satu pilihan utama dalam tradisi kuliner Ramadan dan Lebaran.

Dengan semangat yang tinggi dan dedikasi terhadap usahanya, Susilorini terus berinovasi dan berupaya menjaga kualitas produknya agar tetap sesuai dengan harapan pelanggan.

Kue kering mawar jadul yang ia produksi bukan hanya sekadar makanan ringan, tetapi juga menjadi bagian dari kenangan dan tradisi yang selalu hadir dalam momen spesial, terutama di bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Harga Cabai di Bondowoso Meroket Awal Ramadan, Pedagang dan Konsumen Mengeluh
Lonjakan Permintaan Perlengkapan Salat di Lamongan Awal Ramadan: Pedagang Raup Keuntungan Besar
Ketersediaan Daging Sapi di Kota Batu Jelang Ramadan 2025 Dipastikan Aman
Pentingnya Penyulaman dalam Budidaya Tebu untuk Meningkatkan Produktivitas Gula
Harga Bahan Pokok Melonjak di Sumenep Awal Ramadhan: Ibu Rumah Tangga Mengeluh, Pedagang Beri Penjelasan
Dandim 0802 Ponorogo Tinjau Panen Padi dan Dorong Penyerapan Gabah Petani
Meriahkan Ramadan, Bupati Sumenep Akan Resmikan Bazar Takjil Tahunan
Dukung Ketahanan Pangan, Polsek Saradan Kunjungi Lahan Jagung Warga Desa Pajaran

Berita Terkait

Monday, 3 March 2025 - 21:00 WIB

Harga Cabai di Bondowoso Meroket Awal Ramadan, Pedagang dan Konsumen Mengeluh

Monday, 3 March 2025 - 20:30 WIB

Lonjakan Permintaan Perlengkapan Salat di Lamongan Awal Ramadan: Pedagang Raup Keuntungan Besar

Monday, 3 March 2025 - 20:00 WIB

Ketersediaan Daging Sapi di Kota Batu Jelang Ramadan 2025 Dipastikan Aman

Monday, 3 March 2025 - 19:30 WIB

Pentingnya Penyulaman dalam Budidaya Tebu untuk Meningkatkan Produktivitas Gula

Monday, 3 March 2025 - 19:00 WIB

Harga Bahan Pokok Melonjak di Sumenep Awal Ramadhan: Ibu Rumah Tangga Mengeluh, Pedagang Beri Penjelasan

Berita Terbaru