UMKMJATIM.COM – Di tengah padatnya aktivitas perkuliahan sebagai mahasiswi semester enam di Jurusan Sastra Indonesia,
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Arum Puspita Sari tetap konsisten mengembangkan usaha kulinernya.
Gadis berusia 21 tahun ini memulai bisnis banana cheese roll sejak tahun 2023 dan berhasil meraih omzet harian antara Rp100.000 hingga Rp200.000.
Usaha yang ia kelola diberi nama Banana Cheese Roll, sebuah camilan berbahan dasar pisang yang dipadukan dengan keju dan balutan kulit renyah.
Arum menerapkan sistem penjualan berbasis open pre-order (PO), di mana produksi hanya dilakukan saat ada pesanan masuk.
Sistem ini dianggap efektif dalam menghindari pemborosan bahan serta mengatur waktu produksi di sela-sela aktivitas kuliah.
Walaupun kadang hanya satu atau dua pembeli yang melakukan pemesanan, semangat Arum untuk terus memasarkan produknya tidak surut.
Ia menjadikan setiap pesanan yang masuk sebagai motivasi untuk terus mencari pelanggan baru, sekaligus sebagai cara untuk menjaga agar adonan tidak terbuang sia-sia.
Harga jual satu porsi banana cheese roll tergolong ramah di kantong, yakni Rp10.000.
Dengan modal awal sebesar Rp120.000, Arum memulai usahanya dari skala kecil, dan kini telah berjalan selama dua tahun.
Meskipun masih bersifat rumahan, bisnis ini terus berkembang dan menjadi sumber penghasilan harian yang cukup menjanjikan.
Motivasi utama Arum dalam menjalankan bisnis kulinernya cukup sederhana, yaitu keinginan untuk memiliki penghasilan sendiri guna memenuhi kebutuhan pribadi tanpa harus selalu bergantung pada orang tua.
Ia menyadari bahwa meskipun belum mampu membantu secara finansial, setidaknya ia bisa meringankan beban keluarga dengan mencukupi uang jajannya secara mandiri.
Namun di balik kesuksesannya, Arum juga menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan usahanya.
Salah satu kendala yang sering ia alami adalah kelelahan fisik, terutama saat menerima banyak pesanan dalam satu waktu.
Aktivitas produksi yang memerlukan tenaga ekstra membuat bagian pundaknya sering terasa pegal.
Selain itu, ia juga sempat mengalami kesulitan dalam penyimpanan bahan tambahan seperti glaze, yang memiliki masa simpan terbatas.
Jika tidak segera digunakan, bahan tersebut berisiko rusak dan terbuang.
Meski demikian, Arum tetap berkomitmen untuk mengembangkan usahanya dengan konsisten.
Ia percaya bahwa dengan kerja keras, manajemen waktu yang baik, dan semangat pantang menyerah, usahanya bisa terus berkembang bahkan setelah ia lulus dari bangku kuliah.
Bagi Arum, bisnis bukan hanya sekadar mencari keuntungan, tetapi juga wadah untuk belajar tentang kemandirian, tanggung jawab, dan pengelolaan usaha sejak usia muda.
Kisah inspiratif Arum Puspita Sari menjadi bukti bahwa mahasiswa pun bisa sukses berwirausaha sambil tetap fokus menyelesaikan pendidikan.
Dengan strategi pemasaran yang tepat dan pengelolaan bisnis yang efisien, peluang usaha kecil seperti banana cheese roll dapat menjadi ladang penghasilan yang menjanjikan di tengah kesibukan akademik.***