UMKMJATIM.COM – Musim panen padi tengah berlangsung di Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Petani setempat menyambut momen ini dengan optimisme tinggi, karena selain mendapatkan hasil panen yang melimpah,
mereka juga merasakan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Babinsa yang aktif mendampingi di lapangan.
Abdul Aziz, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Tani Jaya, mengungkapkan bahwa peran Babinsa dalam proses pertanian begitu membantu para petani.
Sejak masa tanam hingga panen, keberadaan Babinsa telah memberi dampak positif, terutama dalam menciptakan rasa aman serta menumbuhkan semangat kerja kolektif di antara para petani.
Menurut Aziz, sinergi ini menjadi modal penting dalam meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan.
Sementara itu, Babinsa Sukosari Koramil 0821/12 Jatiroto, Serka Samsuliadi Dwi Purwanto bersama beberapa anggota TNI AD turut serta mendampingi proses panen padi di lahan milik Zainal Abidin, seorang anggota aktif Poktan Tani Jaya.
Lokasi panen berada di Dusun Rowokul dan mencakup lahan seluas 1,2 hektare.
Hasil panen dari lahan tersebut mencapai 9,5 ton gabah kering panen (GKP), sebuah pencapaian yang dinilai sangat memuaskan dan mencerminkan produktivitas pertanian yang baik di wilayah tersebut.
Dengan hasil tersebut, diharapkan petani semakin termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan hasil pertanian di musim-musim selanjutnya.
Serka Samsuliadi menuturkan bahwa kegiatan pendampingan kepada petani merupakan bagian dari program ketahanan pangan (Hanpangan) yang dijalankan oleh TNI AD.
Ia menekankan bahwa dukungan terhadap petani tidak hanya berupa kehadiran fisik, tetapi juga dalam bentuk motivasi dan edukasi agar petani dapat menerapkan metode pertanian modern dan efisien.
Keberhasilan dalam mewujudkan swasembada pangan nasional harus dimulai dari desa, itu menurut pendapat dirinya.
Oleh karena itu, sinergi antara Babinsa, kelompok tani, dan pemerintah desa menjadi sangat penting.
Kolaborasi ini tidak hanya berdampak pada peningkatan hasil panen, tetapi juga memberi kontribusi terhadap kesejahteraan petani secara menyeluruh.
Dengan capaian panen yang cukup tinggi, masyarakat Desa Sukosari diharapkan terus bersemangat dalam mengembangkan sektor pertanian.
Penerapan inovasi, seperti penggunaan teknologi pertanian dan pola tanam yang lebih efisien, juga didorong agar produksi pangan lokal semakin meningkat.
Selain mendukung swasembada pangan, keterlibatan Babinsa dalam kegiatan pertanian juga menjadi bukti bahwa TNI hadir dan menyatu dengan rakyat.
Komitmen ini diharapkan menjadi motivasi bagi desa-desa lain untuk ikut serta mengoptimalkan potensi pertanian masing-masing dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Panen raya di Jatiroto menjadi bukti nyata bahwa kerja sama lintas sektor, khususnya antara petani dan Babinsa, mampu memberikan hasil yang produktif dan berkelanjutan.
Peran aktif semua pihak sangat dibutuhkan agar Indonesia terus mandiri dalam penyediaan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh penjuru negeri.***