UMKMJATIM.COM – Mengembangkan usaha sering kali memerlukan dukungan modal tambahan.
Namun, tidak semua pelaku usaha mengetahui bagaimana cara memperoleh pinjaman dengan optimal.
Terdapat tiga strategi penting yang dapat diterapkan agar peluang mendapatkan pembiayaan semakin besar dan menguntungkan:
memanfaatkan aset sebagai agunan, membangun hubungan baik dengan lembaga keuangan, dan menggunakan program pinjaman pemerintah secara bijak.
Bagi sebagian pelaku usaha, menggunakan aset sebagai jaminan pinjaman bisa menjadi langkah strategis untuk meningkatkan plafon pembiayaan dan memperoleh suku bunga yang lebih rendah.
Namun, banyak pakar keuangan mengingatkan bahwa keputusan ini sebaiknya diambil dengan penuh pertimbangan.
Aset seperti kendaraan, tanah, bangunan, atau peralatan bisnis memang dapat memperkuat posisi tawar dalam pengajuan pinjaman.
Akan tetapi, jika terjadi kegagalan dalam pelunasan, risiko penyitaan sangat mungkin terjadi.
Oleh sebab itu, disarankan agar hanya aset yang relevan dan benar-benar tidak mengganggu operasional bisnis yang dijadikan agunan.
Selain mempertimbangkan agunan, pelaku usaha juga perlu menyadari pentingnya membangun hubungan yang positif dengan lembaga keuangan.
Hubungan profesional yang terjalin baik dapat menjadi pintu masuk untuk berbagai peluang, termasuk informasi terkait produk keuangan terbaru atau program khusus yang belum tentu tersedia untuk umum.
Dalam praktiknya, pemilik usaha yang secara rutin menjalin komunikasi dengan pihak bank—seperti memberikan laporan perkembangan bisnis atau berdiskusi terkait rencana keuangan—lebih mudah mendapatkan kepercayaan.
Bahkan, mereka lebih mungkin mendapatkan kemudahan proses atau rekomendasi pinjaman yang sesuai kebutuhan.
Sementara itu, satu strategi penting lainnya yang sering diabaikan adalah memanfaatkan program pinjaman dari pemerintah.
Salah satu yang paling populer dan bermanfaat adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Program ini dirancang khusus untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah dengan skema bunga rendah serta persyaratan yang tidak memberatkan.
Banyak pelaku UMKM telah merasakan dampak positif dari KUR sebagai sumber permodalan yang dapat diakses tanpa harus menyediakan agunan besar atau rekam jejak kredit panjang.
Akan tetapi, pemanfaatan program seperti KUR tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Pemilik usaha perlu aktif mencari informasi yang valid dari sumber resmi, seperti website kementerian, bank penyalur KUR, atau dinas koperasi setempat.
Dengan memahami jenis program, prosedur pengajuan, dan persyaratannya, peluang untuk mendapatkan pembiayaan yang tepat menjadi lebih besar.
Ketiga strategi di atas saling melengkapi. Menggunakan agunan dengan bijak dapat meningkatkan nilai pinjaman, sementara hubungan yang baik dengan bank memperlancar komunikasi dan pemrosesan.
Di sisi lain, program pemerintah seperti KUR memberikan alternatif pembiayaan yang lebih ringan bagi usaha kecil yang sedang berkembang.
Ketika diterapkan secara bersamaan, ketiganya akan memperkuat posisi bisnis dalam mengakses sumber modal yang aman dan berkelanjutan.***