UMKMJATIM.COM – Disebutkan bahwa dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, TNI di Lumajang aktif mendampingi para petani saat panen raya berlangsung.
Kehadiran para Babinsa di lapangan bertujuan untuk membantu memaksimalkan penyerapan gabah hasil panen, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di tingkat desa.
Saiful, salah satu pemilik lahan di Desa Yosowimangun, Lumajang, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan Babinsa setempat.
Dirinya menyatakan bahwa kehadiran Babinsa di tengah-tengah para petani setidaknya memberikan motivasi tambahan dan juga bisa membantu memastikan hasil panen mereka terserap secara maksimal.
Saiful merasa sangat terbantu dengan pendampingan teknis yang diberikan di lapangan, sehingga proses penyerapan gabah dapat berjalan lebih optimal.
Pendampingan ini dilakukan oleh Babinsa Yosowilangun Kidul dari Koramil 0821-11/Yosowilangun, Serma Tri Priyo Santoso, yang terlibat langsung dalam proses serapan gabah hasil panen di lahan milik Kelompok Tani Karya Tani,
Dusun Kebonan, Desa Yosowilangun Kidul, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Minggu (27/4/2025).
Panen padi dilakukan di atas lahan seluas 0,2 hektare milik Saiful.
Dari lahan tersebut, diperoleh hasil panen sebanyak 0,7 ton gabah, yang kemudian diserap untuk mendukung kebutuhan pangan lokal.
Pendampingan ini menjadi bagian penting dalam mendukung upaya percepatan serapan gabah petani, terutama di masa panen raya.
Saat dikonfirmasi, Serma Tri Priyo Santoso menyatakan bahwa pendampingan ini merupakan bagian dari program Koramil 0821-11/Yosowilangun dalam membantu petani meningkatkan hasil dan kesejahteraan mereka.
Ia menegaskan bahwa kehadiran Babinsa di lapangan bertujuan memastikan agar hasil panen petani tidak hanya melimpah, tetapi juga dapat diserap dengan maksimal oleh pasar maupun pihak terkait.
Lebih lanjut, Serma Tri Priyo menekankan pentingnya sinergi antara TNI dan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Dia berharap dengan kegiatan pendampingan serapan gabah ini, para petani akan bisa lebih sejahtera dari sebelumnya dan juga pangan lokal semakin terjamin ketersediaannya.
Menurutnya, kolaborasi aktif seperti ini menjadi salah satu kunci untuk bisa memperkuat ketahanan pangan dari wilayah desa hingga tingkat nasional.
Program pendampingan ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek berupa terserapnya hasil panen, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan semangat juang para petani.
Dengan adanya perhatian dan bantuan dari aparat TNI, petani merasa lebih dihargai dan didukung dalam upaya mereka menjaga keberlangsungan produksi pangan nasional.
Melalui strategi seperti ini, TNI bersama masyarakat berupaya memastikan bahwa musim panen raya tidak hanya menjadi masa panen melimpah, tetapi juga momentum untuk memperkuat ketahanan ekonomi di tingkat desa.***