UMKMJATIM.COM – Semangat menuju swasembada pangan terus diperkuat di Kabupaten Sumenep, Madura.
Salah satu bentuk nyata dukungan terhadap program ketahanan pangan ini terlihat dalam kegiatan tanam padi serentak yang dilaksanakan di Desa Kolor, Kecamatan Kota, Sumenep, pada Rabu, 23 April 2025.
Kegiatan ini sendiri dipimpin langsung oleh Mayor Cba Ari Pamungkas, Kasdim 0827/Sumenep, yang mencakup area pertanian seluas empat hektare.
Penanaman dilakukan secara manual, menggunakan metode tradisional yang sudah diwariskan turun-temurun oleh para leluhur.
Pendekatan ini tak hanya mempertahankan kearifan lokal, tetapi juga menjadi simbol penghormatan terhadap budaya agraris masyarakat Sumenep.
Mayor Ari Pamungkas menilai bahwa pelestarian metode tradisional penting dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap warisan nenek moyang.
Namun, ia juga membuka kemungkinan penggunaan teknologi pertanian modern di masa mendatang, terutama mesin tanam, guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan.
Kegiatan tanam padi massal ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang digagas serentak di 14 provinsi di Indonesia.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara simbolis memusatkan kegiatan utama di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Aksi serempak ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah pusat dan juga daerah dalam mewujudkan kedaulatan pangan yang dimulai dari tingkat desa.
Kasdim 0827/Sumenep turut menyampaikan apresiasinya terhadap petani-petani lokal yang telah menunjukkan komitmen tinggi dalam mendukung program pertanian berkelanjutan.
Petani di Sumenep diketahui berusaha menanam padi sebanyak dua hingga tiga kali dalam setahun, hal ini sebagai bagian dari upaya peningkatan hasil panen.
Saat ini, rata-rata hasil panen gabah di Kabupaten Sumenep berada di kisaran 5 hingga 6 ton per hektare.
Dengan adanya dukungan berkelanjutan dari TNI dan pemerintah daerah, target peningkatan produktivitas padi tahun ini diyakini dapat tercapai.
Mayor Ari juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendampingi para petani, baik dalam hal pendampingan teknis maupun motivasi lapangan, guna menyukseskan program swasembada pangan nasional.
Kegiatan tanam padi ini turut melibatkan berbagai elemen masyarakat dan instansi, termasuk Kelompok Tani (Poktan) Bunga Manggaling, perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Wakapolres Sumenep, serta para Babinsa dari sejumlah wilayah.
Gerakan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan volume panen, namun juga memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional yang dimulai dari desa.
Dengan mengintegrasikan kearifan lokal, semangat gotong royong, dan strategi pertanian berkelanjutan, Sumenep diharapkan menjadi contoh sukses bagi daerah lain dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia.
Langkah-langkah kerjasama seperti ini dinilai penting dalam menghadapi tantangan pangan global,
sekaligus juga untuk membuktikan bahwa swasembada bukanlah wacana, melainkan misi yang bisa dicapai bersama melalui kerja keras serta sinergi antar elemen bangsa.***